Di Balik Persekongkolan Jahat Bahrain, Timnas Indonesia Buktikan Kualitas
loading...
A
A
A
Timnas Indonesia sudah membuktikan bahwa mereka bukan tim yang pantas dipandang sebelah mata meskipun baru pertama kalinya tampil di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Saking berbahayanya, berbagai cara dilakukan untuk menjegal langkah pasukan Skuad Garuda melaju ke tahap berikutnya.
Bulan lalu, Timnas Indonesia mengawali putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan melawan dua kekuatan Asia, yakni Arab Saudi dan Australia, yang keduanya tampil di Piala Dunia terakhir. Secara mengejutkan, Skuad Garuda mampu meraih hasil imbang 1-1 dan 0-0.
Keberadaan pemain naturalisasi di skuad asuhan Shin Tae-yong seperti mengangkat popularitas sepak bola Indonesia. Situasi inilah yang menimbulkan kekhawatiran bagi tim yang tergabung di Grup C.
Yang paling menghebohkan adalah dugaan persekongkolan untuk menyingkirkan Timnas Indonesia. Memang tak ada buktinya valid yang menyatakan hal tersebut, namun aroma yang menyiratkan dugaan persekongkolan itu seolah tercium oleh penggemar sepak bola di Tanah Air.
Itu bisa dilihat saat Timnas Indonesia bermain imbang 2-2 melawan Bahrain. Meskipun sepanjang waktu normal, Rizky Ridho dkk berada di bawah tekanan, namun Skuad Garuda mampu membuat gelisah penggemar tuan rumah saat berbalik unggul 2-1
Dengan Bahrain yang terus menekan di menit-menit akhir untuk mencari gol penyeimbang, konsentrasi pemain bertahan Timnas Indonesia akhirnya jebol juga. Saat waktu terus berjalan memasuki menit ke-99, tendangan sudut Bahrain dibelokkan ke tiang belakang tempat Marhoon berada di sana untuk menyambar bola dari jarak satu meter dan membuat hasil akhir pertandingan menjadi imbang 2-2.
Drama menit-menit terakhir itu langsung menjadi kontroversi di akhir pertandingan. Ini disebabkan lantaran peluit akhir tak kunjung dibunyikan di menit 90+6 waktu tambahan yang awalnya diisyaratkan oleh ofisial keempat.
"Di atas kertas, hasil imbang melawan Bahrain, yang mengalahkan Australia dalam pertandingan pembuka mereka bulan lalu, bukanlah hasil yang buruk. Tetapi cara mereka tidak meraih kemenangan perdana di babak ketiga kualifikasi Asia akan menjadi penyebab kekecewaan, bahkan kemarahan, di kubu Indonesia," tulis ESPN, Sabtu (12/10/2024).
"Faktanya, Indonesia sekali lagi terbukti sangat sulit dikalahkan, bahkan dengan status mereka sebagai underdog," imbuh laporan tersebut.
Selanjutnya, Timnas Indonesia bakal menantang China di Stadion Qingdao Youth Football, Selasa (15/10/2024). Skuad Garuda sepertinya tak perlu lagi menunggu lebih lama untuk mengklaim kemenangan bersejarah. Sebab, lawan yang dihadapi sedang terpuruk setelah menelan tiga kekalahan beruntun.
Bulan lalu, Timnas Indonesia mengawali putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan melawan dua kekuatan Asia, yakni Arab Saudi dan Australia, yang keduanya tampil di Piala Dunia terakhir. Secara mengejutkan, Skuad Garuda mampu meraih hasil imbang 1-1 dan 0-0.
Keberadaan pemain naturalisasi di skuad asuhan Shin Tae-yong seperti mengangkat popularitas sepak bola Indonesia. Situasi inilah yang menimbulkan kekhawatiran bagi tim yang tergabung di Grup C.
Yang paling menghebohkan adalah dugaan persekongkolan untuk menyingkirkan Timnas Indonesia. Memang tak ada buktinya valid yang menyatakan hal tersebut, namun aroma yang menyiratkan dugaan persekongkolan itu seolah tercium oleh penggemar sepak bola di Tanah Air.
Itu bisa dilihat saat Timnas Indonesia bermain imbang 2-2 melawan Bahrain. Meskipun sepanjang waktu normal, Rizky Ridho dkk berada di bawah tekanan, namun Skuad Garuda mampu membuat gelisah penggemar tuan rumah saat berbalik unggul 2-1
Dengan Bahrain yang terus menekan di menit-menit akhir untuk mencari gol penyeimbang, konsentrasi pemain bertahan Timnas Indonesia akhirnya jebol juga. Saat waktu terus berjalan memasuki menit ke-99, tendangan sudut Bahrain dibelokkan ke tiang belakang tempat Marhoon berada di sana untuk menyambar bola dari jarak satu meter dan membuat hasil akhir pertandingan menjadi imbang 2-2.
Drama menit-menit terakhir itu langsung menjadi kontroversi di akhir pertandingan. Ini disebabkan lantaran peluit akhir tak kunjung dibunyikan di menit 90+6 waktu tambahan yang awalnya diisyaratkan oleh ofisial keempat.
"Di atas kertas, hasil imbang melawan Bahrain, yang mengalahkan Australia dalam pertandingan pembuka mereka bulan lalu, bukanlah hasil yang buruk. Tetapi cara mereka tidak meraih kemenangan perdana di babak ketiga kualifikasi Asia akan menjadi penyebab kekecewaan, bahkan kemarahan, di kubu Indonesia," tulis ESPN, Sabtu (12/10/2024).
"Faktanya, Indonesia sekali lagi terbukti sangat sulit dikalahkan, bahkan dengan status mereka sebagai underdog," imbuh laporan tersebut.
Selanjutnya, Timnas Indonesia bakal menantang China di Stadion Qingdao Youth Football, Selasa (15/10/2024). Skuad Garuda sepertinya tak perlu lagi menunggu lebih lama untuk mengklaim kemenangan bersejarah. Sebab, lawan yang dihadapi sedang terpuruk setelah menelan tiga kekalahan beruntun.
(yov)