Bambang Pamungkas Ngaku Pernah Depresi dan Dianggap Pengkhianat

Selasa, 17 Desember 2019 - 21:56 WIB
Bambang Pamungkas Ngaku Pernah Depresi dan Dianggap Pengkhianat
Bambang Pamungkas Ngaku Pernah Depresi dan Dianggap Pengkhianat
A A A
JAKARTA - Bambang Pamungkas mengaku bahwa dirinya pernah merasakan depresi dan dianggap pengkhianat selama menjalani kariernya sebagai pesepak bola bersama Persija Jakarta. Pernyataan itu disampaikannya saat ia mengumumkan pensiun dari lapangan hijau.

Selama mengucap salam perpisahan di depan puluhan ribu penggemar Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). BP biasa pemain itu disapa mengatakan bahwa ia pernah merasakan banyak suka dan duka selama membela Macan Kemayoran. (Baca juga: Persebaya Nodai Laga Kandang Terakhir Persija )

Mulai dari depresi, dianggap pengkhianat hingga pernah membawa Persija merebut juara Liga sebanyak dua kali. Itulah yang disampaikannya selama menyampaikan salam perpisahan kepada penggemar Persija yang dikenal dengan sebutan The Jakmania. (Baca juga: Momen Emosional dan Kado Pahit Bambang Pamungkas )

Berikut Pernyataan Lengkap Bambang Pamungkas:

Orang bijak berkata. Laki-laki sejati tidak menangis, tapi hatinya berdarah. Malam ini, izinkan saya untuk menjadi laki-laki sejati. Dengan tidak banyak berbicara cukup kaki saya yang berdarah. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Persija Jakarta tanpa terkecuali atas perjuangan yang luar biasa. Menguras emosi, tenaga, dan juga kesabaran musim ini.

Kemudian terima kasih yang sebesar-besarnya kepada direksi Persija Jakarta tanpa terkecuali atas kerja sama yang luar biasa selama saya berada di sini (Persija). Terima kasih kepada Pemda DKI terutama pak gubernur dan gubernur sebelumnya selama saya berada di sini (Persija), karena telah mendukung Persija Jakarta dengan all-out.

Dan tentu tidak lupa kepada kalian semua pendukung Persija Jakarta yang malam ini hadir di stadion dan di mana pun kalian berada. Saya pernah merasakan menjadi pemain terbaik dan top skor di sini (GBK). Saya juga pernah juara di sini, namun demikian saya juga pernah patah kaki, depresi, dan dianggap pengkhianat di sini.

Namun dalam segala kondisi yang saya alami, kalian semua tetap berada di belakang saya. Dan, untuk itu saya ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya dari lubuk hati yang paling dalam. Aneh sekali perjalanan seorang pesepak bola bukan tentang seberapa jauh dia melangkah atau seberapa cepat dia sampai. Namun tentang makna dari perjalanan yang pernah ia lalui dan jejak apa yang ditinggalkan. Semoga di waktu saya bersama Persija Jakarta, saya dapat meninggalkan kesan yang baik di mata kalian semua. Sekali lagi, terima kasih.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.9145 seconds (0.1#10.140)