Dua Atlet Renang Berprestasi di Usia Senja Rebut Medali Emas dan Perak di IOAC 2019

Senin, 23 Desember 2019 - 16:09 WIB
Dua Atlet Renang Berprestasi di Usia Senja Rebut Medali Emas dan Perak di IOAC 2019
Dua Atlet Renang Berprestasi di Usia Senja Rebut Medali Emas dan Perak di IOAC 2019
A A A
JAKARTA - Usia bukan halangan bagi seorang atlet renang untuk meraih gelar juara. Seperti yang dirasakan Kuswara Sumpena (84) atau akrab disapa Kus.

Mantan pemain nasional atlet polo air di tahun1986 itu mendapat medali emas di ajang Indonesia Open Aquatic Championship 2019.

"Saya berhasil mendapatkan medali emas gaya bebas atau freestyle kelas 80 tahun ke atas. Dalam waktu 1 menit 36 detik," kata Kus kepada SINDOnews di Aquatik GBK..

Di usia yang tak lagi muda, ia masih sanggup berenang dengan tangkas. Kus berkisah tentang awal ia belajar renang secara profesional.

Saat itu, Kus kecil belajar olahraga renang di Sungai Cikapundung, Jawa Barat. Ia pun rutin berlatih sampai pada akhirnya ia harus membela Merah Putih di ajang Asian Games 1986 di Tokyo, Jepang. Tak sia-sia, Kus pulang dengan medali perunggu di tangan.

Kus berbagi tips agar bugar di usia senja. Menurutnya, pola makan menjadi kunci utama kebugaran seseorang.

Saat ditanya persiapan khusus yang dilakukan oleh Kus menjelang ajang IOAC 2019, Kus mengaku tidak ada persiapan apapun.

Anggota Kehormatan dari Pesut Swim Academy itu juga berpesan kepada generasi muda agar mau berlatih dengan sungguh-sungguh.

"Kiat menjaga kesehatan jaga pola makan, makanan tuh ikut cara Nabi Muhammad jangan makan kekenyangan, istirahat cukup. Saya gabung ke Pesut Swim Academy keluarga juga mendukung. Pesan untuk generasi muda berlatihlah, jangan bosan-bosan berlatih," tutur Kus.

Tak berbeda jauh dengan Kus, Mayjen (Purn) Aminuddin Sobli (76) mantan Kepala Pusat Konstruksi Hankam berhasil menyabet dua medali.

"Saya dapat medali perak 50 meter dua laki-laki dan dua perempuan (relay mix). Individual freestyle 50 meter gaya bebas dapat perunggu," kata Aminuddin.

Kepada SINDOnews ia menceritakan baru bergabung ke Pesut Swim Academy pada Agustus 2019 lalu.

"Saya dulu pemain polo air di Akabri tahun 1968. Setelah itu sudah kosong. Baru gabung ke Pesut Swim Academy pada Bulan Agustus 2019," ungkapnya.

Din, menilai olahraga renang dan Polo air di Indonesia terus berkembang dan jauh lebih maju. Ia berpesan kepada atlet muda untuk terus berlatih.

"Pesannya buat adik-adik kita harus berlatih keras dan olahraga," tutup Din
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4533 seconds (0.1#10.140)