Apakah Mike Tyson Bertanding Tinju di Tahun 2025?
loading...
A
A
A
Kembalinya Mike Tyson ke dunia tinju dalam pertarungan terbarunya melawan Jake Paul memunculkan pergulatan emosi penggemar. Meskipun penampilannya tidak terlalu menonjol, mantan juara dunia kelas berat itu mampu mengundang perhatian media.
Ini disebabkan lantaran Tyson tampak tampil jauh dari kesan menakutkan sehingga memunculkan teori konspirasi dengan cepat mulai muncul di media sosial yang menyatakan bahwa legenda kelas berat itu telah menahan pukulannya terhadap petinju Youtuber hanya untuk memastikan dia dibayar. Apalagi pertarungan itu memecahkan rekor jumlah penonton dalam acara olahraga yang paling banyak disiarkan dalam sejarah AS.
Sebanyak 65 juta menonton pertarungan Tyson vs Paul melalui Netflix, dan Paul dilaporkan memperoleh USD40 juta. Sementara Tyson membawa pulang USD20 juta. Meskipun banyak spekulasi berkeliaran, namun mantan juara kelas berat WBO, Shannon Briggs, punya pendapat berbeda mengenai hal itu.
Briggs mengungkapkan teorinya sendiri tentang mengapa Tyson tampaknya tidak sepenuhnya berkomitmen pada pukulannya terhadap Paul. Dia tidak percaya kawannya itu sengaja bersikap lunak pada The Problem Child.
Terlepas dari anggapan banyak orang tentang Tyson. Namun Briggs memberikan pujian setinggi langit untuk Si Leher Beton yang bersedia meladeni petinju yang 30 tahun lebih muda darinya di hadapan penonton di seluruh dunia.
Dari sini bisa disimpulkan bahwa perbedaan usia sangat memengaruhi penampilan Tyson. Briggs menyatakan bahwa meskipun dalam kondisi prima untuk pertarungan tersebut, tapi Iron Mike tidak memiliki kemampuan fisik untuk menghasilkan pukulan-pukulan mematikan seperti sewaktu masa jayanya.
"Awalnya saya berpikir seperti itu (Mike menahan diri). Namun, seiring berjalannya waktu, saya melihat kenyataan bahwa dia sudah melewati masa terbaiknya. Dia tampil fenomenal untuk pria berusia 58 tahun. Sebelumnya, dia menyiksa tubuhnya dengan obat-obatan dan alkohol. Biasanya, dengan gaya bertarung seperti Tyson, Anda harus memiliki kaki yang sangat kuat," ungkap Briggs.
"Sebagai pria yang lebih tua, mungkin kekuatannya tidak ada. Intinya, dia (Tyson) masih petarung hebat dan membuktikan bahwa di usia 58 tahun, dia mampu bangkit kembali di atas ring. Usia hanyalah angka. Bayangkan [apa yang bisa dia lakukan] jika dia berlatih lebih lama dan menjalani gaya hidup yang lebih sehat."
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah Tyson masih memiliki hasrat untuk bertinju tahun depan?
Kemungkinan itu sepertinya bisa saja terjadi. Apalagi dalam beberapa kesempatan ia sempat mengutarakan niatnya untuk bertarung melawan Logan Paul.
Interaksi antara Tyson dan Logan Paul bukanlah suatu kebetulan. Setelah pertarungan Tyson dengan Paul, Logan secara terbuka menantangnya, yang meningkatkan ekspektasi akan potensi pertarungan tersebut.
Meskipun masih belum jelas apakah pertemuan ini akan terjadi di ring tinju atau acara gulat (WWE), tapi keduanya dapat menghasilkan tontonan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bagi Tyson, penampilan ini juga dapat menjadi kesempatan untuk tetap aktif di media tanpa tuntutan fisik dari pertandingan tinju biasa.
Ini disebabkan lantaran Tyson tampak tampil jauh dari kesan menakutkan sehingga memunculkan teori konspirasi dengan cepat mulai muncul di media sosial yang menyatakan bahwa legenda kelas berat itu telah menahan pukulannya terhadap petinju Youtuber hanya untuk memastikan dia dibayar. Apalagi pertarungan itu memecahkan rekor jumlah penonton dalam acara olahraga yang paling banyak disiarkan dalam sejarah AS.
Sebanyak 65 juta menonton pertarungan Tyson vs Paul melalui Netflix, dan Paul dilaporkan memperoleh USD40 juta. Sementara Tyson membawa pulang USD20 juta. Meskipun banyak spekulasi berkeliaran, namun mantan juara kelas berat WBO, Shannon Briggs, punya pendapat berbeda mengenai hal itu.
Briggs mengungkapkan teorinya sendiri tentang mengapa Tyson tampaknya tidak sepenuhnya berkomitmen pada pukulannya terhadap Paul. Dia tidak percaya kawannya itu sengaja bersikap lunak pada The Problem Child.
Terlepas dari anggapan banyak orang tentang Tyson. Namun Briggs memberikan pujian setinggi langit untuk Si Leher Beton yang bersedia meladeni petinju yang 30 tahun lebih muda darinya di hadapan penonton di seluruh dunia.
Dari sini bisa disimpulkan bahwa perbedaan usia sangat memengaruhi penampilan Tyson. Briggs menyatakan bahwa meskipun dalam kondisi prima untuk pertarungan tersebut, tapi Iron Mike tidak memiliki kemampuan fisik untuk menghasilkan pukulan-pukulan mematikan seperti sewaktu masa jayanya.
"Awalnya saya berpikir seperti itu (Mike menahan diri). Namun, seiring berjalannya waktu, saya melihat kenyataan bahwa dia sudah melewati masa terbaiknya. Dia tampil fenomenal untuk pria berusia 58 tahun. Sebelumnya, dia menyiksa tubuhnya dengan obat-obatan dan alkohol. Biasanya, dengan gaya bertarung seperti Tyson, Anda harus memiliki kaki yang sangat kuat," ungkap Briggs.
"Sebagai pria yang lebih tua, mungkin kekuatannya tidak ada. Intinya, dia (Tyson) masih petarung hebat dan membuktikan bahwa di usia 58 tahun, dia mampu bangkit kembali di atas ring. Usia hanyalah angka. Bayangkan [apa yang bisa dia lakukan] jika dia berlatih lebih lama dan menjalani gaya hidup yang lebih sehat."
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah Tyson masih memiliki hasrat untuk bertinju tahun depan?
Kemungkinan itu sepertinya bisa saja terjadi. Apalagi dalam beberapa kesempatan ia sempat mengutarakan niatnya untuk bertarung melawan Logan Paul.
Interaksi antara Tyson dan Logan Paul bukanlah suatu kebetulan. Setelah pertarungan Tyson dengan Paul, Logan secara terbuka menantangnya, yang meningkatkan ekspektasi akan potensi pertarungan tersebut.
Meskipun masih belum jelas apakah pertemuan ini akan terjadi di ring tinju atau acara gulat (WWE), tapi keduanya dapat menghasilkan tontonan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bagi Tyson, penampilan ini juga dapat menjadi kesempatan untuk tetap aktif di media tanpa tuntutan fisik dari pertandingan tinju biasa.
(yov)