Kapan Moses Itauma Berani Lawan Petinju Top Sekelas Daniel Dubois atau Anthony Joshua?
loading...
A
A
A
Di usianya yang belum genap 20 tahun, Moses Itauma digadang-gadang sebagai masa depan divisi kelas berat tinju dunia. Dengan rekor sempurna 11-0 (9 KO), petinju kidal asal Inggris ini sudah menunjukkan kualitas luar biasa yang membuat banyak pihak percaya bahwa ia adalah calon juara dunia. Namun, perjalanan menuju puncak tidak mudah, terutama mencari lawan yang bersedia naik ring melawan bakat sebesar Itauma.
Bakat luar biasa Itauma membuat timnya harus berpikir keras untuk menemukan “learning fights” yang tepat. Petinju seperti Itauma membutuhkan lawan tangguh untuk meningkatkan pengalaman tanpa risiko besar. Namun, fakta bahwa banyak petinju kelas dunia enggan menghadapi Itauma menjadi tantangan tersendiri.
Terakhir, Itauma menghancurkan Demsey McKean, yang sebelumnya hanya sekali kalah, dengan mudah. Kemenangan tersebut semakin memperkuat reputasinya sebagai fenomena tinju. Dengan kecepatan, akurasi, kekuatan pukulan yang mematikan, kecerdasan di ring, dan rasa percaya diri yang tinggi, Itauma seolah memiliki semua alat untuk mendominasi kelas berat.
Pertanyaan terbesar saat ini adalah seberapa cepat Itauma bisa menembus jajaran elite. Nama-nama seperti Joe Joyce, Fabio Wardley, Jermain Franklin, hingga Martin Bakole disebut-sebut sebagai lawan potensial untuk menguji bakatnya. Namun, banyak yang bertanya-tanya apakah Itauma bahkan sudah siap menghadapi nama besar seperti Daniel Dubois atau Anthony Joshua.
Membandingkan Itauma dengan petinju seperti Dubois dan Joshua mungkin terdengar tidak adil bagi sebagian orang. Namun, di era di mana petinju seperti David Nyika bisa mendapatkan peluang gelar dunia di laga ke-10, langkah cepat menuju puncak bukanlah hal mustahil.
Itauma juga menjadi pembicaraan hangat terkait peluangnya memecahkan rekor Mike Tyson sebagai juara dunia kelas berat termuda. Tyson memenangkan gelarnya di usia 20 tahun 5 bulan, yang berarti Itauma hanya memiliki waktu lima bulan untuk mencatatkan namanya dalam sejarah.
Namun, seperti yang dikatakan Jim Jacobs, mantan manajer Tyson, “Begitu seorang petinju menjadi juara, tidak ada jalan untuk mundur. Semua pertarungan berikutnya adalah di level elite.” Apakah Itauma siap untuk melangkah ke level tersebut dalam waktu dekat?
Moses Itauma adalah nama yang harus diperhatikan di dunia tinju. Dengan semua bakat yang dimilikinya, tidak berlebihan jika menyebutnya sebagai calon raja baru kelas berat. Namun, perjalanan menuju takhta tidak hanya ditentukan oleh bakat, tetapi juga strategi yang tepat dari timnya.
Pertanyaan besar yang tersisa: siapa yang cukup berani untuk naik ring melawan Itauma? Dan kapan momen bersejarah itu akan tiba? Satu hal yang pasti, dunia tinju tidak sabar menantikan langkah berikutnya dari fenomena muda ini.
Bakat luar biasa Itauma membuat timnya harus berpikir keras untuk menemukan “learning fights” yang tepat. Petinju seperti Itauma membutuhkan lawan tangguh untuk meningkatkan pengalaman tanpa risiko besar. Namun, fakta bahwa banyak petinju kelas dunia enggan menghadapi Itauma menjadi tantangan tersendiri.
Terakhir, Itauma menghancurkan Demsey McKean, yang sebelumnya hanya sekali kalah, dengan mudah. Kemenangan tersebut semakin memperkuat reputasinya sebagai fenomena tinju. Dengan kecepatan, akurasi, kekuatan pukulan yang mematikan, kecerdasan di ring, dan rasa percaya diri yang tinggi, Itauma seolah memiliki semua alat untuk mendominasi kelas berat.
Pertanyaan terbesar saat ini adalah seberapa cepat Itauma bisa menembus jajaran elite. Nama-nama seperti Joe Joyce, Fabio Wardley, Jermain Franklin, hingga Martin Bakole disebut-sebut sebagai lawan potensial untuk menguji bakatnya. Namun, banyak yang bertanya-tanya apakah Itauma bahkan sudah siap menghadapi nama besar seperti Daniel Dubois atau Anthony Joshua.
Membandingkan Itauma dengan petinju seperti Dubois dan Joshua mungkin terdengar tidak adil bagi sebagian orang. Namun, di era di mana petinju seperti David Nyika bisa mendapatkan peluang gelar dunia di laga ke-10, langkah cepat menuju puncak bukanlah hal mustahil.
Itauma juga menjadi pembicaraan hangat terkait peluangnya memecahkan rekor Mike Tyson sebagai juara dunia kelas berat termuda. Tyson memenangkan gelarnya di usia 20 tahun 5 bulan, yang berarti Itauma hanya memiliki waktu lima bulan untuk mencatatkan namanya dalam sejarah.
Namun, seperti yang dikatakan Jim Jacobs, mantan manajer Tyson, “Begitu seorang petinju menjadi juara, tidak ada jalan untuk mundur. Semua pertarungan berikutnya adalah di level elite.” Apakah Itauma siap untuk melangkah ke level tersebut dalam waktu dekat?
Moses Itauma adalah nama yang harus diperhatikan di dunia tinju. Dengan semua bakat yang dimilikinya, tidak berlebihan jika menyebutnya sebagai calon raja baru kelas berat. Namun, perjalanan menuju takhta tidak hanya ditentukan oleh bakat, tetapi juga strategi yang tepat dari timnya.
Pertanyaan besar yang tersisa: siapa yang cukup berani untuk naik ring melawan Itauma? Dan kapan momen bersejarah itu akan tiba? Satu hal yang pasti, dunia tinju tidak sabar menantikan langkah berikutnya dari fenomena muda ini.
(sto)