Big 12 Sebut Oleksandr Usyk Petinju Kelas Berat Terbaik Dunia
loading...
A
A
A
RIYADH - Oleksandr Usyk kembali membuktikan dirinya sebagai raja kelas berat dunia setelah mengalahkan Tyson Fury melalui keputusan mutlak dalam laga unifikasi gelar dunia di Kingdom Arena, Sabtu (21/12/2024). Kemenangan ini semakin mengukuhkan dominasi Usyk di puncak dunia tinju.
Ricardo ‘Big 12’ Brown, petinju kelas berat top asal Jamaika, memuji Usyk sebagai petinju kelas berat terbaik saat ini. “Oleksandr Usyk tanpa diragukan lagi adalah petinju kelas berat terbaik di dunia saat ini,” ujar Brown dari markas latihannya di Kanada. Brown, yang pernah menjadi bagian dari kamp pelatihan Usyk, memberikan kesaksian atas kehebatan sang juara.
Usyk, 37 tahun, kini memiliki rekor sempurna 23-0 dengan 14 kemenangan KO. Sementara itu, Fury, 36 tahun, harus menerima catatan 34-2-1 dengan 24 KO setelah kalah untuk kedua kalinya dari Usyk. Pertemuan pertama mereka pada Mei lalu berakhir dengan kemenangan tipis untuk Usyk melalui keputusan split, tetapi kali ini Usyk tampil jauh lebih dominan.
Ketiga juri – Gerardo Martinez (Puerto Riko), Patrick Morley (AS), dan Ignacio Robles (Panama) – sepakat memberikan skor 116-112 untuk Usyk. Statistik menunjukkan bahwa meski Fury memiliki keunggulan fisik, termasuk tinggi badan 206 cm dan berat 281 pon dibanding Usyk yang hanya 191 cm dan 226 pon, faktor tersebut tak mampu menghentikan kelincahan dan strategi Usyk.
Brown mengungkapkan bahwa keahlian Usyk dalam bertarung menjadi kunci kemenangannya. “Dia petinju yang sangat cerdas. Gaya bertarungnya sulit ditebak, ditambah lagi dia kidal. Ini membuatnya menjadi lawan yang sangat sulit,” kata Brown. “Dia juga punya pukulan keras yang sering diremehkan orang. Jab kanannya luar biasa, dan hook kiri ke tubuh serta kepala sangat menyakitkan.”
Usyk berhasil mengendalikan pertarungan di paruh kedua, sementara Fury kesulitan memanfaatkan jab yang menjadi senjatanya. Beberapa kali Usyk membuat Fury terpojok dengan kombinasi pukulan keras, meskipun ia tetap bermain hati-hati untuk mempertahankan keunggulan.
Pertarungan ini menjadi salah satu yang paling menguntungkan dalam sejarah tinju. Usyk dikabarkan meraup USD105 juta (sekitar Rp1,6 triliun), sementara Fury membawa pulang USD84 juta (sekitar Rp1,3 triliun). Setelah kemenangan besar ini, Usyk mengungkapkan rencananya untuk beristirahat sejenak dan menghabiskan waktu bersama keluarganya di California.
Dengan kemenangan ini, Usyk tak hanya mempertegas posisinya sebagai petinju terbaik dunia, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak atlet. Dominasi dan kerja kerasnya membuktikan bahwa strategi, keahlian, dan mentalitas juara mampu mengatasi segala tantangan di atas ring.
Lihat Juga: Rematch Fernando Martinez vs Kazuto Ioka Batal, Jepang Tanpa Duel Tinju di Malam Tahun Baru!
Ricardo ‘Big 12’ Brown, petinju kelas berat top asal Jamaika, memuji Usyk sebagai petinju kelas berat terbaik saat ini. “Oleksandr Usyk tanpa diragukan lagi adalah petinju kelas berat terbaik di dunia saat ini,” ujar Brown dari markas latihannya di Kanada. Brown, yang pernah menjadi bagian dari kamp pelatihan Usyk, memberikan kesaksian atas kehebatan sang juara.
Usyk, 37 tahun, kini memiliki rekor sempurna 23-0 dengan 14 kemenangan KO. Sementara itu, Fury, 36 tahun, harus menerima catatan 34-2-1 dengan 24 KO setelah kalah untuk kedua kalinya dari Usyk. Pertemuan pertama mereka pada Mei lalu berakhir dengan kemenangan tipis untuk Usyk melalui keputusan split, tetapi kali ini Usyk tampil jauh lebih dominan.
Ketiga juri – Gerardo Martinez (Puerto Riko), Patrick Morley (AS), dan Ignacio Robles (Panama) – sepakat memberikan skor 116-112 untuk Usyk. Statistik menunjukkan bahwa meski Fury memiliki keunggulan fisik, termasuk tinggi badan 206 cm dan berat 281 pon dibanding Usyk yang hanya 191 cm dan 226 pon, faktor tersebut tak mampu menghentikan kelincahan dan strategi Usyk.
Brown mengungkapkan bahwa keahlian Usyk dalam bertarung menjadi kunci kemenangannya. “Dia petinju yang sangat cerdas. Gaya bertarungnya sulit ditebak, ditambah lagi dia kidal. Ini membuatnya menjadi lawan yang sangat sulit,” kata Brown. “Dia juga punya pukulan keras yang sering diremehkan orang. Jab kanannya luar biasa, dan hook kiri ke tubuh serta kepala sangat menyakitkan.”
Usyk berhasil mengendalikan pertarungan di paruh kedua, sementara Fury kesulitan memanfaatkan jab yang menjadi senjatanya. Beberapa kali Usyk membuat Fury terpojok dengan kombinasi pukulan keras, meskipun ia tetap bermain hati-hati untuk mempertahankan keunggulan.
Pertarungan ini menjadi salah satu yang paling menguntungkan dalam sejarah tinju. Usyk dikabarkan meraup USD105 juta (sekitar Rp1,6 triliun), sementara Fury membawa pulang USD84 juta (sekitar Rp1,3 triliun). Setelah kemenangan besar ini, Usyk mengungkapkan rencananya untuk beristirahat sejenak dan menghabiskan waktu bersama keluarganya di California.
Dengan kemenangan ini, Usyk tak hanya mempertegas posisinya sebagai petinju terbaik dunia, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak atlet. Dominasi dan kerja kerasnya membuktikan bahwa strategi, keahlian, dan mentalitas juara mampu mengatasi segala tantangan di atas ring.
Lihat Juga: Rematch Fernando Martinez vs Kazuto Ioka Batal, Jepang Tanpa Duel Tinju di Malam Tahun Baru!
(sto)