5 Fakta Shin Tae-yong Sukses Membangkitkan Kejayaan Timnas Indonesia
loading...
A
A
A
Pemecatan Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia pada 6 Januari 2025 mengejutkan banyak pihak. Pelatih asal Korea Selatan itu dinilai telah memberikan dampak besar selama lebih dari empat tahun menangani Skuad Garuda.
Meski perjalanan kariernya bersama Timnas Indonesia berakhir lebih cepat dari kontrak yang seharusnya berjalan hingga 2027, berbagai pencapaian monumental Shin Tae-yong tetap layak diapresiasi. Berikut lima fakta keberhasilan Shin Tae-yong dalam membangkitkan kejayaan Timnas Indonesia:
1. Berani Potong Generasi
Shin Tae-yong membuat langkah berani dengan memotong generasi pemain Timnas Indonesia. Era pemain-pemain seperti Evan Dimas, Hansamu Yama, Zulfiandi, dan Ilham Udin yang pernah menjadi andalan di masa lalu harus tergantikan oleh generasi baru yang lebih muda.
Meski sempat menuai kritik, kebijakan ini terbukti efektif. Eksperimen Shin membawa hasil nyata, dengan prestasi Timnas yang perlahan meningkat. Langkah ini menjadi awal dari perombakan besar yang mengembalikan daya saing Garuda di level Asia.
2. Orbitkan Pemain Muda Berbakat
Salah satu warisan terbesar Shin Tae-yong adalah mengorbitkan sejumlah pemain muda potensial dari Liga 1. Nama-nama seperti Rizki Ridho, Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, Ricky Kambuaya, Egy Maulana, Witan Sulaeman, hingga Ernando Ari menjadi tulang punggung Timnas di bawah asuhannya.
Di bawah kepemimpinan Shin, Pratama Arhan bahkan mencatatkan rekor sebagai pemain dengan caps terbanyak dalam skuad Garuda, mencapai 50 penampilan. Asnawi Mangkualam dan Witan Sulaeman mengikuti di posisi kedua dan ketiga dengan masing-masing 48 dan 46 penampilan.
3. Tolak Pemain Titipan
Shin Tae-yong dikenal sebagai pelatih yang tegas dan tak pandang bulu. Ia berulang kali menolak intervensi pihak-pihak yang mencoba menitipkan pemain untuk masuk ke skuad Timnas.
Meski perjalanan kariernya bersama Timnas Indonesia berakhir lebih cepat dari kontrak yang seharusnya berjalan hingga 2027, berbagai pencapaian monumental Shin Tae-yong tetap layak diapresiasi. Berikut lima fakta keberhasilan Shin Tae-yong dalam membangkitkan kejayaan Timnas Indonesia:
1. Berani Potong Generasi
Shin Tae-yong membuat langkah berani dengan memotong generasi pemain Timnas Indonesia. Era pemain-pemain seperti Evan Dimas, Hansamu Yama, Zulfiandi, dan Ilham Udin yang pernah menjadi andalan di masa lalu harus tergantikan oleh generasi baru yang lebih muda.
Meski sempat menuai kritik, kebijakan ini terbukti efektif. Eksperimen Shin membawa hasil nyata, dengan prestasi Timnas yang perlahan meningkat. Langkah ini menjadi awal dari perombakan besar yang mengembalikan daya saing Garuda di level Asia.
2. Orbitkan Pemain Muda Berbakat
Salah satu warisan terbesar Shin Tae-yong adalah mengorbitkan sejumlah pemain muda potensial dari Liga 1. Nama-nama seperti Rizki Ridho, Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, Ricky Kambuaya, Egy Maulana, Witan Sulaeman, hingga Ernando Ari menjadi tulang punggung Timnas di bawah asuhannya.
Di bawah kepemimpinan Shin, Pratama Arhan bahkan mencatatkan rekor sebagai pemain dengan caps terbanyak dalam skuad Garuda, mencapai 50 penampilan. Asnawi Mangkualam dan Witan Sulaeman mengikuti di posisi kedua dan ketiga dengan masing-masing 48 dan 46 penampilan.
3. Tolak Pemain Titipan
Shin Tae-yong dikenal sebagai pelatih yang tegas dan tak pandang bulu. Ia berulang kali menolak intervensi pihak-pihak yang mencoba menitipkan pemain untuk masuk ke skuad Timnas.