Bagaimana Adonan Alex Pastoor di Timnas Indonesia, Pakai Strategi Catenaccio?
loading...
A
A
A
Alex Pastoor diprediksi akan menjadi sosok kunci dalam merumuskan strategi Timnas Indonesia saat menghadapi Australia dan Bahrain di putaran ketiga fase Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 , Maret mendatang. Berdasarkan analisis pengamat sepak bola di Tanah Air, Haris Pardede atau dikenal dengan sebutan Bung Harpa, asisten pelatih Skuad Garuda itu kemungkinan besar akan menerapkan gaya permainan bertahan dengan skema counter attack.
Dalam beberapa wawancara, Pastoor memang mengindikasikan bahwa strategi tersebut merupakan pilihan yang paling rasional mengingat kekuatan lawan. Bung Harpa menyakini dia akan banyak menjadi otak strategi filosofi di balik taktik, formasi, dan susunan pemain melawan Australia dan Bahrain di bulan Maret nanti.
"Sejak awal banyak dari orang yang sudah memprediksi ini. Secara logika saja tanpa menggunakan emosinal, strategi itu yang lebih masuk akal kita usung. Kenapa bermain dengan pola catenaccio dan counter attack ini cocok dengan permainan Timnas Indonesia saat menghadapi Australia? Pertama, Australia merupakan tim terbaik keempat di Asia. Tentunya, kalau kita main away mereka paham situasinya," jelas Bung Harpa dikutip dari Podcast Youtube pribadinya, Sabtu (25/1/2025).
"Mungkin hanya satu faktor, adalah absennya Alessandro Circati dan Harry Souttar. Jadi masuk akal Timnas Indonesia bakal memainkan permainan pragmatis. Bagi gua gak ada masalah," tambahnya.
Sekadar informasi, strategi catenaccio adalah taktik sepak bola yang berfokus pada pertahanan yang kuat dan terorganisir. Dan, Bung Harpa menilai jika Alex Pastoor bukan pengusung total football sejati.
Betul, jika sejak masih belia Pastoor sudah dikenalkan gaya permainan menyerang dan bermain di banyak posisi. Tapi seiring waktu, filosofi permainan terus berkembang. Jadi bukan tidak mungkin itu merupakan perpaduan dari semua filosofi yang pernah ada dalam sepak bola.
Hal menarik lainnya adalah meskipun Pastoor dibesarkan dengan sepak bola Belanda dengan formasi menyerang, ternyata preferensi dia itu bukan menempatkan empat pemain belakang. Bung Harpa menuturkan preferensi dia adalah tiga bek.
"Maka dia (Alex Pastoor) sempat ngomong tuh, saya akan memakai 5-3-2 atau 3-5-2 kan sama. Jadi intinya, Alex Pastoor itu justru mengusung tiga bek. Preferensinya loh ya, dan ini mematahkan anggapan bahwa dengan adanya pelatih Belanda kita akan memakai empat bek. Bisa saja itu semua berubah di lapangan, tapi kita kan sudah melihat apa yang sudah terjadi sebelumnya," tutur Bung Harpa.
Karena itu, pilihan Erick Thohir untuk menjadikan Pastoor sebagai 'otak' di balik tim kepelatihan dinilai tepat. Pengalaman dan pengetahuan Pastoor dalam merancang strategi dipercaya dapat membawa Timnas Indonesia meraih hasil maksimal.
"Itu mungkin mengapa Erick Thohir memilih Alex Pastorr sebagai 'otak' di balik tim kepelatihan. Alex Pastoor ini tahu diri. Dia tidak akan serampangan menerapkan all out attack. Tentu pendapat gua bisa salah atau berubah, untuk mengelabui lawan gua enggak tahu. Tapi yang gua lihat dari catatan gua, Alex Pastoor bakal menerapkan strategi catenaccio dan counter attack," imbuh Bung Harpa.
Dalam beberapa wawancara, Pastoor memang mengindikasikan bahwa strategi tersebut merupakan pilihan yang paling rasional mengingat kekuatan lawan. Bung Harpa menyakini dia akan banyak menjadi otak strategi filosofi di balik taktik, formasi, dan susunan pemain melawan Australia dan Bahrain di bulan Maret nanti.
"Sejak awal banyak dari orang yang sudah memprediksi ini. Secara logika saja tanpa menggunakan emosinal, strategi itu yang lebih masuk akal kita usung. Kenapa bermain dengan pola catenaccio dan counter attack ini cocok dengan permainan Timnas Indonesia saat menghadapi Australia? Pertama, Australia merupakan tim terbaik keempat di Asia. Tentunya, kalau kita main away mereka paham situasinya," jelas Bung Harpa dikutip dari Podcast Youtube pribadinya, Sabtu (25/1/2025).
"Mungkin hanya satu faktor, adalah absennya Alessandro Circati dan Harry Souttar. Jadi masuk akal Timnas Indonesia bakal memainkan permainan pragmatis. Bagi gua gak ada masalah," tambahnya.
Sekadar informasi, strategi catenaccio adalah taktik sepak bola yang berfokus pada pertahanan yang kuat dan terorganisir. Dan, Bung Harpa menilai jika Alex Pastoor bukan pengusung total football sejati.
Betul, jika sejak masih belia Pastoor sudah dikenalkan gaya permainan menyerang dan bermain di banyak posisi. Tapi seiring waktu, filosofi permainan terus berkembang. Jadi bukan tidak mungkin itu merupakan perpaduan dari semua filosofi yang pernah ada dalam sepak bola.
Hal menarik lainnya adalah meskipun Pastoor dibesarkan dengan sepak bola Belanda dengan formasi menyerang, ternyata preferensi dia itu bukan menempatkan empat pemain belakang. Bung Harpa menuturkan preferensi dia adalah tiga bek.
"Maka dia (Alex Pastoor) sempat ngomong tuh, saya akan memakai 5-3-2 atau 3-5-2 kan sama. Jadi intinya, Alex Pastoor itu justru mengusung tiga bek. Preferensinya loh ya, dan ini mematahkan anggapan bahwa dengan adanya pelatih Belanda kita akan memakai empat bek. Bisa saja itu semua berubah di lapangan, tapi kita kan sudah melihat apa yang sudah terjadi sebelumnya," tutur Bung Harpa.
Karena itu, pilihan Erick Thohir untuk menjadikan Pastoor sebagai 'otak' di balik tim kepelatihan dinilai tepat. Pengalaman dan pengetahuan Pastoor dalam merancang strategi dipercaya dapat membawa Timnas Indonesia meraih hasil maksimal.
"Itu mungkin mengapa Erick Thohir memilih Alex Pastorr sebagai 'otak' di balik tim kepelatihan. Alex Pastoor ini tahu diri. Dia tidak akan serampangan menerapkan all out attack. Tentu pendapat gua bisa salah atau berubah, untuk mengelabui lawan gua enggak tahu. Tapi yang gua lihat dari catatan gua, Alex Pastoor bakal menerapkan strategi catenaccio dan counter attack," imbuh Bung Harpa.
(yov)