Menang Tipis, Napoli Perlihatkan Titik Lemah Inter Milan

Jum'at, 14 Februari 2020 - 12:24 WIB
Menang Tipis, Napoli Perlihatkan Titik Lemah Inter Milan
Menang Tipis, Napoli Perlihatkan Titik Lemah Inter Milan
A A A
MILAN - Napoli memperlihatkan titik lemah Inter Milan di musim ini. Kemenangan 1-0 Napoli atas Inter pada leg pertama semifinal Coppa Italia di Stadion Giuseppe Meazza adalah buktinya.

Kelemahan itu adalah bagai mana cara Inter menghadapi tim bertahan, tidak peduli dengan penguasaan bola dan jumlah tembakan, tapi bisa memanfaatkan peluang sekecil apa pun untuk mendapatkan kemenangan. Napoli memenuhi syarat itu.

Melawan Inter, pasukan Gennaro Gattuso hanya memiliki 45% penguasaan bola dan hanya lima percobaan tembakan dengan dua tepat sasaran. Satu dari dua tembakan tepat sasaran tersebut berhasil dikonversi menjadi gol oleh Fabain Ruiz pada menit ke-57.

Inter memiliki 13 tembakan dengan empat mengenai sasaran sepanjang pertandingan. Mereka juga memiliki penguasaan bola 55%, tapi gagal membuat gol. “Napoli bermain kesini untuk bertahan,” kata Pelatih Inter Antonio Conte, setelah pertandingan, dikutip Football-Itali.

Di sini masalahnya. Dari awal, Conte seharusnya bisa melihat bagaimana gaya bermain Napoli saat menghadapi tim yang dianggap berada di atas mereka dari sisi klasemen, seperti saat melawan Juventus dan Lazio. Menghadapi Juventus di Seri A, I Partenopei berhasil menghentikan laju Juventus dengan skor tipis 2-1. Lagi-lagi pada pertandingan tersebut, Napoli tidak perlu banyak melakukan tembakan dan penguasaan bola.

Melawan Lazio di perempat final Coppa Italia, Gattuso meminta pemainnya bermain sabar, mencari celah, dan kemudian bisa menyingkirkan Lazio dengan skor tipis 1-0.

“Gattuso pintar bertahan, menunggu dan menyerang dengan serangan balik. Kami memiliki peluang dan itu akan menjadi hasil yang adil jika kami bermain seri,” kata Conte.

Selain itu, Conte belum sepenuhnya bisa membuat timnya bermain konsisten. Romelu Lukaku dkk justru sering kehilangan kemenangan saat bertemu dengan tim yang posisi klasemennya di bawah mereka seperti melawan Cagliari (1-1), Lecce (1-1), Atalanta (1-1) dan Fiorentina.

Dari empat lawan tersebut, semuanya bukan tim yang mampu mendominasi jalannya pertandingan. Tapi, keempatnya sama-sama bisa mencuri gol dan memaksakan hasil imbang. Hasil yang membuat Inter musim ini seperti roller coaster yang selalu naik turun.

Conte beralasan saat melawan Napoli, dia melakukan perubahan pemain karena menjalani pertandingan padat. Mereka baru saja melawan Milan dan akan menjalani laga penting menghadapi Lazio di Seri A.

“Derby itu menguras banyak energi, baik fisik maupun psikologis. Saya membuat lima perubahan dari hari Minggu untuk membawa pemain segar. Tapi, Napoli mengalahkan Juventus, Lazio, dan Liverpool musim ini. Itu berarti mereka punya kualitas di sana,” tutur Conte.

Gattuso sendiri menilai tim nya layak mendapatkan kemenangan atas Inter. Menurut mantan pemain AC Milan itu, timnya bermain baik dan tampil serius dalam setiap pertandingan. Dia juga melakukan per siapan memadai dengan memetakan kekuatan I Nerazzurri .

Seperti lini depan yang ditempati Lukaku dan Lautaro Martinez. “Inter adalah tim yang kuat. Mereka menggabungkan kekuatan fisik dengan teknik. Tentu saja kami harusme netralisasi striker mereka,” kata Gattuso, setelah laga.

Selanjutnya, pertandingan leg kedua akan digelar di Sao Paulo, kandang Napoli. Gattuso menegaskan jika timnya belum mendapatkan apa-apa. Pertandingan kedua jelas tidak mudah mengingat Inter sudah mengalahkan mereka di Seri A musim ini. “Kami harus tetap bekerja karena kami belum melakukan apa-apa,” tandas Gattuso.

Apalagi, menurut dia, timnya perlu meningkatkan cara bermain ketika tidak mendapatkan bola. Karena, di situlah mereka cenderung kehilangan pertandingan. “Ini adalah pertama kalinya dalam enam-tujuh tahun karier kepelatihan saya, saya merasakan hal ini,” tandasnya. (Ma’ruf)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6122 seconds (0.1#10.140)