Michelin Bantah Ban Jadi Penyebab Kecelakaan Horor Jorge Martin di MotoGP 2025
loading...
A
A
A
Manajer balap Michelin , Piero Taramasso, membantah bahwa kondisi ban menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan horor yang dialami Jorge Martin pada tes pramusim MotoGP 2025 di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Martin mengalami kecelakaan highside sebanyak dua kali pada hari pertama tes pramusim. Kecelakaan kedua bahkan membuatnya terlempar ke udara dan mendarat dengan keras, menyebabkan cedera patah tulang di tangan dan kakinya.
CEO Aprilia, Massimo Rivola, sempat menyampaikan bahwa data tim tidak menunjukkan adanya masalah pada pembalap atau motor. Ban yang digunakan juga berada dalam suhu dan tekanan yang sesuai. Namun, pihaknya tetap meminta jawaban dari Michelin terkait usia ban yang digunakan.
Taramasso pun mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi internal terkait kecelakaan yang dialami Martin. Hasilnya, mereka tidak menemukan masalah pada ban yang digunakan oleh Martin.
"Ketika terjadi kecelakaan seperti ini, kami selalu mencari penyebabnya, dan secara logis ban adalah bagian dari motor dan keseluruhan sistem," ujar Taramasso dikutip dari Crash, Jumat (7/2/2025).
"Kami memeriksa ban belakang Jorge: dari segi keterlacakan, ban ini diproduksi tahun lalu, tidak pernah dipanaskan sebelumnya, dan memiliki semua kualitas sebagai ban performa tinggi, itulah mengapa kami membawanya ke sini. Kami juga melihat kondisi ban setelah Jorge menggunakannya, dan ban itu bekerja dengan baik: dari tampilannya terlihat bahwa ban berfungsi dengan baik, baik di sisi kiri maupun kanan. Ketika ban tidak berfungsi, biasanya terlihat mengkilap dan halus, tetapi itu tidak terjadi pada ban Jorge," lanjutnya.
Taramasso menambahkan bahwa catatan waktu Martin juga menunjukkan bahwa ban berfungsi dengan baik. Pada run kedua, Martin bahkan lebih cepat dari Francesco Bagnaia dan Brad Binder.
"Agak aneh jika ia bisa menggunakan ban itu selama 13 lap; biasanya jika ban tidak berfungsi, pembalap akan kembali ke pit dan meminta untuk menggantinya setelah dua-tiga lap," paparnya.
"Dari sudut pandang ban, semuanya berfungsi dengan baik. Dari apa yang telah kami lihat sejauh ini dan berdasarkan data yang kami miliki, tidak ada masalah," imbuh Taramasso.
Dengan demikian, Michelin telah secara resmi membantah bahwa ban menjadi penyebab kecelakaan yang dialami Jorge Martin. Penyebab pasti dari kecelakaan tersebut masih belum diketahui dan kemungkinan akan terus diselidiki.
Martin mengalami kecelakaan highside sebanyak dua kali pada hari pertama tes pramusim. Kecelakaan kedua bahkan membuatnya terlempar ke udara dan mendarat dengan keras, menyebabkan cedera patah tulang di tangan dan kakinya.
CEO Aprilia, Massimo Rivola, sempat menyampaikan bahwa data tim tidak menunjukkan adanya masalah pada pembalap atau motor. Ban yang digunakan juga berada dalam suhu dan tekanan yang sesuai. Namun, pihaknya tetap meminta jawaban dari Michelin terkait usia ban yang digunakan.
Taramasso pun mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi internal terkait kecelakaan yang dialami Martin. Hasilnya, mereka tidak menemukan masalah pada ban yang digunakan oleh Martin.
"Ketika terjadi kecelakaan seperti ini, kami selalu mencari penyebabnya, dan secara logis ban adalah bagian dari motor dan keseluruhan sistem," ujar Taramasso dikutip dari Crash, Jumat (7/2/2025).
"Kami memeriksa ban belakang Jorge: dari segi keterlacakan, ban ini diproduksi tahun lalu, tidak pernah dipanaskan sebelumnya, dan memiliki semua kualitas sebagai ban performa tinggi, itulah mengapa kami membawanya ke sini. Kami juga melihat kondisi ban setelah Jorge menggunakannya, dan ban itu bekerja dengan baik: dari tampilannya terlihat bahwa ban berfungsi dengan baik, baik di sisi kiri maupun kanan. Ketika ban tidak berfungsi, biasanya terlihat mengkilap dan halus, tetapi itu tidak terjadi pada ban Jorge," lanjutnya.
Taramasso menambahkan bahwa catatan waktu Martin juga menunjukkan bahwa ban berfungsi dengan baik. Pada run kedua, Martin bahkan lebih cepat dari Francesco Bagnaia dan Brad Binder.
"Agak aneh jika ia bisa menggunakan ban itu selama 13 lap; biasanya jika ban tidak berfungsi, pembalap akan kembali ke pit dan meminta untuk menggantinya setelah dua-tiga lap," paparnya.
"Dari sudut pandang ban, semuanya berfungsi dengan baik. Dari apa yang telah kami lihat sejauh ini dan berdasarkan data yang kami miliki, tidak ada masalah," imbuh Taramasso.
Dengan demikian, Michelin telah secara resmi membantah bahwa ban menjadi penyebab kecelakaan yang dialami Jorge Martin. Penyebab pasti dari kecelakaan tersebut masih belum diketahui dan kemungkinan akan terus diselidiki.
(yov)