Profil Jono Carroll Petinju Irlandia yang Dihina McGregor karena Mualaf
loading...
![Profil Jono Carroll...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2025/02/10/50/1527791/profil-jono-carroll-petinju-irlandia-yang-dihina-mcgregor-karena-mualaf-xpt.webp)
Profil Jono Carroll Petinju Irlandia yang Dihina McGregor karena Mualaf. Foto: IST
A
A
A
Petinju asal Irlandia, Jono Carroll, baru-baru ini menjadi sorotan setelah mengungkapkan bahwa dirinya telah memeluk agama Islam sejak tahun lalu. Ia bahkan membagikan momen spiritualnya saat menjalankan ibadah umrah. Namun, keputusan Carroll untuk menjadi seorang Muslim justru mendapat ejekan dari sesama petarung asal Irlandia, Conor McGregor.
McGregor, yang dikenal dengan komentar pedasnya, menghina keyakinan Carroll dengan menyebutnya sebagai "carpet licker" atau penjilat karpet, merujuk pada kebiasaan umat Islam yang bersujud dalam salat. Pernyataan kontroversial itu memicu reaksi dari Carroll, yang menanggapinya dengan bijaksana melalui unggahan di Instagram.
"Bayangkan, orang yang kalian hormati sejak kecil mengejek kalian sebagai 'carpet licker' hanya karena aku selalu menundukkan kepala setiap hari saat berbicara dengan Tuhanku," tulis Carroll dalam unggahannya.
Alih-alih marah, Carroll justru menyatakan bahwa ia telah memaafkan McGregor dan menyarankan petarung UFC itu untuk menjalani rehabilitasi.
"Aku sudah memaafkanmu dan mendoakanmu serta keluargamu. Insya Allah suatu hari nanti kamu akan menemukan jalanmu. Sepertinya kamu membutuhkan rehabilitasi, kawan, bukan untuk dirimu sendiri saja, tapi lakukanlah demi keluargamu," imbuhnya.
Carroll juga menyebut bahwa ia bersyukur petarung Muslim asal Dagestan, Khabib Nurmagomedov, pernah memberikan pelajaran kepada McGregor dalam duel mereka di UFC 229 tahun 2018.
"Aku sangat senang bahwa saudaraku Khabib Nurmagomedov (pria sejati itu) pernah memberimu pelajaran tentang bagaimana bersikap sebagai pria yang kuat," tutup Carroll.
Sementara itu, McGregor memang dikenal dengan ucapannya yang kerap menyinggung lawan. Sebelumnya, ia juga melontarkan komentar bernada rasis terhadap Khabib Nurmagomedov, bahkan menantangnya untuk bertarung lagi dengan iming-iming bayaran fantastis sebesar 100 juta dolar AS.
Hingga kini, McGregor belum memberikan tanggapan atas reaksi Carroll, namun komentar kontroversialnya kembali mengundang kritik dari banyak pihak yang menilai bahwa hinaan terhadap keyakinan seseorang adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan.
McGregor, yang dikenal dengan komentar pedasnya, menghina keyakinan Carroll dengan menyebutnya sebagai "carpet licker" atau penjilat karpet, merujuk pada kebiasaan umat Islam yang bersujud dalam salat. Pernyataan kontroversial itu memicu reaksi dari Carroll, yang menanggapinya dengan bijaksana melalui unggahan di Instagram.
"Bayangkan, orang yang kalian hormati sejak kecil mengejek kalian sebagai 'carpet licker' hanya karena aku selalu menundukkan kepala setiap hari saat berbicara dengan Tuhanku," tulis Carroll dalam unggahannya.
Alih-alih marah, Carroll justru menyatakan bahwa ia telah memaafkan McGregor dan menyarankan petarung UFC itu untuk menjalani rehabilitasi.
"Aku sudah memaafkanmu dan mendoakanmu serta keluargamu. Insya Allah suatu hari nanti kamu akan menemukan jalanmu. Sepertinya kamu membutuhkan rehabilitasi, kawan, bukan untuk dirimu sendiri saja, tapi lakukanlah demi keluargamu," imbuhnya.
Carroll juga menyebut bahwa ia bersyukur petarung Muslim asal Dagestan, Khabib Nurmagomedov, pernah memberikan pelajaran kepada McGregor dalam duel mereka di UFC 229 tahun 2018.
"Aku sangat senang bahwa saudaraku Khabib Nurmagomedov (pria sejati itu) pernah memberimu pelajaran tentang bagaimana bersikap sebagai pria yang kuat," tutup Carroll.
Sementara itu, McGregor memang dikenal dengan ucapannya yang kerap menyinggung lawan. Sebelumnya, ia juga melontarkan komentar bernada rasis terhadap Khabib Nurmagomedov, bahkan menantangnya untuk bertarung lagi dengan iming-iming bayaran fantastis sebesar 100 juta dolar AS.
Hingga kini, McGregor belum memberikan tanggapan atas reaksi Carroll, namun komentar kontroversialnya kembali mengundang kritik dari banyak pihak yang menilai bahwa hinaan terhadap keyakinan seseorang adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan.
(sto)