Profil Dony Tri Pamungkas, Kapten Timnas Indonesia U-20 Andalan Persija Putra Asli Boyolali
loading...
![Profil Dony Tri Pamungkas,...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2025/02/14/11/1529539/profil-dony-tri-pamungkas-kapten-timnas-indonesia-u20-andalan-persija-putra-asli-boyolali-iff.webp)
Profil Dony Tri Pamungkas, Kapten Timnas Indonesia U-20 Andalan Persija Putra Asli Boyolali
A
A
A
Timnas Indonesia U-20 memulai perjalanan di Piala Asia U-20 2025 dengan hasil kurang memuaskan setelah dikalahkan Iran 0-3 dalam laga pembuka Grup C. Kekalahan ini menempatkan Garuda Nusantara di posisi terbawah klasemen sementara, tetapi kapten tim, Dony Tri Pamungkas, tetap optimistis dan meminta rekan-rekannya untuk segera bangkit jelang laga krusial melawan Uzbekistan pada 16 Februari 2025.
"Kita harus segera lupakan kekalahan ini dan bangkit untuk laga selanjutnya melawan Uzbekistan. Kita yakin peluang itu masih ada dan harus optimistis," ujar Dony, dikutip dari laman resmi PSSI.
Sebagai pemain yang dipercaya mengenakan ban kapten, Dony tidak hanya bertanggung jawab dalam permainan di lapangan, tetapi juga dalam membangun mental tim. Ia menyadari bahwa target Timnas Indonesia U-20 adalah mencapai semifinal agar bisa membuka jalan menuju Piala Dunia U-20 2025, dan hal itu masih bisa diperjuangkan.
Dony Tri Pamungkas lahir di Boyolali, Jawa Tengah, pada 11 Januari 2005. Ia tumbuh dalam lingkungan sepak bola, dengan kakaknya, Joko Sasongko, yang lebih dulu berkarier sebagai pesepak bola profesional. Minat dan bakatnya dalam sepak bola mulai berkembang sejak kecil saat ia bergabung dengan SSB Bina Taruna, tempat di mana ia mengasah keterampilannya sebelum akhirnya mendapatkan kesempatan emas untuk bergabung dengan Persija Jakarta.
Pada Oktober 2020, Dony mengikuti seleksi tim EPA Persija U-16 dan berhasil lolos. Ia menunjukkan performa impresif di akademi hingga akhirnya mendapat kesempatan untuk berlatih bersama tim senior. Momen bersejarah dalam kariernya terjadi pada 28 September 2021, saat ia menjalani debut di Liga 1 bersama Persija dalam laga melawan Persita Tangerang. Saat itu, Dony baru berusia 16 tahun, 8 bulan, dan 17 hari, menjadikannya salah satu pemain termuda yang pernah tampil di Liga 1 sejak kompetisi tersebut bergulir pada 2017.
Di level tim nasional, Dony telah membuktikan kapasitasnya sebagai pemain berbakat dengan meraih penghargaan Pemain Terbaik di Piala AFF U-19 2024. Gelar ini semakin mempertegas potensinya sebagai bintang masa depan Indonesia.
Kini, di Piala Asia U-20 2025, Dony tidak hanya menjadi andalan di lini serang, tetapi juga pemimpin bagi rekan-rekannya di lapangan. Meskipun Indonesia harus mengawali turnamen dengan hasil buruk, Dony tetap berusaha menjaga semangat tim agar tetap berjuang untuk lolos dari fase grup.
Sebagai pemain sayap kiri dengan kaki dominan kiri, Dony dikenal memiliki kecepatan, kelincahan, dan kontrol bola yang baik. Kelenturannya dalam bergerak, kemampuan dribel, serta visi bermain yang tajam menjadikannya ancaman bagi pertahanan lawan.
Saat ini, Dony masih terikat kontrak dengan Persija Jakarta hingga 2025. Dengan usia yang masih muda dan pengalaman yang terus bertambah, ia berpeluang menjadi pemain kunci di Persija dan Timnas Indonesia di masa depan.
Sebagai putra asli Boyolali, Dony telah membuktikan bahwa kerja keras dan dedikasi bisa membawa seorang anak daerah bersinar di panggung sepak bola nasional dan internasional. Kini, tugasnya adalah membawa Garuda Muda terbang lebih tinggi di Piala Asia U-20 2025 dan berjuang untuk mewujudkan mimpi tampil di Piala Dunia U-20.
"Kita harus segera lupakan kekalahan ini dan bangkit untuk laga selanjutnya melawan Uzbekistan. Kita yakin peluang itu masih ada dan harus optimistis," ujar Dony, dikutip dari laman resmi PSSI.
Sebagai pemain yang dipercaya mengenakan ban kapten, Dony tidak hanya bertanggung jawab dalam permainan di lapangan, tetapi juga dalam membangun mental tim. Ia menyadari bahwa target Timnas Indonesia U-20 adalah mencapai semifinal agar bisa membuka jalan menuju Piala Dunia U-20 2025, dan hal itu masih bisa diperjuangkan.
Dony Tri Pamungkas lahir di Boyolali, Jawa Tengah, pada 11 Januari 2005. Ia tumbuh dalam lingkungan sepak bola, dengan kakaknya, Joko Sasongko, yang lebih dulu berkarier sebagai pesepak bola profesional. Minat dan bakatnya dalam sepak bola mulai berkembang sejak kecil saat ia bergabung dengan SSB Bina Taruna, tempat di mana ia mengasah keterampilannya sebelum akhirnya mendapatkan kesempatan emas untuk bergabung dengan Persija Jakarta.
Pada Oktober 2020, Dony mengikuti seleksi tim EPA Persija U-16 dan berhasil lolos. Ia menunjukkan performa impresif di akademi hingga akhirnya mendapat kesempatan untuk berlatih bersama tim senior. Momen bersejarah dalam kariernya terjadi pada 28 September 2021, saat ia menjalani debut di Liga 1 bersama Persija dalam laga melawan Persita Tangerang. Saat itu, Dony baru berusia 16 tahun, 8 bulan, dan 17 hari, menjadikannya salah satu pemain termuda yang pernah tampil di Liga 1 sejak kompetisi tersebut bergulir pada 2017.
Di level tim nasional, Dony telah membuktikan kapasitasnya sebagai pemain berbakat dengan meraih penghargaan Pemain Terbaik di Piala AFF U-19 2024. Gelar ini semakin mempertegas potensinya sebagai bintang masa depan Indonesia.
Kini, di Piala Asia U-20 2025, Dony tidak hanya menjadi andalan di lini serang, tetapi juga pemimpin bagi rekan-rekannya di lapangan. Meskipun Indonesia harus mengawali turnamen dengan hasil buruk, Dony tetap berusaha menjaga semangat tim agar tetap berjuang untuk lolos dari fase grup.
Sebagai pemain sayap kiri dengan kaki dominan kiri, Dony dikenal memiliki kecepatan, kelincahan, dan kontrol bola yang baik. Kelenturannya dalam bergerak, kemampuan dribel, serta visi bermain yang tajam menjadikannya ancaman bagi pertahanan lawan.
Saat ini, Dony masih terikat kontrak dengan Persija Jakarta hingga 2025. Dengan usia yang masih muda dan pengalaman yang terus bertambah, ia berpeluang menjadi pemain kunci di Persija dan Timnas Indonesia di masa depan.
Sebagai putra asli Boyolali, Dony telah membuktikan bahwa kerja keras dan dedikasi bisa membawa seorang anak daerah bersinar di panggung sepak bola nasional dan internasional. Kini, tugasnya adalah membawa Garuda Muda terbang lebih tinggi di Piala Asia U-20 2025 dan berjuang untuk mewujudkan mimpi tampil di Piala Dunia U-20.
(sto)