Biodata dan Agama George Kambosos, Lawan Daud Yordan yang Tertunda 7 Tahun
loading...
George Kambosos Jr. merupakan petinju profesional Australia dengan rekor 20 kemenangan dan 2 kekalahan / Foto: The Greek Herald
A
A
A
George Kambosos Jr. merupakan petinju profesional Australia dengan rekor 20 kemenangan dan 2 kekalahan. Ia lahir pada 14 Juni 1993 di Sydney, Australia, dan melakoni debut profesionalnya pada 18 Mei 2013, di usia 19 tahun, saat mengalahkan Jayson Mac Gura melalui TKO ronde ke-2.
Sejak saat itu, Kambosos Jr. telah membukukan rekor impresif 21-3, dengan 10 kemenangan KO. Petinju kelas ringan ini pernah memenangkan empat gelar juara dunia (gelar kelas ringan WBA (Super), IBF, WBO dan The Ring)
Ia pernah menjadi juara dunia kelas ringan terpadu, setelah mengalahkan Teofimo Lopez pada 27 November 2021, dan menjadi juara dunia kelas ringan WBA (Super), IBF, WBO, dan The Ring. Pertarungan melawan Lopez ini menjadi puncak karier Kambosos Jr. sejauh ini.
Perjalanan Kambosos Jr. menuju pertarungan gelar dunia pertamanya merupakan perjalanan yang panjang dan mengesankan. Ia memenangkan 19 pertarungan berturut-turut setelah debutnya, dengan sembilan di antaranya berakhir dengan penghentian. Beberapa kemenangannya yang terkenal termasuk kemenangan atas Lee Selby, Krai Setthaphon, Qamil Balla, Issa Nampepeche, Jose Forero dan JR Magboo.
Pada usia 28 tahun, Kambosos Jr. akhirnya mendapatkan kesempatannya untuk meraih gelar dunia, dan ia memanfaatkannya sebaik mungkin. Dalam pertarungan yang sangat dinanti-nantikan melawan Lopez, Kambosos Jr. menunjukkan ketangguhan dan tekadnya untuk mengamankan kemenangan split-decision dalam 12 ronde. Dengan kemenangan ini, ia menjadi juara dunia kelas ringan terpadu, memegang empat gelar dunia di kelas berat tersebut.
Namun, kekuasaan Kambosos Jr. sebagai juara hanya berlangsung singkat. Dalam pertarungan berikutnya, ia berhadapan dengan Devin Haney untuk memperebutkan gelar juara kelas ringan tak terbantahkan.
Sayangnya bagi Kambosos Jr., ia kalah dalam pertarungan melalui keputusan mutlak 12 ronde, mengakhiri masa kejayaannya sebagai petinju dan menghentikan rekor 20 kemenangan beruntunnya. Kambosos Jr. kini telah mengalami dua kekalahan dalam karier profesionalnya, keduanya dalam pertarungan perebutan gelar. Namun, penting untuk dicatat bahwa ia tidak pernah terhentikan, dengan kedua kekalahannya terjadi melalui keputusan.
Hal ini menunjukkan hati dan tekad Kambosos Jr. untuk terus berjuang hingga akhir. Ke depannya, Kambosos Jr. akan berusaha bangkit dari dua kekalahan beruntunnya dan merebut kembali gelar dunianya. Dengan rekor dan tekadnya yang mengesankan, tidak diragukan lagi bahwa Kambosos Jr. akan mampu bangkit kembali dan terus mengukir namanya dalam olahraga tinju.
Mengenai agama yang dianut George Kambosos Jr., informasi yang tersedia tidak menyebutkan secara rinci mengenai keyakinan agama yang dianutnya. Namun begitu, saat ini Kambosos Jr tengah sibuk mempersiapkan pertarungan berikutnya melawan Daud Yordan. Pertarungan Kambosos vs Daud dijadwalkan berlangsung di Qudos Arena, Sydney, pada 22 Maret mendatang.
Sejak saat itu, Kambosos Jr. telah membukukan rekor impresif 21-3, dengan 10 kemenangan KO. Petinju kelas ringan ini pernah memenangkan empat gelar juara dunia (gelar kelas ringan WBA (Super), IBF, WBO dan The Ring)
Ia pernah menjadi juara dunia kelas ringan terpadu, setelah mengalahkan Teofimo Lopez pada 27 November 2021, dan menjadi juara dunia kelas ringan WBA (Super), IBF, WBO, dan The Ring. Pertarungan melawan Lopez ini menjadi puncak karier Kambosos Jr. sejauh ini.
Perjalanan Kambosos Jr. menuju pertarungan gelar dunia pertamanya merupakan perjalanan yang panjang dan mengesankan. Ia memenangkan 19 pertarungan berturut-turut setelah debutnya, dengan sembilan di antaranya berakhir dengan penghentian. Beberapa kemenangannya yang terkenal termasuk kemenangan atas Lee Selby, Krai Setthaphon, Qamil Balla, Issa Nampepeche, Jose Forero dan JR Magboo.
Pada usia 28 tahun, Kambosos Jr. akhirnya mendapatkan kesempatannya untuk meraih gelar dunia, dan ia memanfaatkannya sebaik mungkin. Dalam pertarungan yang sangat dinanti-nantikan melawan Lopez, Kambosos Jr. menunjukkan ketangguhan dan tekadnya untuk mengamankan kemenangan split-decision dalam 12 ronde. Dengan kemenangan ini, ia menjadi juara dunia kelas ringan terpadu, memegang empat gelar dunia di kelas berat tersebut.
Namun, kekuasaan Kambosos Jr. sebagai juara hanya berlangsung singkat. Dalam pertarungan berikutnya, ia berhadapan dengan Devin Haney untuk memperebutkan gelar juara kelas ringan tak terbantahkan.
Sayangnya bagi Kambosos Jr., ia kalah dalam pertarungan melalui keputusan mutlak 12 ronde, mengakhiri masa kejayaannya sebagai petinju dan menghentikan rekor 20 kemenangan beruntunnya. Kambosos Jr. kini telah mengalami dua kekalahan dalam karier profesionalnya, keduanya dalam pertarungan perebutan gelar. Namun, penting untuk dicatat bahwa ia tidak pernah terhentikan, dengan kedua kekalahannya terjadi melalui keputusan.
Hal ini menunjukkan hati dan tekad Kambosos Jr. untuk terus berjuang hingga akhir. Ke depannya, Kambosos Jr. akan berusaha bangkit dari dua kekalahan beruntunnya dan merebut kembali gelar dunianya. Dengan rekor dan tekadnya yang mengesankan, tidak diragukan lagi bahwa Kambosos Jr. akan mampu bangkit kembali dan terus mengukir namanya dalam olahraga tinju.
Agama George Kambosos Jr.
Mengenai agama yang dianut George Kambosos Jr., informasi yang tersedia tidak menyebutkan secara rinci mengenai keyakinan agama yang dianutnya. Namun begitu, saat ini Kambosos Jr tengah sibuk mempersiapkan pertarungan berikutnya melawan Daud Yordan. Pertarungan Kambosos vs Daud dijadwalkan berlangsung di Qudos Arena, Sydney, pada 22 Maret mendatang.
(yov)
Explore More