7 Pertarungan Tinju Dahsyat yang Mengguncang Riyadh
loading...
7 Pertarungan Tinju Dahsyat yang Mengguncang Riyadh/Boxingnews24
A
A
A
Peringkat tujuh pertarungan dalam tayangan langsung Artur Beterbiev vs Dmitry Bivol II pay-per-view (PPV) tanggal 22 Februari dapat dikatakan sebagai laga besar tinju terdalam dalam sejarah. Pertandingan utama saja sudah cukup menarik, namun sebuah laga yang seimbang antara para penantang kelas berat ringan sebagai pembuka? Dua pertarungan antara 10 petinju kelas berat teratas?
Vergil Ortiz Jnr vs Israil Madrimov, salah satu pertarungan terbaik dalam salah satu divisi terpanas dalam tinju, di tengah-tengah kartu pertandingan, dan Shakur Stevenson baik di laga utama maupun pendukung utama? Salah satu dari pertarungan ini dapat menjadi pertandingan utama yang layak. Ketika ada banyak kualitas, pasti ada peringkat.
Meskipun semua pertarungan ini telah diantisipasi, beberapa di antaranya tak dapat dimungkiri lebih cocok atau lebih menarik dari yang lain. Maka, mari kita beri peringkat bagi ketujuh laga ini, dengan mempertimbangkan besarnya, kemerataan dan potensi aksi dalam laga-laga tersebut:
7. Shakur Stevenson vs Floyd Schofield Jr
Satu-satunya pertarungan dalam kartu pertandingan yang menampilkan peluang besar. Jangan salah, Stevenson adalah seorang petinju papan atas yang selalu layak untuk ditonton, meskipun pertarungannya bukanlah sebuah mahakarya yang estetis. Namun pertarungan ini jelas berada satu langkah di bawah yang lain.
Stevenson baru saja pulih dari cedera tangan. Sebelumnya, ia mengalami kekalahan telak atas Edwin De Los Santos pada November 2023 dan kemenangan angka mutlak atas Artem Harutyunyan pada Juli lalu, yang tidak cukup untuk menghapus bau busuk dari laga melawan De Los Santos.
Schofield tak terkalahkan dan ambisius, namun ia juga masih baru - pertarungan melawan Stevenson akan menjadi pertandingan kedua dalam karirnya yang dijadwalkan berlangsung selama 12 ronde. Selain itu, Schofield tidak memiliki nama-nama elit dalam catatan rekornya. Karena ketidakcocokan yang terlihat jelas dan kecenderungan Stevenson akhir-akhir ini untuk bertarung dengan gaya negatif, jika saya harus beristirahat di kamar mandi selama pertandingan, maka itu akan terjadi pada laga ini.
6. Zhang Zhilei vs Agit Kabayel
“Big Bang” Zhang dapat diandalkan untuk memberikan aksi luar biasa di dalam ring. Tidak perlu mencari lebih jauh lagi dari dua kemenangan terakhirnya - atas Deontay Wilder dan Joe Joyce - untuk melihat KO spektakuler yang akan Anda lihat. Namun Zhang juga sudah berusia 41 tahun dan selalu memiliki stamina yang prima.
Sementara itu, Kabayel adalah penantang kelas berat yang tak terkalahkan dan petarung yang menyenangkan, serta pemukul tubuh yang ganas dan berdedikasi yang ada di divisi glamor tinju. Dia juga merupakan sosok yang tidak dikenal saat melawan para petinju elite, dan meraih apa yang mungkin merupakan kemenangan terbaiknya melalui keputusan mayoritas atas Derek Chisora pada tahun 2017 dan sebuah KO atas Frank Sanchez tahun lalu. Ini terasa seperti sebuah laga yang hanya membawa sang pemenang selangkah lebih dekat menuju perebutan gelar, bukan laga yang menentukan siapa atlet kelas berat berikutnya yang harus ditonton.
5. Joshua Buatsi vs Callum Smith
Satu-satunya hal yang dapat dikatakan dari laga ini adalah bahwa tidak ada satupun dari mereka yang dapat mengklaim diri sebagai yang terbaik dalam divisi 79,3 kilogram, dan laga ini tidak akan memberi tahu kita siapa yang terbaik. Buatsi diremehkan hingga tingkat yang mungkin tidak adil, seorang petinju kelas berat ringan sepanjang karirnya yang sangat ingin digeser oleh para penggemar dan media dari posisi No. 3 di divisi ini ketika David Benavidez memenangkan dua pertandingan di kelas berat ringan.
Ingatan tentang Beterbiev yang mendominasi Smith secara menyeluruh tahun lalu masih segar, seperti halnya kekalahan telak Smith dari Canelo Alvarez pada tahun 2020, dan dengan demikian ia merasa seperti seorang yang dikenal. Jika Smith menang, akan sulit untuk membenarkan dirinya mendapatkan perebutan gelar lagi dengan cepat, dan jika Buatsi menang, divisi ini mungkin akan berjalan seperti yang diharapkan.
4. Carlos Adames vs Hamzah Sheeraz
Kelas Menengah yang kosong membutuhkan laga ini. Tanpa mengurangi rasa hormat pada pemegang gelar juara Janibek Alimkhanuly dan keajaiban awet muda, Erislandy Lara, Adames-Sheeraz akan menjadi pertarungan yang sangat menarik dalam divisi 72,5 kg.
15 pertarungan terakhir Sheeraz semuanya merupakan kemenangan jarak jauh (kamu bebas untuk membandingkannya dengan Gennadiy Golovkin di kolom komentar), dan dia tampil sangat baik sehingga dia menjadi unggulan dalam taruhan melawan sang pemegang gelar, Adames. Ini akan menjadi pertarungan yang penuh aksi, dan mungkin akan menambah semangat dalam divisi kelas menengah yang dulu dibanggakan, namun kini terasa hambar.
3. Daniel Dubois vs Joseph Parker
Secara naratif, ini adalah pertarungan terbaik dalam kartu ini. Kedua pria ini berada di tengah-tengah comeback karir yang sangat mengesankan dan inspiratif (jeda sejenak dan ingatlah bahwa Joe Joyce pernah menghentikan mereka berdua), dan pertarungan ini memiliki pertaruhan besar: pemenangnya dapat menjadi lawan berikutnya bagi Oleksandr Usyk.
Potensi aksi di sini sedikit dipertanyakan; Dubois adalah favorit kuat, dan Parker bukanlah Arturo Gatti kelas berat. Namun ini adalah pertarungan antara dua petinju kelas berat lima besar yang bonafid, dan hadiah potensial (di luar gelar juara dunia IBF milik Dubois) berupa kesempatan untuk meraih kejayaan kelas berat yang tak terbantahkan, terasa sangat layak bagi siapapun yang menang.
2. Vergil Ortiz Jnr vs Israil Madrimov
Ortiz adalah seorang petarung aksi yang diimpikan oleh para penggemar. Madrimov adalah seorang teknisi yang terampil. Mereka adalah salah satu yang terbaik dalam divisi middleweight junior saat ini, dan akan menjadi sebuah kehormatan bagi kita untuk mengetahui siapa yang lebih baik di antara keduanya. Ini adalah pertarungan bagi para penggemar tinju hardcore, jenis pertandingan berkualitas tinggi antara petarung tanpa kekuatan bintang yang sering kali tidak dapat menghasilkan uang yang cukup untuk menghasilkan uang.
Lalu, mengapa peringkat kedua? Pertarungan Madrimov melawan Terence Crawford, meskipun sangat menarik, bukanlah jenis pertandingan yang diharapkan oleh para penggemar. Madrimov mampu menetralisir Crawford dengan gerakan tipuannya, dan mungkin saja ia hanya memiliki gaya bertarung yang dapat menarik aksi dua arah dari laga manapun. Ortiz-Madrimov mungkin akan menjadi pertarungan yang hebat. Namun kita sudah pernah menyaksikan Beterbiev vs Bivol, dan itu adalah pertarungan yang hebat.
1. Artur Beterbiev vs Dmitry Bivol
Ortiz vs Madrimov adalah sebuah laga yang sangat menarik, tapi penampilan Beterbiev meragukan. Secara historis, petarung berusia 40 tahun tidak sering memenangkan pertandingan melawan lawan elite, dan mereka juga tidak berada di posisi teratas dalam daftar peringkat pound-for-pound.
Kita dapat memperdebatkan seberapa jauh Beterbiev telah merosot, namun penurunan yang lebih parah akan segera terjadi, dan ada kemungkinan penurunan itu akan berdampak pada laga ini. Namun, ayolah: Beterbiev vs Bivol sangat menyenangkan.
Kita melihat Bivol membuat Beterbiev frustrasi dan menetralisir serangan balik yang cepat, sampai-sampai Beterbiev tidak hanya gagal mencetak KO untuk pertama kalinya dalam kariernya, namun juga tidak pernah menjatuhkan atau menggoyahkan Bivol. Kita juga melihat kekuatan dan tekanan tak kenal lelah dari Beterbiev pada ronde ke-11, saat ia menghujani Bivol dengan pukulan di hampir tiap jengkal tali ring.
Beterbiev memenangkan laga ini melalui keputusan mayoritas, namun setidaknya ada banyak pengamat yang merasa bahwa Bivol menang, sama banyaknya dengan mereka yang setuju dengan keputusan juri. Karier Beterbiev dan Bivol mengarah pada sebuah laga yang saling melengkapi satu sama lain, dan gaya bertanding mereka memang sangat cocok, maka laga ulang ini menjadi sebuah laga utama yang sangat layak dalam kartu pertandingan yang luar biasa ini.
Vergil Ortiz Jnr vs Israil Madrimov, salah satu pertarungan terbaik dalam salah satu divisi terpanas dalam tinju, di tengah-tengah kartu pertandingan, dan Shakur Stevenson baik di laga utama maupun pendukung utama? Salah satu dari pertarungan ini dapat menjadi pertandingan utama yang layak. Ketika ada banyak kualitas, pasti ada peringkat.
Meskipun semua pertarungan ini telah diantisipasi, beberapa di antaranya tak dapat dimungkiri lebih cocok atau lebih menarik dari yang lain. Maka, mari kita beri peringkat bagi ketujuh laga ini, dengan mempertimbangkan besarnya, kemerataan dan potensi aksi dalam laga-laga tersebut:
7. Shakur Stevenson vs Floyd Schofield Jr
Satu-satunya pertarungan dalam kartu pertandingan yang menampilkan peluang besar. Jangan salah, Stevenson adalah seorang petinju papan atas yang selalu layak untuk ditonton, meskipun pertarungannya bukanlah sebuah mahakarya yang estetis. Namun pertarungan ini jelas berada satu langkah di bawah yang lain.
Stevenson baru saja pulih dari cedera tangan. Sebelumnya, ia mengalami kekalahan telak atas Edwin De Los Santos pada November 2023 dan kemenangan angka mutlak atas Artem Harutyunyan pada Juli lalu, yang tidak cukup untuk menghapus bau busuk dari laga melawan De Los Santos.
Schofield tak terkalahkan dan ambisius, namun ia juga masih baru - pertarungan melawan Stevenson akan menjadi pertandingan kedua dalam karirnya yang dijadwalkan berlangsung selama 12 ronde. Selain itu, Schofield tidak memiliki nama-nama elit dalam catatan rekornya. Karena ketidakcocokan yang terlihat jelas dan kecenderungan Stevenson akhir-akhir ini untuk bertarung dengan gaya negatif, jika saya harus beristirahat di kamar mandi selama pertandingan, maka itu akan terjadi pada laga ini.
6. Zhang Zhilei vs Agit Kabayel
“Big Bang” Zhang dapat diandalkan untuk memberikan aksi luar biasa di dalam ring. Tidak perlu mencari lebih jauh lagi dari dua kemenangan terakhirnya - atas Deontay Wilder dan Joe Joyce - untuk melihat KO spektakuler yang akan Anda lihat. Namun Zhang juga sudah berusia 41 tahun dan selalu memiliki stamina yang prima.
Sementara itu, Kabayel adalah penantang kelas berat yang tak terkalahkan dan petarung yang menyenangkan, serta pemukul tubuh yang ganas dan berdedikasi yang ada di divisi glamor tinju. Dia juga merupakan sosok yang tidak dikenal saat melawan para petinju elite, dan meraih apa yang mungkin merupakan kemenangan terbaiknya melalui keputusan mayoritas atas Derek Chisora pada tahun 2017 dan sebuah KO atas Frank Sanchez tahun lalu. Ini terasa seperti sebuah laga yang hanya membawa sang pemenang selangkah lebih dekat menuju perebutan gelar, bukan laga yang menentukan siapa atlet kelas berat berikutnya yang harus ditonton.
5. Joshua Buatsi vs Callum Smith
Satu-satunya hal yang dapat dikatakan dari laga ini adalah bahwa tidak ada satupun dari mereka yang dapat mengklaim diri sebagai yang terbaik dalam divisi 79,3 kilogram, dan laga ini tidak akan memberi tahu kita siapa yang terbaik. Buatsi diremehkan hingga tingkat yang mungkin tidak adil, seorang petinju kelas berat ringan sepanjang karirnya yang sangat ingin digeser oleh para penggemar dan media dari posisi No. 3 di divisi ini ketika David Benavidez memenangkan dua pertandingan di kelas berat ringan.
Ingatan tentang Beterbiev yang mendominasi Smith secara menyeluruh tahun lalu masih segar, seperti halnya kekalahan telak Smith dari Canelo Alvarez pada tahun 2020, dan dengan demikian ia merasa seperti seorang yang dikenal. Jika Smith menang, akan sulit untuk membenarkan dirinya mendapatkan perebutan gelar lagi dengan cepat, dan jika Buatsi menang, divisi ini mungkin akan berjalan seperti yang diharapkan.
4. Carlos Adames vs Hamzah Sheeraz
Kelas Menengah yang kosong membutuhkan laga ini. Tanpa mengurangi rasa hormat pada pemegang gelar juara Janibek Alimkhanuly dan keajaiban awet muda, Erislandy Lara, Adames-Sheeraz akan menjadi pertarungan yang sangat menarik dalam divisi 72,5 kg.
15 pertarungan terakhir Sheeraz semuanya merupakan kemenangan jarak jauh (kamu bebas untuk membandingkannya dengan Gennadiy Golovkin di kolom komentar), dan dia tampil sangat baik sehingga dia menjadi unggulan dalam taruhan melawan sang pemegang gelar, Adames. Ini akan menjadi pertarungan yang penuh aksi, dan mungkin akan menambah semangat dalam divisi kelas menengah yang dulu dibanggakan, namun kini terasa hambar.
3. Daniel Dubois vs Joseph Parker
Secara naratif, ini adalah pertarungan terbaik dalam kartu ini. Kedua pria ini berada di tengah-tengah comeback karir yang sangat mengesankan dan inspiratif (jeda sejenak dan ingatlah bahwa Joe Joyce pernah menghentikan mereka berdua), dan pertarungan ini memiliki pertaruhan besar: pemenangnya dapat menjadi lawan berikutnya bagi Oleksandr Usyk.
Potensi aksi di sini sedikit dipertanyakan; Dubois adalah favorit kuat, dan Parker bukanlah Arturo Gatti kelas berat. Namun ini adalah pertarungan antara dua petinju kelas berat lima besar yang bonafid, dan hadiah potensial (di luar gelar juara dunia IBF milik Dubois) berupa kesempatan untuk meraih kejayaan kelas berat yang tak terbantahkan, terasa sangat layak bagi siapapun yang menang.
2. Vergil Ortiz Jnr vs Israil Madrimov
Ortiz adalah seorang petarung aksi yang diimpikan oleh para penggemar. Madrimov adalah seorang teknisi yang terampil. Mereka adalah salah satu yang terbaik dalam divisi middleweight junior saat ini, dan akan menjadi sebuah kehormatan bagi kita untuk mengetahui siapa yang lebih baik di antara keduanya. Ini adalah pertarungan bagi para penggemar tinju hardcore, jenis pertandingan berkualitas tinggi antara petarung tanpa kekuatan bintang yang sering kali tidak dapat menghasilkan uang yang cukup untuk menghasilkan uang.
Lalu, mengapa peringkat kedua? Pertarungan Madrimov melawan Terence Crawford, meskipun sangat menarik, bukanlah jenis pertandingan yang diharapkan oleh para penggemar. Madrimov mampu menetralisir Crawford dengan gerakan tipuannya, dan mungkin saja ia hanya memiliki gaya bertarung yang dapat menarik aksi dua arah dari laga manapun. Ortiz-Madrimov mungkin akan menjadi pertarungan yang hebat. Namun kita sudah pernah menyaksikan Beterbiev vs Bivol, dan itu adalah pertarungan yang hebat.
1. Artur Beterbiev vs Dmitry Bivol
Ortiz vs Madrimov adalah sebuah laga yang sangat menarik, tapi penampilan Beterbiev meragukan. Secara historis, petarung berusia 40 tahun tidak sering memenangkan pertandingan melawan lawan elite, dan mereka juga tidak berada di posisi teratas dalam daftar peringkat pound-for-pound.
Kita dapat memperdebatkan seberapa jauh Beterbiev telah merosot, namun penurunan yang lebih parah akan segera terjadi, dan ada kemungkinan penurunan itu akan berdampak pada laga ini. Namun, ayolah: Beterbiev vs Bivol sangat menyenangkan.
Kita melihat Bivol membuat Beterbiev frustrasi dan menetralisir serangan balik yang cepat, sampai-sampai Beterbiev tidak hanya gagal mencetak KO untuk pertama kalinya dalam kariernya, namun juga tidak pernah menjatuhkan atau menggoyahkan Bivol. Kita juga melihat kekuatan dan tekanan tak kenal lelah dari Beterbiev pada ronde ke-11, saat ia menghujani Bivol dengan pukulan di hampir tiap jengkal tali ring.
Beterbiev memenangkan laga ini melalui keputusan mayoritas, namun setidaknya ada banyak pengamat yang merasa bahwa Bivol menang, sama banyaknya dengan mereka yang setuju dengan keputusan juri. Karier Beterbiev dan Bivol mengarah pada sebuah laga yang saling melengkapi satu sama lain, dan gaya bertanding mereka memang sangat cocok, maka laga ulang ini menjadi sebuah laga utama yang sangat layak dalam kartu pertandingan yang luar biasa ini.
(aww)
Explore More