Shakur Stevenson 3 Kali Jatuhkan Josh Padley, Pertahankan Sabuk WBC

Shakur Stevenson terlalu kuat dengan menjatuhkan Josh Padley 3 kali untuk mempertahankan sabuk juara WBC miliknya. Shakur Stevenson memberikan penampilan yang menghibur yang ia butuhkan untuk memulai babak baru dalam kariernya, dengan menghentikan perlawanan petinju asal Inggris itu pada akhir ronde kesembilan, di Riyadh, Arab Saudi, Minggu (23/2/2025) dini hari WIB.

Shakur Stevenson memperpanjang rekor kemenangan 23-0 (11 KO), menjatuhkan Josh Padley tiga kali pada ronde kesembilan - semuanya dengan pukulan ke arah tubuh - untuk memaksa sudut Padley menyerah. Dengan kemenangan ini, Stevenson mempertahankan gelar kelas ringan WBC untuk kedua kalinya, dan hanya memberikan penghentian ketiga dalam sembilan pertarungan terakhirnya.



Josh Padley, yang berasal dari Doncaster, Inggris, yang menerima pertarungan ini hanya dalam waktu empat hari setelah Floyd Schofield mengundurkan diri dari pertarungan karena sakit, membawa rekornya menjadi 15-1 (4 KO) sebagai petinju profesional.

Terlihat jelas sejak awal bahwa Padley, 29 tahun, bermain dengan penuh semangat, namun kalah dalam hal kekuatan dari lawannya yang berusia 27 tahun itu. Padley, yang bekerja sebagai teknisi listrik sebelum menerima pertarungan ini, tampil menyerang pada ronde pertama, mencoba untuk mendapatkan respek dari lawannya yang lebih berpengalaman. Stevenson adalah lawan yang secara fisik lebih besar, selain memiliki keunggulan dalam hal kecepatan dan kekuatan, serta tidak malu-malu untuk memanfaatkan keunggulan tersebut.

Stevenson melukai Padley untuk pertama kalinya pada ronde ketiga, saat sebuah hook kanan ke arah tubuh yang dilanjutkan dengan pukulan straight kiri yang menjatuhkan kepala Padley. Padley terus melawan dengan baik, walau tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk melumpuhkan atlet asal Newark, New Jersey, tersebut.

Stevenson menunjukkan keyakinan diri dengan tangan kanannya yang telah pulih dari operasi, saat ia terus menyerang ke arah tubuh lawannya dan melayangkan pukulan hook ke arah atas pada ronde kelima. Merasakan lawannya mulai melemah, Stevenson menyarangkan serangan terbaiknya dalam beberapa ronde, menyerang Padley dengan pukulan ke arah tubuh sebelum membuka serangan dengan pukulan straight kiri dan hook kanan ke arah kepala.



Pola tersebut berlanjut pada ronde keenam dan ketujuh, dimana Padley akan membuat para penonton terdiam sejenak dengan rangkaian serangannya yang tidak efektif, lalu Stevenson akan menyeretnya ke bawah dan mendaratkan serangan ke arah kepala dan tubuh. Stevenson hampir saja mencetak kemenangan atas Padley dengan sebuah pukulan straight kiri ke arah tubuh pada ronde kedelapan, yang memberi Stevenson ide yang tepat untuk mengakhiri laga tak lama kemudian.

Satu menit memasuki ronde kesembilan, Stevenson mendaratkan pukulan kiri yang sama ke arah tubuh, dan kali ini membuat Padley terjatuh. Padley mampu mengatasi hitungan, namun kembali terjatuh beberapa saat kemudian dengan sebuah hook kanan ke arah tubuh. Padley menggebrak kanvas dengan penuh perlawanan, namun ia masih dapat bertahan. Sebuah pukulan straight kiri lainnya ke arah tubuh menjatuhkan Padley untuk ketiga kalinya, yang memaksa wasit untuk menghentikan laga.

Padley, yang berada di peringkat 15 besar oleh tiga dari empat badan penilai utama, mungkin akan mendapatkan kesempatan lain di masa depan, mengingat fakta bahwa penampilan ini, tanpa keuntungan dari pemusatan latihan, tidak akan menjadi penghalang baginya. Stevenson, juara dunia tiga divisi, bertarung untuk pertama kalinya sejak menandatangani kontrak dengan Matchroom Boxing setelah berkompetisi di bawah bendera Top Rank sejak memulai karier profesionalnya pada tahun 2017.