Pemain Bahrain Minta Rantis Lawan Timnas Indonesia? Erick Thohir Bilang Begini
loading...

Pemain Bahrain Minta Rantis Lawan Timnas Indonesia? Erick Thohir Bilang Begini Foto: PSSI
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir , mengaku belum mendengar kabar soal permintaan tim Bahrain untuk menggunakan kendaraan taktis (rantis) saat menghadapi Timnas Indonesia. Erick bahkan mengungkapkan bahwa pihaknya sama sekali tidak terpikir sampai ke arah tersebut.
“Belum kepikiran sampai situ. Emang ada permintaan seperti itu? Saya belum (dengar),” ujar Erick di Jakarta, dikutip Minggu (2/3/2025).
Sebagaimana diketahui, Bahrain akan bertandang ke markas Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, pada 25 Maret 2025. Laga ini merupakan bagian dari lanjutan Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pertandingan ini diprediksi berlangsung sengit, mengingat duel sebelumnya di Riffa, Bahrain, berakhir dengan skor imbang 2-2. Meski demikian, banyak pendukung Timnas Indonesia merasa dirugikan oleh kepemimpinan wasit yang dianggap berpihak kepada Bahrain. Kekecewaan suporter Tanah Air pun berlanjut dengan membanjiri akun media sosial para pemain Bahrain dengan berbagai komentar pedas.
Situasi tersebut sempat membuat federasi sepak bola Bahrain meminta kepada AFC agar laga kedua melawan Timnas Indonesia digelar di tempat netral. Mereka mengaku merasa terancam akibat serangan di media sosial. Namun, AFC menolak permintaan itu dan tetap menetapkan SUGBK sebagai venue pertandingan.
Menanggapi hal ini, Erick Thohir menegaskan bahwa Indonesia telah membuktikan diri sebagai tuan rumah yang baik di berbagai ajang internasional. Ia pun menyebut bahwa AFC telah melihat profesionalisme Indonesia dalam menyelenggarakan pertandingan, termasuk ketika menjamu tim-tim besar seperti Jepang dan Arab Saudi.
“Kembali, kan semua ada aturannya. Saya rasa AFC sendiri sangat profesional. Memang ada permintaan, tapi kan AFC melihat kita negara yang baik dan sudah beberapa kali pertandingan juga Alhamdulillah tidak ada masalah,” kata Erick.
Laga melawan Bahrain menjadi salah satu pertandingan krusial bagi Timnas Indonesia dalam upaya menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026. Sebelum menjamu Bahrain, Skuad Garuda lebih dulu harus bertandang ke Sydney untuk menghadapi Australia pada 20 Maret.
Saat ini, Timnas Indonesia berada di posisi ketiga klasemen dengan koleksi poin yang sangat ketat. Skuad Garuda tertinggal 10 angka dari Jepang dan hanya berselisih satu poin dari Australia. Sementara itu, Indonesia hanya unggul selisih gol dari Arab Saudi, Bahrain, dan China. Dengan empat pertandingan tersisa, peluang semua tim masih terbuka lebar untuk melaju ke babak berikutnya.
“Belum kepikiran sampai situ. Emang ada permintaan seperti itu? Saya belum (dengar),” ujar Erick di Jakarta, dikutip Minggu (2/3/2025).
Sebagaimana diketahui, Bahrain akan bertandang ke markas Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, pada 25 Maret 2025. Laga ini merupakan bagian dari lanjutan Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pertandingan ini diprediksi berlangsung sengit, mengingat duel sebelumnya di Riffa, Bahrain, berakhir dengan skor imbang 2-2. Meski demikian, banyak pendukung Timnas Indonesia merasa dirugikan oleh kepemimpinan wasit yang dianggap berpihak kepada Bahrain. Kekecewaan suporter Tanah Air pun berlanjut dengan membanjiri akun media sosial para pemain Bahrain dengan berbagai komentar pedas.
Situasi tersebut sempat membuat federasi sepak bola Bahrain meminta kepada AFC agar laga kedua melawan Timnas Indonesia digelar di tempat netral. Mereka mengaku merasa terancam akibat serangan di media sosial. Namun, AFC menolak permintaan itu dan tetap menetapkan SUGBK sebagai venue pertandingan.
Menanggapi hal ini, Erick Thohir menegaskan bahwa Indonesia telah membuktikan diri sebagai tuan rumah yang baik di berbagai ajang internasional. Ia pun menyebut bahwa AFC telah melihat profesionalisme Indonesia dalam menyelenggarakan pertandingan, termasuk ketika menjamu tim-tim besar seperti Jepang dan Arab Saudi.
“Kembali, kan semua ada aturannya. Saya rasa AFC sendiri sangat profesional. Memang ada permintaan, tapi kan AFC melihat kita negara yang baik dan sudah beberapa kali pertandingan juga Alhamdulillah tidak ada masalah,” kata Erick.
Laga melawan Bahrain menjadi salah satu pertandingan krusial bagi Timnas Indonesia dalam upaya menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026. Sebelum menjamu Bahrain, Skuad Garuda lebih dulu harus bertandang ke Sydney untuk menghadapi Australia pada 20 Maret.
Saat ini, Timnas Indonesia berada di posisi ketiga klasemen dengan koleksi poin yang sangat ketat. Skuad Garuda tertinggal 10 angka dari Jepang dan hanya berselisih satu poin dari Australia. Sementara itu, Indonesia hanya unggul selisih gol dari Arab Saudi, Bahrain, dan China. Dengan empat pertandingan tersisa, peluang semua tim masih terbuka lebar untuk melaju ke babak berikutnya.
(sto)