5 Banjir Besar yang Menghantui Balapan Formula 1 dan MotoGP Sepanjang Sejarah
loading...

5 Banjir Besar yang Menghantui Balapan Formula 1 dan MotoGP Sepanjang Sejarah
A
A
A
Banjir telah menjadi ancaman serius bagi dunia balap, baik di ajang Formula 1 maupun MotoGP . Sejumlah sirkuit harus menghadapi gangguan cuaca ekstrem yang berdampak pada jadwal dan keselamatan para pembalap.
Berikut adalah lima kasus banjir yang mengganggu balapan sepanjang sejarah:
Jerez, Spanyol - Sirkuit Jerez, yang pernah menjadi tuan rumah Formula 1, dilanda banjir besar akibat cuaca ekstrem yang kembali melanda Spanyol. Video yang beredar di media sosial pada Senin malam menunjukkan lintasan utama sirkuit ini terendam air, menimbulkan kekhawatiran menjelang jadwal MotoGP 2025 bulan depan.
Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut bukanlah kejadian pertama dalam beberapa bulan terakhir. Pada akhir 2024, sejumlah wilayah di Spanyol mengalami banjir hebat, yang menyebabkan perubahan mendadak dalam kalender beberapa kejuaraan balap. MotoGP tahun lalu bahkan harus memindahkan seri final dari Valencia ke Barcelona, sementara Formula E juga memindahkan tes pramusim dari Valencia ke Madrid akibat dampak cuaca buruk.
Kini, Sirkuit Jerez berpacu dengan waktu untuk memulihkan kondisi lintasan sebelum balapan MotoGP berlangsung. Kerusakan akibat genangan air yang luas bisa berdampak pada kesiapan trek dan keselamatan pembalap.
Jerez memiliki sejarah panjang dalam dunia balap. Sirkuit ini menjadi tuan rumah Grand Prix Spanyol Formula 1 dari 1986 hingga 1990, lalu beralih menjadi venue Grand Prix Eropa pada 1994-1997. Meskipun F1 sudah hampir 28 tahun tidak menggelar balapan resmi di sana, Jerez tetap menjadi lokasi favorit untuk uji coba privat.
Cuaca ekstrem yang terus melanda Spanyol menjadi tantangan serius bagi dunia balap, terutama dalam mempertahankan kelancaran jadwal kompetisi. MotoGP kini menghadapi pertarungan melawan waktu untuk memastikan bahwa balapan di Jerez tetap bisa berlangsung sesuai rencana.
Balapan di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada tahun 2009 harus dihentikan lebih awal karena hujan deras yang menyebabkan genangan air di beberapa bagian lintasan. Para pembalap kesulitan mengendalikan mobil mereka, sehingga balapan akhirnya dihentikan setelah 31 lap. Jenson Button dari Brawn GP dinyatakan sebagai pemenang.
3. Grand Prix Jepang 1976
Hujan lebat yang melanda Sirkuit Fuji dalam Grand Prix Jepang 1976 menciptakan salah satu momen paling dramatis dalam sejarah F1. Juara dunia saat itu, Niki Lauda, memilih mundur dari balapan karena kondisi yang terlalu berbahaya. James Hunt akhirnya finis ketiga dan merebut gelar juara dunia dengan selisih satu poin dari Lauda.
4. Grand Prix Argentina 1975
Sirkuit Buenos Aires dilanda hujan deras pada Grand Prix Argentina 1975. Genangan air membuat beberapa pembalap tergelincir dan keluar lintasan. Emerson Fittipaldi yang berpengalaman dalam kondisi basah berhasil memenangkan balapan.
5. Grand Prix Inggris 2000
Balapan di Silverstone pada tahun 2000 diganggu oleh hujan deras yang menyebabkan banyak insiden. Beberapa mobil mengalami aquaplaning, sementara marshals harus bekerja ekstra keras untuk mengevakuasi mobil yang tergelincir. Mika Häkkinen akhirnya keluar sebagai pemenang dalam kondisi trek yang sulit.
Banjir dan cuaca ekstrem telah menjadi tantangan besar bagi dunia balap. Dengan perubahan iklim yang semakin tidak menentu, penyelenggara balapan kini harus lebih siap menghadapi potensi gangguan dari cuaca ekstrem demi keselamatan pembalap dan kelangsungan kompetisi.
Berikut adalah lima kasus banjir yang mengganggu balapan sepanjang sejarah:
1. Banjir di Sirkuit Jerez (2025)
Jerez, Spanyol - Sirkuit Jerez, yang pernah menjadi tuan rumah Formula 1, dilanda banjir besar akibat cuaca ekstrem yang kembali melanda Spanyol. Video yang beredar di media sosial pada Senin malam menunjukkan lintasan utama sirkuit ini terendam air, menimbulkan kekhawatiran menjelang jadwal MotoGP 2025 bulan depan.
Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut bukanlah kejadian pertama dalam beberapa bulan terakhir. Pada akhir 2024, sejumlah wilayah di Spanyol mengalami banjir hebat, yang menyebabkan perubahan mendadak dalam kalender beberapa kejuaraan balap. MotoGP tahun lalu bahkan harus memindahkan seri final dari Valencia ke Barcelona, sementara Formula E juga memindahkan tes pramusim dari Valencia ke Madrid akibat dampak cuaca buruk.
Kini, Sirkuit Jerez berpacu dengan waktu untuk memulihkan kondisi lintasan sebelum balapan MotoGP berlangsung. Kerusakan akibat genangan air yang luas bisa berdampak pada kesiapan trek dan keselamatan pembalap.
Jerez memiliki sejarah panjang dalam dunia balap. Sirkuit ini menjadi tuan rumah Grand Prix Spanyol Formula 1 dari 1986 hingga 1990, lalu beralih menjadi venue Grand Prix Eropa pada 1994-1997. Meskipun F1 sudah hampir 28 tahun tidak menggelar balapan resmi di sana, Jerez tetap menjadi lokasi favorit untuk uji coba privat.
Cuaca ekstrem yang terus melanda Spanyol menjadi tantangan serius bagi dunia balap, terutama dalam mempertahankan kelancaran jadwal kompetisi. MotoGP kini menghadapi pertarungan melawan waktu untuk memastikan bahwa balapan di Jerez tetap bisa berlangsung sesuai rencana.
2. Grand Prix Malaysia 2009
Balapan di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada tahun 2009 harus dihentikan lebih awal karena hujan deras yang menyebabkan genangan air di beberapa bagian lintasan. Para pembalap kesulitan mengendalikan mobil mereka, sehingga balapan akhirnya dihentikan setelah 31 lap. Jenson Button dari Brawn GP dinyatakan sebagai pemenang.
3. Grand Prix Jepang 1976
Hujan lebat yang melanda Sirkuit Fuji dalam Grand Prix Jepang 1976 menciptakan salah satu momen paling dramatis dalam sejarah F1. Juara dunia saat itu, Niki Lauda, memilih mundur dari balapan karena kondisi yang terlalu berbahaya. James Hunt akhirnya finis ketiga dan merebut gelar juara dunia dengan selisih satu poin dari Lauda.
4. Grand Prix Argentina 1975
Sirkuit Buenos Aires dilanda hujan deras pada Grand Prix Argentina 1975. Genangan air membuat beberapa pembalap tergelincir dan keluar lintasan. Emerson Fittipaldi yang berpengalaman dalam kondisi basah berhasil memenangkan balapan.
5. Grand Prix Inggris 2000
Balapan di Silverstone pada tahun 2000 diganggu oleh hujan deras yang menyebabkan banyak insiden. Beberapa mobil mengalami aquaplaning, sementara marshals harus bekerja ekstra keras untuk mengevakuasi mobil yang tergelincir. Mika Häkkinen akhirnya keluar sebagai pemenang dalam kondisi trek yang sulit.
Banjir dan cuaca ekstrem telah menjadi tantangan besar bagi dunia balap. Dengan perubahan iklim yang semakin tidak menentu, penyelenggara balapan kini harus lebih siap menghadapi potensi gangguan dari cuaca ekstrem demi keselamatan pembalap dan kelangsungan kompetisi.
(sto)