Ada di Bawah Madrid, Barcelona Justru Makin Berpeluang Juara

Sabtu, 07 Maret 2020 - 16:05 WIB
Ada di Bawah Madrid, Barcelona Justru Makin Berpeluang Juara
Ada di Bawah Madrid, Barcelona Justru Makin Berpeluang Juara
A A A
BARCELONA - Barcelona akan menjamu Real Sociedad di Camp Nou, dini hari nanti dengan status sebagai runner-up sementara La Liga. El Azulgrana terpaut satu poin dari Real Madrid akibat menelan kekalahan 0-2 saat El Clasico pada jordana ke-26.

Meski demikian, Barcelona dipercaya lebih berpeluang merajai Spanyol ketimbang Madrid. Sebab, bukan kali ini saja Lionel Messi dkk tertinggal dari Los Blancos, tapi pada akhirnya keluar sebagai juara di kompetisi domestik.

Menurut statistik, Barcelona mampu empat kali meraih gelar La Liga meski sempat berada di posisi dua pada fase ini, atau setelah pertandingan ke-26. Blaugrana pernah melakukanya dua kali pada 1991/1992 dan 2009/2010, dengan Madrid sebagai rival.

Di edisi 1991/1992, Barcelona yang kala itu diasuh Johan Cruyff, harus rela ada di belakang Madrid setelah bermain 2-2 kontra Atletico Madrid di partai ke-26. Kondisi itu tidak berubah selama hampir lima pekan.

Tapi, dewi fortuna masih memihak Barcelona. Pasalnya, pada lima laga terakhirnya, mereka terus meraih kemenangan. Sedangkan Madrid malah sebaliknya, dimana menelan satu imbang dan dua kalah pada periode yang sama. Alhasil, Blaugrana keluar sebagai juara dengan keunggulan satu poin.

Kisah pada 2009/2010 sama sengitnya. Mulai pekan ke-12, Barcelona yang saat itu dibesut Pep Guardiola, sempat menguasai klasemen sementara hingga pekan ke-24. Tapi, akibat ditahan Almeria 2-2, mereka harus turun takhta.

Setelah itu, atau selama enam pekan berturut-turut, Madrid yang berkuasa. Namun, sekali lagi keberuntungan memihak Barcelona. Pada partai ke-31, Los Galacticos yang kala itu ditukangi Manuel Pellegrini, takluk 0-2 saat El Clasico di Santiagao Bernabeu.

Alhasil, Klub Katalan itu naik lagi ke puncak yang bisa terus dipertahankan hingga kompetisi usai. Barcelona yang tadinya tertinggal dari Madrid, malah juara dengan selisih tiga poin. Sisanya terjadi ketika bersaing dengan Deportivo la Coruna pada 1993/1994 dan pada 1952/1953 dengan Valencia.

Tapi, agar hal serupa bisa diulang, Barcelona harus lebih konsisten, memperkuat lini belakang serta daya serang. Sebab, selama dua laga terbarunya, tim asuhan Quique Setien itu hanya bisa mencetak satu gol dan kebobolan tiga kali.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5589 seconds (0.1#10.140)