Strategi Marketing Unik Ajax Amsterdam

Sabtu, 05 September 2020 - 12:35 WIB
loading...
A A A
Mantan penjaga gawang Juventus dan Manchester United (MU) tersebut menegaskan, di bawah program akademi, Ajax akan selalu menjadi klub yang menawarkan kesempatan kepada pemain-pemain muda mengembangkan potensinya sebagai pesepak bola masa depan.

“Fans ingin melihat pemain yang mereka sukai. Mereka mengikuti sejak dari akademi, melihat mereka pada usia 11, 15 tahun, dan kemudian melakukan debut. Itulah yang disukai fans kami. Kami ada di sana untuk para pemain berbakat yang ingin datang ke Ajax dan menciptakan sejarah bagi diri mereka sendiri,” papar Van der Sar.

Dukungan serta keterbukaan Ajax membuat para alumnusnya selalu menaruh rasa hormat yang besar dan terus menjalani hubungan harmonis di antara kedua belah pihak. Reputasi Ajax sebagai klub penghasil pesepak bola potensial pun semakin berkilap.

Sayang, tidak semua pemain dan klub berhubungan baik seperti di Ajax. Kasus Alexis Sanchez, misalnya. Baru-baru ini melalui Instagram Video, bintang Cile itu mengungkapkan pernyataan mengejutkan di mana dia sebenarnya ingin pergi ke Manchester City (Man City), tapi urung terjadi. Sanchez mengaku menyesal pindah ke MU dan bahkan ingin kembali ke Arsenal. (Baca juga: Pengusaha Wisata Bandung Tolak Rencana Bandara Husein Domestik)

Dia juga menilai media sudah memperlakukannya dengan tidak adil karena memberitakan hal-hal yang tidak sesuai dengan realita di klub. Sanchez turut menyerang legenda MU seperti Gary Neville dan Paul Scholes yang dinilai terlalu banyak mengkritik tanpa mengetahui situasi sebenarnya.

“Saya mendapat kesempatan untuk pergi ke MU dan itu tampak menggoda bagi saya. Itu adalah sesuatu yang menyenangkan bagi saya. Karena, ketika masih kecil, saya sangat menyukai klub itu. Saya akhirnya menandatangani tanpa banyak informasi tentang apa yang terjadi saat pindah. Tapi, setelah sesi latihan pertama, saya menyadari banyak hal. Saya pulang dan memberi tahu perwakilan saya: "Tidak bisakah kontrak dihentikan untuk kembali ke Arsenal?” ungkapnya.

Sanchez mengenang satu momen di MU ketika dikeluarkan dari skuad oleh Pelatih Jose Mourinho jelang pertandingan melawan West Ham pada September 2018. Hal itu membuatnya sangat sedih mengingat sembilan bulan sebelumnya Sanchez adalah salah satu penyerang paling berbahaya di Liga Primer saat di Arsenal.

Sanchez yang digaji hingga 560.000 poundsterling per pekan di MU hanya mencetak lima gol dari 45 penampilan. Dipecatnya Mourinho dijadikan Sanchez sebagai jalan untuk berbicara dengan penggantinya, Ole Gunnar Solskjaer, tentang keinginannya untuk pindah. Akhirnya, MU mengabulkannya dan melepasnya ke Inter Milan dengan free transfer akhir musim lalu. (Lihat videonya: Pekerja Diduga Lalai Dua Bangunan Ruko Roboh)

Meski demikian, Sanchez tetap menghormati fans dan MU. Pemain berusia 31 tahun tersebut menganggap meredup bersama The Red Devils menjadi pelajaran berharga dan telah membuatnya lebih kuat.

“Saya hanya mengucapkan terima kasih kepada MU karena telah memberi saya kesempatan bermain di sana. Jika suasananya lebih positif, hasilnya akan berbeda. Saya menceritakan semuanya sekarang karena saya telah melewati masa belajar sebagai pemain dan pribadi. Saya ingin memenangkan segalanya,” tandas Sanchez. (Alimansyah)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1030 seconds (0.1#10.140)