Sloane Stephens Bisa Jadi Tembok Penghalang Serena
loading...
A
A
A
NEW YORK - Ambisi Serena merebut gelar Grand Slam ke 24 dalam kariernya menemui jalan terjal pada babak ketiga Amerika Serikat Terbuka 2020. Langkah mantan petenis nomor satu dunia itu berpotensi dijegal juniornya, Sloane Stephens di Arthur Ashe Stadium, dini hari nanti.
Serena sangat berambisi menyamai rekor peraih gelar Grand Slam terbanyak sepanjang sejarah milik Margaret Court di AS Terbuka tahun ini. Trophy Australian Terbuka 2017 menjadi yang terakhir diraihnya meski empat kali mencapai final di ajang mayor. (Baca: Memanas, Rusia Bakal Gelar Latihan di Laut Mediterania)
Kini, Serena bertekad mewujudkan ambisinya itu. Apalagi, dia masih tampil kuat dengan selalu merebut kemenangan dua set langsung, termasuk saat menyingkirkan wakil Rusia Margarita Gasparyan 6-2, 6-4 di Arthur Ashe Stadium, kemarin.
Namun, kemenangan ini dinilai tidak mengejutkan dan Gasparyan bukan lawan sepadan di AS Terbuka. Serena mengakui jika ujiannya terberatnya akan terjadi pada babak ketiga saat menghadapi Stephens. Meski catatan statistik menunjukkan jika dirinya masih unggul head to head 5-1.
Namun, petenis berperingkat delapan dunia ini menilai lawannya terus menunjukan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah mampu menjadi juara di AS Terbuka pada 2017 lalu.
“Dia pesaing yang hebat. Ini pertandingan yang sangat menarik. Dia pernah menang di sini sebelumnya, dan dia pernah mengalahkan saya di ajang Grand Slam (Australia Terbuka). Jadi, ini akan menjadi pertandingan yang tidak mudah,” kata Serena dilansir situs resmi turnamen, usopen. (Baca juga: 5 Camilan Malam yang Enak, juga Menyehatkan)
Sedangkan Stephens yang melaju ke babak ketiga usai mengalahkan petenis berkebangsaan Belarusia, Olga Govortsova dengan skor 6-2, 6-2, mengaku sudah tidak sabar untuk menghadapi petenis idolanya itu. Dia akan berusaha mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk merebut kemenangan di pertandingan tersebut.
Namun, petenis berusia 27 tahun ini mengaku sedikit kecewa menghadapi Serena tanpa dihadiri penonton. Padahal, Stephens percaya bahwa pertandingan ini bakal berlangsung menarik. “Saya tahu jika ada penonton, ini akan membakar semangat kami, dan saya agak sedih tidak bermain di depan penggemar. Tapi, ini kesempatan bagus lainnya untuk bermain melawan petenis terhebat di dunia,” ucap Stephens.
Sedangkan juara Australian Terbuka 2020, Sofia Kenin juga masih tampil konsisten setelah mengalahkan petenis muda Kanada, Leyla Annie Fernandez dengan 6-4, 6-3. Kemenangan tersebut sekaligus menempatkannya ke babak ketiga AS Terbuka untuk kali keempat secara beruntun sebelum kalah dari Maria Sharapova (2017), Karolina Pliskova (2018), dan Madison Keys (2019). Di babak berikutnya, Kenin akan menghadapi petenis Tunisia Ons Jabeur yang melaju usai mengalahkan wakil dari Estonia, Kaia Kanepi 7-6, 6-0. (Baca juga: Pengusaha Wisata Bandung tolak Rencana Bandara Husein Domestik)
Sementara itu, pada bagian putra AS Terbuka 2020, Andy Murray diluar dugaan harus mengakhiri perjalanan hanya sampai babak kedua. Mantan petenis nomor satu dunia itu harus mengakui keunggulan petenis muda asal Kanada, Felix Auger Aliassime dengan straight set 2-6, 3-6, 4-6 di Arthur Ashe Stadium, kemarin.
Meski tersingkir, Murray mengakui mendapatkan hal positif selama dirinya dua minggu di USTA Billie Jean King National Tenis Center, New York. Sebelumnya, saat bermain di turnamen Cincinnati Masters, dia mampu mengalahkan Alexander Zverev yang sekaligus kemenangan pertamanya dari petenis 10 besar dunia sejak di Prancis Terbuka 2017.
Sedangkan satu-satu kemenangannya di AS Terbuka musim ini juga dinilai sangat luar biasa. Murray berhasil membuat comeback saat mengalahkan Yoshihito Nishioka (Jepang) usai bermain empat jam 39 menit dengan skor 4-6, 4-6, 7-6, 7-6, 6-4. Dengan hasil itu, dia berharap menjadi awal dirinya bangkit dan bisa kembali merajai ajang Grand Slam. (Lihat videonya: Pekerja Diduga Lalai Dua Bangunan Ruko Roboh)
“Itu akan sangat sulit dilakukan. Itu cukup sulit ketika saya memiliki dua pinggul yang tidak normal. Tapi saya akan terus mencoba. Dan jika tidak bisa, tidak menjadi masalah. Saya akan terus mencoba yang terbaik untuk mendapatkan hasil maksimal dari apa yang tubuh saya berikan sekarang,” ungkap pengoleksi tiga gelar Grand Slam tersebut. (Raikhul Amar)
Serena sangat berambisi menyamai rekor peraih gelar Grand Slam terbanyak sepanjang sejarah milik Margaret Court di AS Terbuka tahun ini. Trophy Australian Terbuka 2017 menjadi yang terakhir diraihnya meski empat kali mencapai final di ajang mayor. (Baca: Memanas, Rusia Bakal Gelar Latihan di Laut Mediterania)
Kini, Serena bertekad mewujudkan ambisinya itu. Apalagi, dia masih tampil kuat dengan selalu merebut kemenangan dua set langsung, termasuk saat menyingkirkan wakil Rusia Margarita Gasparyan 6-2, 6-4 di Arthur Ashe Stadium, kemarin.
Namun, kemenangan ini dinilai tidak mengejutkan dan Gasparyan bukan lawan sepadan di AS Terbuka. Serena mengakui jika ujiannya terberatnya akan terjadi pada babak ketiga saat menghadapi Stephens. Meski catatan statistik menunjukkan jika dirinya masih unggul head to head 5-1.
Namun, petenis berperingkat delapan dunia ini menilai lawannya terus menunjukan peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya adalah mampu menjadi juara di AS Terbuka pada 2017 lalu.
“Dia pesaing yang hebat. Ini pertandingan yang sangat menarik. Dia pernah menang di sini sebelumnya, dan dia pernah mengalahkan saya di ajang Grand Slam (Australia Terbuka). Jadi, ini akan menjadi pertandingan yang tidak mudah,” kata Serena dilansir situs resmi turnamen, usopen. (Baca juga: 5 Camilan Malam yang Enak, juga Menyehatkan)
Sedangkan Stephens yang melaju ke babak ketiga usai mengalahkan petenis berkebangsaan Belarusia, Olga Govortsova dengan skor 6-2, 6-2, mengaku sudah tidak sabar untuk menghadapi petenis idolanya itu. Dia akan berusaha mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk merebut kemenangan di pertandingan tersebut.
Namun, petenis berusia 27 tahun ini mengaku sedikit kecewa menghadapi Serena tanpa dihadiri penonton. Padahal, Stephens percaya bahwa pertandingan ini bakal berlangsung menarik. “Saya tahu jika ada penonton, ini akan membakar semangat kami, dan saya agak sedih tidak bermain di depan penggemar. Tapi, ini kesempatan bagus lainnya untuk bermain melawan petenis terhebat di dunia,” ucap Stephens.
Sedangkan juara Australian Terbuka 2020, Sofia Kenin juga masih tampil konsisten setelah mengalahkan petenis muda Kanada, Leyla Annie Fernandez dengan 6-4, 6-3. Kemenangan tersebut sekaligus menempatkannya ke babak ketiga AS Terbuka untuk kali keempat secara beruntun sebelum kalah dari Maria Sharapova (2017), Karolina Pliskova (2018), dan Madison Keys (2019). Di babak berikutnya, Kenin akan menghadapi petenis Tunisia Ons Jabeur yang melaju usai mengalahkan wakil dari Estonia, Kaia Kanepi 7-6, 6-0. (Baca juga: Pengusaha Wisata Bandung tolak Rencana Bandara Husein Domestik)
Sementara itu, pada bagian putra AS Terbuka 2020, Andy Murray diluar dugaan harus mengakhiri perjalanan hanya sampai babak kedua. Mantan petenis nomor satu dunia itu harus mengakui keunggulan petenis muda asal Kanada, Felix Auger Aliassime dengan straight set 2-6, 3-6, 4-6 di Arthur Ashe Stadium, kemarin.
Meski tersingkir, Murray mengakui mendapatkan hal positif selama dirinya dua minggu di USTA Billie Jean King National Tenis Center, New York. Sebelumnya, saat bermain di turnamen Cincinnati Masters, dia mampu mengalahkan Alexander Zverev yang sekaligus kemenangan pertamanya dari petenis 10 besar dunia sejak di Prancis Terbuka 2017.
Sedangkan satu-satu kemenangannya di AS Terbuka musim ini juga dinilai sangat luar biasa. Murray berhasil membuat comeback saat mengalahkan Yoshihito Nishioka (Jepang) usai bermain empat jam 39 menit dengan skor 4-6, 4-6, 7-6, 7-6, 6-4. Dengan hasil itu, dia berharap menjadi awal dirinya bangkit dan bisa kembali merajai ajang Grand Slam. (Lihat videonya: Pekerja Diduga Lalai Dua Bangunan Ruko Roboh)
“Itu akan sangat sulit dilakukan. Itu cukup sulit ketika saya memiliki dua pinggul yang tidak normal. Tapi saya akan terus mencoba. Dan jika tidak bisa, tidak menjadi masalah. Saya akan terus mencoba yang terbaik untuk mendapatkan hasil maksimal dari apa yang tubuh saya berikan sekarang,” ungkap pengoleksi tiga gelar Grand Slam tersebut. (Raikhul Amar)
(ysw)