Persekongkolan 14 Klub Liga Inggris Ancam Status Juara Liverpool
A
A
A
LONDON - Kompetisi Liga Inggris 2019/2020 berada dalam kondisi limbung setelah penundaan pertandingan sampai 4 April mendatang. Imbasnya, Liverpool harus menunda perayaan gelar juara yang belum pernah dirasakannya selama 30 tahun.
Liverpool sendiri saat ini berada di puncak klasemen sementara Liga Inggris dengan raihan 82 poin atau unggul 25 angka dari pesaing terdekatnya Manchester City. Menurut hitung-hitungan, klub berjuluk The Reds bakal berada di panggung juara dengan merebut dua kemenangan lagi.
Jika tidak ada halangan, Liverpool dapat merayakan gelar juara di depan penggemarnya saat menjamu Crystal Palace. Namun demikian, situasi saat ini tidak memungkinkan untuk membuat prediksi kapan laga Liga Inggris kembali digelar.
Menurut laporan terbaru yang dikutip dari Sky Sports, Senin (16/3), perwakilan dari 20 klub di Liga Inggris akan mengadakan pertemuan darurat pada Kamis (19/3) untuk membahas mengenai rencana pertandingan sisa musim ini. Salah satu sumber di klub papan atas tersebut mengatakan bahwa ada peluang 75% musim ini tidak berjalan sesuai harapan.
Berbeda dengan Sky Sports, Evening Standard justru punya penjelasan yang cukup mencengangkan. Dalam laporan media lokal Inggris itu menyebut apa pun keputusan yang diambil pada tengah pekan ini, suara terbanyak merupakan sesuatu yang tepat untuk mencapai resolusi.
Dibutuhkan mayoritas dua pertiga atau 14 klub untuk memaksakan perubahan peraturan. Sejauh ini pejabat klub Liga Inggris telah mengumpulkan saran medis ahli dan akan mengajukan beberapa opsi untuk 20 klub dengan implikasi keuangan dan olahraga yang terperinci.
Dari laporan The Time, penghentian liga dengan sembilan laga tersisa bakal menyebabkan kerugian finansial yang tidak sedikit. Jumlahnya mencapai 750 juta pound atau setara Rp13,6 triliun. (Baca juga: Jika Dihentikan, Liga Inggris Rugi Rp13 Triliun )
Lantas, apa yang akan menjadi opsi yang paling realistis?
Belum lama ini ada desakan klub kepada Liga Primer Inggris (EPL) agar kompetisi musim 2019/2020 dihapus lantaran penangguhan kompetisi karena pandemi virus corona. Tuntutan itu sebagaimana diutarakan Wakil Ketua West Ham, Karren Brady.
Brady mengatakan musim ini sebaiknya dihapuskan saja. Klub-klub sendiri akan menggelar pertemuan pekan depan untuk membahas bagaimana menyelesaikan akhir musim 2019/2020. (Baca juga: Jika Hasil Kompetisi Liga Primer Dihapus, Liverpool Bakal Gigit Jari )
Opsi pembatalan tersebut tentunya bukan skenario yang tepat dan terkesan tidak adil buat Liverpool. Mengingat klub dan penggemar sudah merindukan gelar juara sejak 30 tahun. Bisakah tabel klasemen Liga Inggris bisa dijadikan sebagai tolok ukur untuk menentukan siapa yang menjadi juara?
Secara teori, ya. Mengingat Liverpool saat ini tinggal menunggu dua kemenangan lagi untuk memastikan gelar juara. Kendati demikian, sulit untuk berspekulasi terlalu jauh mengenai hal itu sebab pertemuan darurat baru akan diumumkan pada tengah pekan ini.
"Penggemar Liverpool ingin melihat liga selesai karena jelas, mereka adalah juara dan telah memenangkan liga. Liverpool harus menjadi juara, sama sekali tidak ada keraguan tentang itu tetapi Anda harus menyelesaikan liga agar mereka menjadi juara," kata koresponden Daily Mirror, David Maddock.
"Satu-satunya orang yang mungkin tidak ingin melihatnya adalah penggemar West Ham yang berada tepat di atas zona merah tetapi kenyataannya adalah untuk integritas kompetisi, itu harus selesai," pungkas Maddock.
Liverpool sendiri saat ini berada di puncak klasemen sementara Liga Inggris dengan raihan 82 poin atau unggul 25 angka dari pesaing terdekatnya Manchester City. Menurut hitung-hitungan, klub berjuluk The Reds bakal berada di panggung juara dengan merebut dua kemenangan lagi.
Jika tidak ada halangan, Liverpool dapat merayakan gelar juara di depan penggemarnya saat menjamu Crystal Palace. Namun demikian, situasi saat ini tidak memungkinkan untuk membuat prediksi kapan laga Liga Inggris kembali digelar.
Menurut laporan terbaru yang dikutip dari Sky Sports, Senin (16/3), perwakilan dari 20 klub di Liga Inggris akan mengadakan pertemuan darurat pada Kamis (19/3) untuk membahas mengenai rencana pertandingan sisa musim ini. Salah satu sumber di klub papan atas tersebut mengatakan bahwa ada peluang 75% musim ini tidak berjalan sesuai harapan.
Berbeda dengan Sky Sports, Evening Standard justru punya penjelasan yang cukup mencengangkan. Dalam laporan media lokal Inggris itu menyebut apa pun keputusan yang diambil pada tengah pekan ini, suara terbanyak merupakan sesuatu yang tepat untuk mencapai resolusi.
Dibutuhkan mayoritas dua pertiga atau 14 klub untuk memaksakan perubahan peraturan. Sejauh ini pejabat klub Liga Inggris telah mengumpulkan saran medis ahli dan akan mengajukan beberapa opsi untuk 20 klub dengan implikasi keuangan dan olahraga yang terperinci.
Dari laporan The Time, penghentian liga dengan sembilan laga tersisa bakal menyebabkan kerugian finansial yang tidak sedikit. Jumlahnya mencapai 750 juta pound atau setara Rp13,6 triliun. (Baca juga: Jika Dihentikan, Liga Inggris Rugi Rp13 Triliun )
Lantas, apa yang akan menjadi opsi yang paling realistis?
Belum lama ini ada desakan klub kepada Liga Primer Inggris (EPL) agar kompetisi musim 2019/2020 dihapus lantaran penangguhan kompetisi karena pandemi virus corona. Tuntutan itu sebagaimana diutarakan Wakil Ketua West Ham, Karren Brady.
Brady mengatakan musim ini sebaiknya dihapuskan saja. Klub-klub sendiri akan menggelar pertemuan pekan depan untuk membahas bagaimana menyelesaikan akhir musim 2019/2020. (Baca juga: Jika Hasil Kompetisi Liga Primer Dihapus, Liverpool Bakal Gigit Jari )
Opsi pembatalan tersebut tentunya bukan skenario yang tepat dan terkesan tidak adil buat Liverpool. Mengingat klub dan penggemar sudah merindukan gelar juara sejak 30 tahun. Bisakah tabel klasemen Liga Inggris bisa dijadikan sebagai tolok ukur untuk menentukan siapa yang menjadi juara?
Secara teori, ya. Mengingat Liverpool saat ini tinggal menunggu dua kemenangan lagi untuk memastikan gelar juara. Kendati demikian, sulit untuk berspekulasi terlalu jauh mengenai hal itu sebab pertemuan darurat baru akan diumumkan pada tengah pekan ini.
"Penggemar Liverpool ingin melihat liga selesai karena jelas, mereka adalah juara dan telah memenangkan liga. Liverpool harus menjadi juara, sama sekali tidak ada keraguan tentang itu tetapi Anda harus menyelesaikan liga agar mereka menjadi juara," kata koresponden Daily Mirror, David Maddock.
"Satu-satunya orang yang mungkin tidak ingin melihatnya adalah penggemar West Ham yang berada tepat di atas zona merah tetapi kenyataannya adalah untuk integritas kompetisi, itu harus selesai," pungkas Maddock.
(sha)