Di Bawah Ancaman Virus Corona, Nasib Kompetisi di Eropa Belum Jelas

Rabu, 18 Maret 2020 - 12:35 WIB
Di Bawah Ancaman Virus Corona, Nasib Kompetisi di Eropa Belum Jelas
Di Bawah Ancaman Virus Corona, Nasib Kompetisi di Eropa Belum Jelas
A A A
VALENCIA - Sudah hampir satu pekan Kompetisi Eropa dihentikan karena sebaran virus corona. Masalahnya, sejauh ini belum ada tanda kompetisi akan dimulai sesuai rencana awal.

Italia, Inggris, Spanyol, Jerman, Belanda, dan Prancis adalah contohnya. Mereka sudah menunda kompetisi dan baru akan digelar pada pertengahan April mendatang. Masalahnya, besar kemungkinan, jika dilanjutkan, akan memakan waktu lebih lama dari rencana awal. Apalagi, jika melihat banyak kasus baru muncul.

Di Inggris, Joel Matip menjadi pemain terakhir dari Liga Primer yang dipastikan terpapar korona. Ledakan justru terjadi di Spanyol. Setelah sempat melaporkan lima kasus virus korona pada akhir pekan lalu, kemarin mereka menyebut jika sepertiga dari mereka positif terpapar korona. "Beberapa tes lanjutan coronavirus Covid-19 di antara staf pelatih dan pemain Valencia telah kembali positif," kata klub dalam sebuah pernyataan, dikutip ESPN.

UEFA mungkin menjadi pihak yang patut disalahkan atas kejadian ini. Karena, kasus yang menimpa Valencia tidak bisa dilepaskan dari perjalanan mereka ke Milan melawan Atalanta. Valencia harus menjalani pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion San Siro yang dipadati penonton.

"Meskipun langkah-langkah ketat yang diadopsi klub setelah pertandingan Liga Champions mereka, hasil terbaru ini menunjukkan paparan yang melekat pada pertandingan tersebut telah menyebabkan tingkat tes positif sekitar 35%," ujar pernyatan pihak Valencia.

Di level bawah, pelatih akademi di Spanyol meninggal karena virus corona. Dia adalah Francisco Garcia (21) pelatih tim junior klub yang berbasis di Malaga, Atletico Portada Alta. Ironis, karena awalnya dia dianggap menderita bentuk leukemia. Garcia menjadi orang termuda yang meninggal karena pandemi coronavirus di Spanyol.

"Dari Atletico Portada Alta, kami ingin menyampaikan belasungkawa yang paling mendalam kepada keluarga dan teman-teman pelatih kami, Garcia, yang sayangnya meninggalkan kami hari ini. Kami tidak akan pernah melupakan Anda," tulis pernyataan resmi akademi.

Klub Divisi II Spanyol Malaga FC memberikan penghormatan kepada Garcia dalam sebuah Tweet: "Atas nama klub, kami ingin mengirimkan kepada Atletico Portada Alta belasungkawa kami yang paling tulus atas hilangnya salah satu pelatih mereka, Francisco Garcia."

Dari Iran, Pelatih Sepak Bola dan Futsal Iran Ahmad Taheri meninggal karena virus korona pada Senin (16/3). Pelatih telah menjalani operasi untuk mengangkat tumor otak empat bulan lalu yang menyebabkan respons kekebalan tubuh lemah.

Taheri melatih banyak tim futsal Iran, termasuk Bank Tejarat, Peyman, dan Esteghlal. Dia juga menjabat direktur olahraga tim futsal nasional Iran. Semua acara olahraga Iran yang telah dibatalkan hingga 2 April dan ditunda hingga 20 April.

Meski begitu, tak semua kasus korona berakhir derita. Bek Juventus Daniele Rugani menyatakan cukup baik setelah divonis korona. Rugani menjadi pemain pertama Seri A yang diumumkan terpapar virus Covid-19 itu.

Dia mengaku berada dalam kondisi baik-baik saja dan sekarang terus membaik. “Saya belum memiliki gejala yang Anda baca di berita. Saya beruntung meskipun menjadi hit yang baik, karena saya adalah yang pertama terpapar di lingkungan kami. Saya harap ini akan meningkatkan kesadaran,” kata Rugani, dikutip Football-Italia.

Tekanan justru muncul karena pemberitaan di media. “Saya berterima kasih kepada semua orang di sini secara terbuka atas pesan yang saya terima. Saya baik-baik saja, yakinlah. Kita semua akan mengatasi situasi ini,” ujarnya. (Maruf)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5609 seconds (0.1#10.140)