Konvoi Militer Italia Bawa Mayat, Mancini: Situasi Ini bak Neraka
A
A
A
MILAN - Pelatih Italia Roberto Mancini sebenarnya sangat kecewa ketika Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) menggeser jadwal hajatan Piala Eropa 2020 ke tahun depan. Dia berkata bahwa sebenarnya tim sudah merancang sejumlah persiapan, seperti berbicara dengan para pemain sebagai bagian dari persiapannya untuk pertandingan persahabatan Italia yang dijadwalkan Maret melawan Inggris dan Jerman.
Tetapi dengan wabah virus corona menghantam Italia, maka fokusnya saat ini adalah membantu mereka yang membutuhkan. Perlu diketahui, Italia tercatat sebagai negara kedua setelah China yang memiliki jumlah positif terinfeski Covid-19 terbanyak. Hingga, Minggu (22/3), tercatat sudah ada 5.000 yang meninggal dunia.
"Dalam beberapa minggu terakhir saya memanggil beberapa pemain saya, terutama mereka yang cedera dan yang ragu. Saya melakukan persiapan pertandingan persahabatan dengan Inggris dan Jerman dan saya mulai menyiapkan Piala Eropa 2020. Saya harus mengakui bahwa saya merasa kecewa ketika diumumkan bahwa itu dibatalkan," tutur Mancini dikutip dari Gazzetta dello Sport, Senin (23/3).
"Tetapi jika melihat televisi di mana konvoi militer di Italia yang mengambil peti mati dari Bergamo seperti mendapatkan pukulan telak di wajah. Karena ini merupakan pemandangan yang sulit, dan tidak ada yang siap untuk situsi neraka ini. Membayangkan orang mati karena kekurangan tempat tidur dan respirator. Saya bahkan tidak pernah berpikir untuk meninggalkan Italia, karena saya merasa aman di sini dan petugas medis kami melakukan pekerjaan heroik. Saya ingin merasa dekat dengan mereka yang berada dalam kesulitan," jelas Mancini.
"Dan saya katakan itu sebagai warga negara sederhana, bukan sebagai seseorang yang memiliki peran simbolis di Italia," pungkas Mancini.
Tetapi dengan wabah virus corona menghantam Italia, maka fokusnya saat ini adalah membantu mereka yang membutuhkan. Perlu diketahui, Italia tercatat sebagai negara kedua setelah China yang memiliki jumlah positif terinfeski Covid-19 terbanyak. Hingga, Minggu (22/3), tercatat sudah ada 5.000 yang meninggal dunia.
"Dalam beberapa minggu terakhir saya memanggil beberapa pemain saya, terutama mereka yang cedera dan yang ragu. Saya melakukan persiapan pertandingan persahabatan dengan Inggris dan Jerman dan saya mulai menyiapkan Piala Eropa 2020. Saya harus mengakui bahwa saya merasa kecewa ketika diumumkan bahwa itu dibatalkan," tutur Mancini dikutip dari Gazzetta dello Sport, Senin (23/3).
"Tetapi jika melihat televisi di mana konvoi militer di Italia yang mengambil peti mati dari Bergamo seperti mendapatkan pukulan telak di wajah. Karena ini merupakan pemandangan yang sulit, dan tidak ada yang siap untuk situsi neraka ini. Membayangkan orang mati karena kekurangan tempat tidur dan respirator. Saya bahkan tidak pernah berpikir untuk meninggalkan Italia, karena saya merasa aman di sini dan petugas medis kami melakukan pekerjaan heroik. Saya ingin merasa dekat dengan mereka yang berada dalam kesulitan," jelas Mancini.
"Dan saya katakan itu sebagai warga negara sederhana, bukan sebagai seseorang yang memiliki peran simbolis di Italia," pungkas Mancini.
(mir)