Toni Kroos Enggak Ridho Gaji Dipotong

MADRID - Toni Kroos secara tegas menolak kebijakan klub-klub di Liga Spanyol 20191/2020 yang membuat opsi pemotongan gaji pemain serta staf pelatih untuk menutupi finansial di tengah pandemi virus corona ini. Menurutnya, pengurangan gaji seperti sumbangan sia-sia.

Di Liga Spanyol sendiri baru dua klub yang menggunakan skema pemotongan gaji pemain serta staf pelatih, yakni Barcelona dan Atletico. Dua klub tersebut menggunakan Undang-undang Perburuhan Spanyol (ERTE) untuk mengambil kebijakan tersebut.

Sementara Real Madrid belum melakukan pemotongan gaji pemain dan staf pelatih lantaran masalah ini masih dikaji. Meskipun belum mengambil sikap, ini bisa saja berubah sewaktu-waktu, dan sebelum itu terjadi Kroos mengambil sikap terlebih dahulu.

"Pengurangan gaji seperti sumbangan sia-sia. Saya mendukung membayar gaji penuh dan semua orang melakukan hal-hal yang masuk akal dengan itu. Semua orang diminta untuk membantu di mana mereka dibutuhkan, dan ada banyak tempat di mana ini diperlukan," kata Kroos kepada podcast SWR Sport dikutip dari Marca, Rabu (8/4/2020)

Upaya pemotongan gaji ini lantaran tidak adanya kepastian kapan sepak bola akan kembali bergulir. Tapi Kroos menunjuk fakta bahwa sepak bola bisa sangat berbeda jika tidak kembali berjalan sampai akhir tahun.

"Banyak klub tidak memiliki penghasilan selama krisis ini. Itu juga tergantung pada berapa lama semuanya akan berdiri diam. Misalnya sepak bola dimainkan lagi pada bulan Mei, solusi pasti akan ditemukan."

"Jika perlu berhenti sampai musim dingin, saya dapat membayangkan bahwa beberapa klub akan berjuang secara signifikan. Itu akan mengubah sepak bola seperti yang kita tahu," pungkas Kroos.