Sepak Bola Wanita, Gugatan Kesetaraan Gaji Ditolak

Senin, 04 Mei 2020 - 10:31 WIB
loading...
Sepak Bola Wanita, Gugatan...
Ilustrasi pemain sepak bola wanita. Foto/SINDOnews
A A A
WASHINGTON - Upaya tim sepak bola wanita Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkan upah layak menemui jalan buntu. Pengadilan urung mengabulkan gugatan lantaran hakim menolak klaim para pemain bahwa mereka dibayar lebih rendah dibandingkan dengan tim pria.

Hakim federal Gary Klausner dalam keputusannya mengatakan tim sepak bola wanita AS sejatinya telah mendapatkan gaji pantas. Meski demikian, Klausner tetap mengizinkan kasus para pemain yang mendapatkan perlakuan tidak adil dalam perjalanan, perumahan dan dukungan medis diadili, yang ditetapkan berlangsung di Los Angeles, 16 Juni mendatang.

"Tim sepak bola wanita AS telah dibayar lebih baik secara kumulatif maupun rata-rata per-pertandingan daripada tim putra sepak bola AS selama periode kelas," ungkap keputusan pengadilan dilansir bbc.

Keputusan pengadilan jelas membuat kecewa. Seperti diketahui, gugatan itu diajukan 28 pemain tim nasional wanita tahun lalu melawan Federasi Sepak bola AS (USSF). Mereka mencari ganti rugi sebesar USD66 juta di bawah Equal Pay Act.

Molly Levinson, selaku juru bicara para pemain, mengatakan mereka berencana mengajukan banding terhadap keputusan tersebut karena dianggap tidak adil bagi para pemain wanita. "Kami terkejut dan kecewa. Kami tidak akan menyerahkan kerja keras kami untuk upah yang sama. Kami yakin dalam kasus kami dan teguh dalam komitmen kami untuk memastikan bahwa anak perempuan dan wanita yang bermain olahraga ini tidak akan dinilai lebih rendah hanya karena jenis kelamin mereka," kata Levinson.

Kekecewaan begitu dirasakan para pemain. Seusai mendengarkan keputusan pengadilan striker Megan Rapinoe, yang memenangkan Golden Ball dan Golden Boot di Piala Dunia wanita tahun lalu berjanji akan terus memperjuangkan aspirasi. "Kami tidak akan pernah berhenti berjuang untuk kesetaraan," tegas Rapinoe.

Senada dengan Rapione, Rekannya Alex Morgan mengatakan keputusan pengadilan justru semakin membakar semangat tim wanita untuk terus berjuang guna mendapatkan upah yang layak. "Meskipun mengecewakan mendengar berita ini, ini tidak akan membuat kita putus asa dalam perjuangan kita untuk kesetaraan," beber Morgan.

Dukungan juga diberikan Joe Biden, calon Demokrat untuk Presiden AS dalam pemilihan tahun ini. Dia mengatakan kepada tim wanita untuk tidak menyerah dalam pertarungan ini dan menganggap perjuangan belum berakhir. "Untuk sepak bola AS saya menekankan gaji yang sama baik di tim wanita maupun pria, harus dilakukan sekarang. Atau kalau tidak, saya bisa menjadi presiden untuk pendanaan Piala Dunia," ujar Biden.

Dukungan yang begitu masif dari berbagai pihak terkait kesejahteraan tim wanita AS bukan tanpa alasan. Mereka tergolong mentereng dalam prestasi. Tercatat, tim berjuluk The Stars and Stripes tersebut mengoleksi empat gelar keempat Piala Dunia (1991,1999,2015,2019), Mereka juga memenangkan lima medali emas Olimpiade (1996,2004,2018,2012).

Jelas tidak bisa dibandingkan dengan tim pria AS yang minim prestasi. Mereka hanya mencapai perempat final Piala Dunia pada tahun 2002, sementara finish terbaik mereka adalah tempat ketiga dalam turnamen perdana pada tahun 1930.

Kegelisahan tim wanita AS disadari oleh USFF. Mereka mengatakan ingin bekerja dengan tim untuk memetakan jalur positif ke depan agar sepak bola wanita AS tetap menjadi tim terkuat di dunia. "Sepak bola AS telah lama menjadi pemimpin dunia di sektor wanita di dalam dan di luar lapangan dan kami berkomitmen untuk melanjutkan pekerjaan itu," bunyi pernyataan USFF

Permasalahan tersebut bahkan membuat Carlos Cordeiro mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden USSF pada bulan Maret setelah pengacara untuk badan sepak bola AS mengatur pengajuan sebagai bagian dari gugatan di mana diklaim bahwa pekerjaan seorang pemain sepak bola pria di tim nasional membutuhkan tingkat keterampilan yang lebih tinggi berdasarkan pada kecepatan dan kekuatan ketimbang tim wanita. (Alimansyah)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0931 seconds (0.1#10.140)