Cedera, Egan Bernal Mundur dari Ajang Tour de France 2020

Kamis, 17 September 2020 - 14:35 WIB
loading...
Cedera, Egan Bernal Mundur dari Ajang Tour de France 2020
Egan Bernal mundur dari TdF 2020 jelang etape ke-17 karena mengalami cedera punggung. Foto/Istimewa
A A A
GRAND COLOMBIER - Tour de France (TdF) 2020 dipastikan akan menghadirkan juara baru, menyusul pengunduran diri Egan Bernal dari balapan jelang etape ke-17. Juara bertahan itu memilih tidak melanjutkan perlombaan menyusul masalah punggung yang dideritanya.

TdF 2020 sudah memasuki etape ke-17 dengan rute pegunungan yang notabene merupakan jalur terberat tahun ini. Rute dari Grenoble hingga Meribel itu hanya memiliki jalur landai 24% dan berakhir di ketinggian 2304 meter yang menjadi titik tertinggi perlombaan. (Baca: Sifat Malu Adalah Kunci dari Semua Kebaikan)

Medan terjal dengan karakter tersebut biasanya merupakan favorit Bernal. Namun, kekalahan dramatisnya pada etape 15 di Grand Colombier akhir pekan lalu yang mengakhiri peluang tim untuk memenangkan jersey kuning kedelapan dalam sembilan tahun, membuat pembalap asal Kolombia itu putus asa.

“Sangat jelas saya tidak ingin mengakhiri TdF dengan cara seperti ini. Tapi saya setuju bahwa mundur adalah keputusan yang tepat dalam kondisi ini. Saya sangat menghormati balapan ini dan menantikan untuk kembali lagi pada tahun-tahun mendatang,” jelas Bernal dilansir cyclingnews.

Mundurnya Bernal ini menjadi pukulan tambahan bagi tim Ineos Grenadiers yang sangat kesulitan bersaing di TdF 2020. Pencapaian tahun ini sangat kontras dibanding delapan tahun terakhir, di mana tim yang dulunya bernama Tim Ineos dan Tim Sky itu memenangkan tujuh dari delapan tur terakhir bersama Chris Froome, Geraint Thomas, dan Bernal.

Sebagai ujung tombak tim, Bernal juga tidak mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya. Dari 16 etape yang sudah digelar, tidak sekalipun pembalap asal Kolombia itu keluar sebagai pemenang. Akibatnya, posisinya di General Classification tercecer di peringkat 16 atau tertinggal jauh dari pembalap Jumbo Visma Primoz Roglic dan Tadej Pogacar dari UAE-Team Emirates. (Baca juga: Ketika tukang gade Cari Utangan Buat Tambah Modal)

Pembalap 23 tahun itu menambahkan, sejatinya ingin terus berjuang dalam tur, tapi Ineos Grenadiers menilai hal tersebut tidak bijaksana mengingat usianya, cedera punggung, dan tekanan sebagai juara bertahan.

"Saya menderita sepanjang hari dengan sakit punggung dan itu meningkat. Pada pendakian terakhir (menuju Grand Colombier), itu beralih ke lutut. Saya mengencangkan di semua sisi,” katanya.

Manajer Tim Ineos Grenadiers Dave Brailsford menyatakan, keputusan menarik Egan Bernal dari tur diambil dengan pertimbangan melindungi masa depan pembalap tersebut. Tim tidak ingin pembalap andalannya itu memaksakan diri dan berujung pada cedera yang lebih berat. Padahal, sampai etape ke-16 digelar, Bernal dijadwalkan tetap melanjutkan balapan.

“Egan adalah juara sejati yang suka balapan, tetapi dia juga pembalap muda, dengan banyak tur di depannya. Pada titik ini, dengan pertimbangan tersebut, kami merasa lebih bijaksana baginya untuk berhenti balapan,” kata Brailsford. (Baca juga: Cara Sederhana untuk Cegah Kanker Payudara)

Diperkirakan, jika masa pemulihannya berjalan normal, Bernal akan menargetkan tampil Vuelta a Espana pada Oktober/November bersama Chris Froome dalam balapan terakhir untuk Ineos sebelum pindah ke tim Israel Start-Up Nation.

Sementara itu, tim Israel Start-Up Nation (ISN) mengumumkan sudah mengikat kontrak dua tahun dengan Alessandro de Marchi yang saat ini membela Tim CCC. Kombinasi spesialis pendakian, domestik, dan kecepatan dinilai bisa menjadi bagian dari skuad pendukung Chris Froome untuk musim depan.

De Marchi yang saat ini berusia 34 telah menghabiskan dua tahun terakhir di Tim CCC, setelah sebelumnya menjadi bagian dari tim yang sama, yang kemudian dikenal sebagai BMC. Dia juga membalap untuk Androni Giocattoli dan Cannondale selama 10 tahun kariernya.

“ISN telah memberikan tantangan bagi saya dan itu akan menjadi banyak motivasi baru. Saya merasa masih bisa meningkat di beberapa area. Tahun lalu saya mulai banyak fokus pada catatan waktu dan ini adalah sesuatu yang ingin saya lanjutkan. Saya juga ingin membalap di Olimpiade untuk kedua kalinya. Dan saya ingin menutup lingkaran untuk memenangkan satu tahapan di setiap Grand Tour,” katanya dilansir laman tim. (Lihat videonya: Marion Jola Bikin Heboh karena Bra, Gisella Menyesal Bercerai)

Selama kariernya, De Marchi telah memenangkan tiga tahapan di Vuelta a España serta satu tahapan di Critérium du Dauphiné. Kembali pada 2012, dia finis kedua dan ketiga pada tahapan Giro d'Italia.

Manajer Tim ISN Kjell Carlström menyatakan, kedatangan De Marchi akan menjadi tambahan yang berharga bagi tim Grand Tour ISN. “Alessandro adalah pembalap hebat yang benar-benar dapat memperkuat tim. Dia akan membantu di Grand Tour dan balapan besar lainnya, serta mengejar target pribadi,” kata Carlström. (Abriandi)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1770 seconds (0.1#10.140)