Sulit Tergoyahkan, Juara Bundesliga Bisa Tetap (Bayern)

Jum'at, 18 September 2020 - 11:35 WIB
loading...
Sulit Tergoyahkan, Juara...
Pemain Bayern Muenchen merayakan gol. Foto/Reuters
A A A
MUNICH - Tanpa bermaksud mengecilkan kontestan lainnya, status Bayern Muenchen sebagai favorit juara Bundesliga musim 2020/2021 nampaknya masih sulit tergoyahkan. Potensi gangguan dari para rival bakal tetap ada, namun tidak terlalu besar.

Bukan tanpa alasan mengingat pasca sukses meraih treble winners musim 2019/2020, kekuatan Bayern nyaris tidak mengalami perubahan. Mereka masih memiliki bomber tersubur di Eropa musim lalu (55 gol), Robert lewandowski, raja assist Bundesliga Thomas Mueller, gelandang-gelandang enerjik Leon Goretzka, Serge Gnabry hingga sang kapten Manuel Neuer. (Baca: Pejabat Publik Diminta Terbuka Apabila Terpapar Covid-19)

Keberadaan pemain-pemain tersebut membuat Bayern begitu menakutkan. Sebagai acuan, pada Bundesliga musim lalu Die Roten menjadi juara dengan keunggulan 13 poin dari sang runner up, Borussia Dortmund (69 poin). Bukan hanya itu, mereka bahkan menjadi tim paling produktif dengan gelontoran 100 gol, jauh meninggalkan Dortmund (84 gol) dan RB Leipzig (81 gol).

Karenanya, pasukan Hans-Dieter Flick tentu layak menjadi urutan teratas favorit juara Bundesliga musim ini. Perjalanan Bayern mempertahankan gelar dimulai saat menjamu Schalke 04 di Allianz Arena, dini hari nanti. Sangat percaya diri lantaran dari 101 pertemuan Bundesliga melawan Schalke,Bayern menang 54 kali, imbang 28 kali dan hanya kalah 18 kali.

Sulit Tergoyahkan, Juara Bundesliga Bisa Tetap (Bayern)


Selain itu, Bayern tidak mengalami permasalahan berarti dalam skuad. Lewandowski, Mueller, Gnabry, Goretzka dan Neuer akan turun sebagai starter. Hanya Jerome Boateng yang absen karena cedera paha. Posisinya akan digantikan Niklas Sule. Sedangkan, Kingsley Coman masih diragukan setelah menjalani isolasi mandiri pasca kontak dengan orang yang terinfeksi covid-19. (Baca juga: Meremehkan Dosa Awal Datangnya Musibah dan Bencana)

Kalaupun Coman belum fit, Flick masih mempunyai Leroy Sane. Gelandang berusia 24 tahun tersebut bisa melakoni debutnya bagi Bayern seusai pulih dari cedera robek ACL yang dialaminya sejak diboyong dari Manchester City (Man City) senilai 45 juta euro, Juli lalu.

Terasa spesial mengingat Schalke merupakan mantan klub yang pernah dibelanya periode 2013-2016. Sebelumnya, Sane pernah menghadapi Schalke di Liga Champions saat masih memperkuat Man City pada 2019. Meski menghormati Schalke, Sane mengatakan sangat termotivasi untuk membuktikan kemampuannya bersama Bayern, musim ini. Dia mengaku tidak merasa terbebani meski mengenakan kostum nomor 10.

“Saya memilih nomor tersebut (10) dengan sadar untuk membuat pernyataan bahwa saya datang ke sini untuk menerima tanggung jawab. saya memiliki tujuan besar bersama Bayern dan saya ingin menunjukkan bahwa tim dapat mengandalkan saya sepenuhnya," kata Sane dilansir bundesliga.com

Semangat tinggi juga dilontarkan Goretzka. Dia mengungkapkan mentalitas yang kuat merupakan kunci kesuksesan Bayern menorehkan treble winners musim lalu. Goretzka yakin jika menunjukkan mentalitas serupa, Die Roten mampu mempertahankan atau berprestasi lebih baik, musim ini. (Baca juga: Karpet merah Terbentang untuk Kampus Asing)

“Yang paling menonjol adalah mentalitasnya. Sangat tidak menyenangkan bermain melawan kami, dan bahkan lebih sulit untuk mengalahkan kami. Intensitas permainan kami dan tekanan kami terhadap bola telah bekerja dengan sangat baik akhir-akhir ini,” papar Goretzka.

Sulit Tergoyahkan, Juara Bundesliga Bisa Tetap (Bayern)


Begitu superiornya Bayern jelas menjadi tugas para rival membuat Bundesliga tetap kompetitif, musim ini. Salah satu tim yang mungkin bisa menganggu Die Roten adalah Dortmund. Pertanyaannya, apa yang harus dilakukan Dortmund untuk memenangkan Bundesliga? Secara tekad dan persiapan, Die Roten cukup baik melakukannya. Diperkuat pemain-pemain seperti Erling Haaland, Jadon Sancho dan Axel Witsel, yang berkombinasi menorehkan rekor klub untuk gol terbanyak Bundesliga (84 gol) dalam satu musim, musim lalu. Sayangnya, semua itu belum cukup.

Permasalahan mentalitas disinyalir menjadi penyebab. Dortmund seolah kehilangan hal itu sejak ditinggal Juergen Klopp pada 2015. Dortmund mungkin mengajarkan disiplin, fokus, dan dorongan, tetapi begitu pula tim olahraga profesional lainnya di planet ini. Moto mereka Echte Liebe (Cinta Sejati), akar kelas pekerja mereka dan hubungan dengan basis penggemar mereka adalah yang membedakan mereka, tetapi ini tampaknya tidak diterjemahkan ke dalam mentalitas lapangan yang nyata oleh para suksesor Klopp termasuk pelatih Dortmund saat ini, Lucien Favre. (Baca juga: Tidur Buruk Terkait dengan Penambahan Berat Badan)

Psikolog Olahraga Dr. Thorsten Leber permasalahan mentalitas bukan dari luar melainkan dari dalam tim itu sendiri. "Mentalitas tidak bisa didikte. Saya harus menginginkannya. Itu harus menjadi bagian dari diri saya dan saya hanya bisa mencapainya ketika saya memasukkan para pemain sedini mungkin, dan saya memberi mereka perasaan bahwa mentalitas yang diciptakan adalah milik mereka dan bukan pelatih. Itu juga membutuhkan pelatih yang mau membiarkan pemain memiliki masukan," ujar Leber

Tips dari Leber seharusnya menjadi cambuk Dortmund tampil lebih oke. Favre yang membawa Die Borussen finish di urutan kedua Bundesliga dua musim beruntun jelas harus memasang target lebih tinggi. Ujian itu datang saat Dortmund menjamu Borussia Mongchengladbach pada pertandingan pertama Bundesliga di Signal Iduna Park, Sabtu (19/9).

Berbekal tiga pemain anyarnya, Thomas Meunier, Jude Bellingham dan Reinier Jesus, Favre berharap Dortmund lebih kompetitif. Kemenangan 5-0 atas MSV Duisburg pada babak pertama DFB Pokal, Selasa (15/9) menandakan kesiapan Dortmund. Favre menilai pertandingan tersebut membuktikan kapasitas lini depan timnya. Seperti diketahui lima gol Dortmund masing-masing dicetak Sancho (14 pen), Bellingham (30), Thorgan Hazard (39), Gio Reyna (50) dan Marco Reus (58). (Baca juga: Bikin Heboh, Gereja Islandia Tampilkan Yesus Berpayudara di Bawah Pelangi)

“Kami memulai dengan baik dan bermain tempo tinggi melawan Duisburg. Kami ingin mencetak gol secepat mungkin untuk membunuh pertandingan dan kami melakukannya,”ujar Favre

Satu lagi kuda hitam perebutan gelar Bundesliga adalah Leipzig. Meski menempati posisi ketiga musim lalu, pasukan Julian Nagelsman memiliki potensi besar untuk bersaing. Patut diingat, mereka berada di puncak liga saat Natal hingga menembus semifinal Liga Champions.

Permasaahan yang harus dibenahi adalah ketidakmampuan kronis mengubah hasil imbang menjadi kemenangan. Tercatat, musim lalu mereka mendapatkan hasil imbang di 12 pertandingan atau sejejar dengan Schalke dan tim terdegradasi, Fortuna Duesseldorf. (Lihat videonya: Longsor 18 Meter, 5 Kios di Jagakarsa Ambruk)

Dari sisi skuad, Leipzig penuh dengan bakat mulai dari bek tengah Dayot Upamecano hingga gelandang Konrad Laimer hingga penggiring yang rumit Christopher Nkunku. Tetapi,mereka kehilangan Timo Werner. Patut dinantikan Apakah pemain baru Hwang Hee-chan, ditambah Yussuf Poulsen, cukup untuk menggantikan mantan mesin gol mereka terutama saat menjamu Mainz 05, Minggu (20/9/2020).

Mereka sebenarnya tampil sangat baik dan masing-masing menyumbangkan satu gol daam kemenangan 3-0 atas Nurnberg di babak pertama DFB Pokal, Sabtu (12/9/2020). (Alimansyah)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1199 seconds (0.1#10.140)