Jelang Kompetisi Liga Indonesia, Patuhi Protokol Kesehatan

Jum'at, 18 September 2020 - 13:35 WIB
loading...
Jelang Kompetisi Liga Indonesia, Patuhi Protokol Kesehatan
Pemain PSIS Semarang Wallace Costa saat menjalani swab tes. Foto: dok/PSIS Semarang
A A A
JAKARTA - Penerapan protokol kesehatan ketat menjadi penekanan saat Kompetisi Liga Indonesia kembali bergulir Oktober mendatang. Seluruh stakeholder wajib menjaga potensi munculnya klaster baru Covid-19 dari lapangan hijau.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akhirnya memberikan restu kepada PSSI untuk kembali menggulirkan kompetisi sepak bola Indonesia. Penandatanganan Nota Kesepahaman Penyelenggaraan Olahraga yang Aman dari Covid-19 dilakukan secara virtual oleh Kepala BNPB Doni Monardo dengan Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan disaksikan Menpora Zainuddin Amali, kemarin. (Baca: Pejabat Publik Diminta Terbuka Apabila Terpapar Covid-19)

Sesuai jadwal, Liga 1 kick-off 1 Oktober mendatang di Yogyakarta mempertemukan tuan rumah PSS Sleman melawan Persebaya Surabaya. Sementara Liga 2 yang diikuti 24 tim dan terbagi dalam empat grup rencananya akan dimulai dua pekan kemudian, tepatnya 15 Oktober. Sebelumnya, kompetisi dihentikan pada pertengahan Maret lalu akibat pandemi virus corona di Tanah Air.

Kepastian kelanjutan kompetisi ini menjadi angin segar bagi tim Liga 1 dan Liga 2 yang bisa dibilang vakum dalam enam bulan terakhir. Meski demikian, Liga Indonesia bukan tanpa masalah mengingat kompetisi dilanjutkan di tengah wabah virus korona yang makin tidak terkendali di Tanah Air.

Apalagi, jelang kompetisi bergulir, sudah ada satu pemain Persik Kediri, yakni Andri Ibo yang dikonfirmasi positif terinfeksi Covid-19. Situasi ini berpotensi memunculkan klaster baru virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan organ pernapasan tersebut. Karena itu, sejumlah tim meminta agar protokol kesehatan ketat harus diterapkan dan dipatuhi seluruh pihak yang terlibat.

“Yang menjadi pemikiran saya, kalau banyak yang reaktif, bagaimana dengan kompetisi ini? Apakah terus berjalan atau bagaimana? Ini yang harus benar-benar diperhatikan, protokol kesehatan harus menjadi hal yang utama,” ucap Pelatih Persebaya Aji Santoso, dilansir laman tim. (Baca juga: Meremehkan Dosa Awal Datangnya Musibah dan Bencana)

Kasus infeksi virus corona ini membuat Aji waspada dengan pemainnya. Dia mengingatkan skuad dan ofisial Bajul Ijo untuk lebih berhati-hati mengingat kasus positif di lingkungan sepak bola bisa jadi bermunculan. “Kasihan, sekarang kayak Andri Ibo. Untuk itu, kami harus lebih hati-hati. Itu kan juga bisa menjadi pembelajaran untuk pemain lain lebih hati-hati,” katanya.

Suara yang sama disampaikan Pelatih Persib Bandung Robert Alberts. Dia mengingatkan seluruh pihak yang terlibat dalam kompetisi untuk mengikuti protokol kesehatan mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.

Menurut dia, pemain yang notabene akan berinteraksi langsung di lapangan saat kompetisi berjalan nanti harus lebih berhati-hati. Protokol kesehatan wajib diterapkan tidak hanya saat berlatih bersama, namun saat melakukan aktivitas di rumah atau mes.

“Berkaitan dengan pemain, penting bagi mereka untuk tetap disiplin, termasuk ketika tidak bersama-sama dengan tim. Kami harus pastikan mereka terbebas dari Covid-19, begitu juga orang-orang di sekitarnya karena Liga 1 tersisa dua pekan lagi. Semua orang yang terlibat di kompetisi harus mengikuti prosedur demi menciptakan lingkungan yang aman,” katanya, dilansir laman Persib.

Masalah penerapan protokol kesehatan ini juga menjadi perhatian Kepala BNPB Doni Monardo. Jenderal bintang tiga TNI AD itu mengingatkan seluruh pihak yang terlihat untuk mematuhi aturan sesuai pedoman Satgas Penanganan Covid-19. (Baca juga: Karpet Merah Terbentang untuk Kampus Asing)

Dia mewanti-wanti seluruh tim untuk memastikan seluruh pemain dan ofisial yang terlibat di kompetisi nanti tidak memiliki riwayat penyakit bawaan. Menurutnya, hal tersebut hanya akan meningkatkan risiko penularan Covid-19.

“Pemain yang punya penyakit bawaan kami sarankan untuk tidak mengikuti kompetisi karena sangat berisiko. Tim Liga 1 dan Liga 2 harus memastikan seluruh pemain serta ofisialnya sehat secara fisik tanpa penyakit penyerta,” tandasnya.

Untuk memastikan kompetisi tetap aman dari segi kesehatan, Doni, yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19, menyatakan akan memfasilitasi tes swab berkala sebagai salah satu kewajiban dalam melanjutkan kompetisi olahraga. Fasilitas ini tidak hanya akan diberikan kepada pemain Liga 1 dan Liga 2, namun juga pemain Indonesian Basket League (IBL) yang juga digelar Oktober mendatang.

“Satgas akan memberikan fasilitas swab dan dilakukan secara berkala untuk memastikan seluruh pihak yang terlibat aman berkegiatan selama kompetisi berlangsung,” ujarnya. (Baca juga: Tidur terkait dengan Penambahan Berat Badan)

Selain itu, BNPB juga menegaskan jika kompetisi nanti digelar tanpa penonton. Area stadion termasuk di kawasan luar harus steril dari suporter untuk meminimalisasi potensi penyebaran Covid-19. Doni mengingatkan PSSI dan operator PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menaati dan memastikan hal tersebut selama kompetisi berjalan.

“Prioritaskan faktor kesehatan dan keselamatan, termasuk atlet, pelatih, dan penyelenggara kompetisi. Saya yakin pimpinan cabang olahraga memegang teguh janjinya. Saya tegaskan kompetisi nantinya tanpa penonton dan itu harus dipatuhi. Masyarakat nanti bisa menyaksikan pertandingan dari siaran televisi atau media lainnya,” kata Menpora Zainuddin Amali.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyatakan, kelanjutan Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 merupakan bagian dari persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang berlangsung Mei-Juni 2021. Menurut dia, kompetisi di negara lain terutama ASEAN hampir sudah bergulir sehingga PSSI tidak ingin tertinggal. Apalagi, kompetisi elite di Eropa yang notabene menerapkan protokol kesehatan sudah rampung.

“Negara-negara lain sudah melanjutkan kompetisi. Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2021 tentu harus melanjutkan kompetisi. Ini alasan kami untuk tetap melanjutkan Liga 1 dan Liga 2,” katanya. (Lihat videonya: Longsor 18 Meter, 5 Kios di Jagakarsa Ambruk)

Terkait persiapan Piala Dunia U-20 tahun depan, Presiden Joko Widodo menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) dan Keputusan Presiden (Keppers) Nomor 8 Tahun 2020 tentang Dukungan Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021. Regulasi ini mengatur persiapan penyelenggaraan mulai dari pembentukan timnas hingga teknis pelaksanaan pesta sepak bola usia muda tersebut.

Rencananya, Piala Dunia U-20 akan berlangsung mulai 20 Mei sampai 12 Juni 2021 mendatang. Ada enam stadion yang digunakan, yaitu Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta. (Abriandi/Raikhul Amar)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2268 seconds (0.1#10.140)