Keluwesan Pirlo Kejutkan Laga Pembuka Seri A Italia

Selasa, 22 September 2020 - 12:35 WIB
loading...
Keluwesan Pirlo Kejutkan Laga Pembuka Seri A Italia
Pelatih Juventus Andrea Pirlo. Foto/Juventus.com
A A A
TURIN - Keraguan terhadap kapasitas kepelatihannya tidak membuat Andrea Pirlo terganggu. Bos anyar Juventus tersebut justru mengejutkan publik dengan kepiawaiannya menyusun strategi tim pada laga pembuka Seri A.

Keberanian Pirlo menentukan starting line up dan mengutak-atik strategi permainan terlihat jelas saat La Vecchia Signora menekuk Sampdoria 3-0 di Allianz Stadium, Senin (21/9). Di susunan starting line up, pelatih berusia 41 tahun tersebut memberikan kejutan dengan menurunkan Gianluca Frabotta (21 tahun) serta dua rekrutan anyar Weston McKennie (22 tahun) dan Devan Kulusevski (20) di lini tengah bersama Aaron Ramsey, yang diberi lebih banyak kebebasan untuk berkeliaran mendukung Cristino Ronaldo (CR7) sebagai ujung tombak.

Pada pertandingan tersebut, Pirlo menerapkan pola 5-4-1, namun sangat dinamis. Saat memulai pertandingan, terdapat tiga bek di belakang, tetapi menjadi empat bek ketika Juve diserang. Hal itu membuat permainan mengalir dengan para pemain saling berganti peran di lapangan. (Baca: Inilah Nasib Orang yang Bakhil)

“Kami memiliki empat gelandang tengah yang menurut saya bermain lebih baik dengan dua pemain. Karena itu, kami mencoba menggunakan sistem itu, bertahan dengan empat pemain, kemudian dalam serangan kami bergerak tiga dengan tambahan dua gelandang,” ungkap Pirlo dilansir football-italia.net.

Hasilnya, Juve memberondong gawang Sampdoria lewat gol-gol Kulusevski (13), Leonardo Bonucci (78), dan Cristiano Ronaldo (88). Berdasarkan statistik, Juve terlihat mengungguli sang tamu. Mereka menguasai 66% bola (Sampdoria 34%), 20 tendangan (15 tendangan), dan 728 umpan (354 umpan) dengan 90 % umpan sukses.

Kemenangan perdana bersama Juve di pertandingan kompetitif jelas menjadi modal penting bagi Pirlo. Maklum, sejak ditunjuk sebagai suksesor Maurizio Sarri, dia dianggap belum memiliki kemampuan cukup untuk menangani klub sebesar Juve. Tetapi, Pirlo memilih fokus pada pekerjaannya. Mantan gelandang jangkar tim nasional Italia itu menilai masih banyak hal yang harus ditingkatkan, terutama kebugaran pemain Juve sempat menurun menjelang akhir pertandingan.

Dia menegaskan, tugasnya adalah menemukan keseimbangan yang tepat di dalam tim dan memaksimalkan seluruh potensi skuad. Pirlo menilai, sangat penting untuk berdialog dan berdiskusi dengan para pemain guna mengetahui apa yang mereka inginkan dan pikirkan. Karenanya, Pirlo mengindikasikan akan mengimplementasikan semua pengetahuannya ke dalam permainan Juve sehingga mampu melanjutkan tren positif di pertandingan-pertandingan selanjutnya.

“Ini akan membutuhkan waktu untuk mendapatkan berbagai cara bermain bersama. Saya tidak ingin hanya menyalin dan menempelkan ide siapa pun, saya punya ide sendiri, dan ingin beradaptasi dari tim yang menginspirasi saya,” kata Pirlo. (Baca juga: Penting Buat Orangtua, Kenali Gejala Kanker Pada Anak)

Dukungan terhadap Pirlo datang dari Bonucci. Dia mengatakan sang pelatih memiliki ramuan berbeda dari Sarri. Bersama Pirlo, Bonucci menilai, Juve lebih berkualitas dalam penguasaan bola dan menyerang.

Bonucci berharap ide-ide segar yang dibawa Pirlo akan memberikan dampak positif terhadap performa Juve sepanjang musim ini. Selanjutnya La Vecchia Signora akan bertandang ke Stadio Olimpico, markas AS Roma pada lanjutan Seri A, Senin (28/9/2020).

“Dengan Pirlo, kami lebih satu lawan satu, memberi kami lebih banyak kebebasan untuk menjadi agresif dan memenangkan bola lebih sering. Pirlo mengubah cara memahami sepak bola yang kami miliki tahun lalu. Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah itu benar atau tidak, tetapi itu berbeda, dengan mentalitas yang sangat tepat, yaitu tim agresif dan tidak ingin kebobolan,” puji Bonucci.

Sementara itu, dari hasil Liga Primer, sang juara bertahan Liverpool memberikan pesan bahwa kekuatan kolektivitas dan soliditas mereka terbukti sukses menumbangkan tim paling royal pada bursa transfer, Chelsea 2-0 di Stamford Bridge, Minggu (20/9).

Dua gol The Reds disumbangkan Sadio Mane (50, 54). Tiga poin kedua Liverpool di Liga Primer musim ini semakin sempurna dengan debut Thiago Alcantara. Pemain yang diboyong dari Bayern Muenchen seharga 25 juta poundsterling tersebut tampil dominan di lini tengah Liverpool.

Hebatnya, Alcantara yang masuk menggantikan Jordan Henderson pada menit ke-46 melakukan 75 operan sukses atau lebih banyak yang dilakukan seluruh pemain Chelsea sepanjang 90 menit. Dia menorehkan rekor sebagai menjadi pemain yang melakukan operan terbanyak di setengah babak pertandingan Liga Primer sejak Opta mulai menghasilkan statistik passing pada 2003. (Lihat videonya: Banjir Bandang terjag Desa Cicurug, Sukabumi)

Dengan keberadaan Alcantara, pelatih Juergen Klopp menilai, permainan Liverpool lebih mengalir terutama di sektor tengah. Klopp juga mengaku senang karena Liverpool menunjukkan kedewasaan sikap dan itu tercermin dari permainan di lapangan dengan mengalahkan Chelsea.

Sukses bertengger di peringkat keempat klasemen sementara Liga Primer dengan enam poin, The Reds kini bisa mengalihkan fokus untuk pertandingan babak ketiga Piala Liga melawan Lincoln City, Kamis (24/9).

“Chelsea adalah tim dominan tanpa gol, tapi kemudian mengubah permainan besar-besaran pada detik-detik terakhir yang bagus bagi kami. Kami harus beradaptasi dengan itu, dan kami melakukannya. Kami memutuskan untuk membawa Alcantara lebih awal karena saat itu 11 v 10 dan pemain seperti dia bisa mengatur ritme. Itu adalah awal yang sempurna untuknya dan para pemain membantunya secara besar-besaran,” ujar Klopp

Dari sisi Chelsea, kekalahan dari Liverpool membuat The Blues gagal melanjutkan konsistensi setelah menang 3-1 atas Brighton & Hove Albion, Selasa (15/9). Itu sekaligus menandakan bahwa pelatih Frank Lampard masih kesulitan mengoptimalkan skuad mahalnya.

Timo Werner dan Kai Havertz urung memberikan dampak signifikan. Namun, Lampard justru menganggap timnya hanya kurang beruntung karena sudah kehilangan bek Andreas Christensen yang dikartu merah pada menit ke-45+1 karena melanggar Mane. Selain itu, penjaga gawang Kepa Arrizabalaga melakukan kesalahan fatal yang berakibat gol kedua Liverpool. (Baca juga: Krisis Akibat Pandemi, McLaren Jual Kantor Pusat)

Lampard enggan meratapi kekalahan. Dia yakin Chelsea akan jauh lebih baik bila menampilkan starting line up terbaik. Terlebih tiga pemain anyar lainnya, yaitu Thiago Silva, Ben Chilwell, dan Hakim Ziyech belum diturunkan karena belum fit. Evaluasi harus segara dilakukan agar The Blues mampu bangkit saat menjamu Barnsley FC di babak ketiga Piala Liga, Rabu (23/9).

“Untuk peluang di babak pertama sangat seimbang. Tetapi, kartu merah Christensen mengubah wajah permainan, pembicaraan yang saya lakukan di babak pertama, dan itu memaksa saya melakukan perombakan. Setelah bermain dengan 10 orang, segalanya menjadi sulit,” kata Lampard. (Alimansyah)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1402 seconds (0.1#10.140)