Polemik Pemberlakukan Degradasi, Klub Liga Inggris Belum Satu Suara

Selasa, 05 Mei 2020 - 10:30 WIB
loading...
Polemik Pemberlakukan...
Foto/Istimewa
A A A
LONDON - Polemik mengenai perlu atau tidaknya pemberlakuan degradasi jika musim ini dilanjutkan terus bergulir. Merasa situasi semakin tegang, Liga Primer mengajak semua klub untuk bersatu demi kelancaran kompetisi.

Saat ini klub-klub Liga Primer dikabarkan terbagi menjadi dua kubu. Sebagian besar tim big six sedang melobi jaminan bahwa promosi dan degradasi masih akan dilaksanakan, bahkan jika musim dibatasi. Sementara enam tim terbawah diklaim ingin menyabotase rencana Liga Primer untuk melanjutkan musim ini.

Perpecahan dalam upaya Project Restart Liga Primer sebagian besar didasarkan pada posisi klub di tabel klasemen. Seorang eksekutif sebuah klub mengatakan kepada Sportsmail pada Minggu (3/5) bahwa keberatan yang diajukan oleh klub di klasemen terbawah adalah tindakan sabotase yang disengaja.

“Mereka mengancam akan menghancurkan sepak bola hanya untuk menghindari risiko degradasi. Pemikiran mereka sangat picik," ungkap seorang eksekutif, dilansir Daily Mail.

Dalam pembicaraan klub, Jumat (1/5), 13 klub dikabarkan mendukung Project Restart Liga Primer, enam menentang, dan satu ragu-ragu. Laporan lainnya mengklaim setidaknya ada delapan klub pemberontak, yang akan cukup untuk memveto rencana itu. Parahnya, beberapa klub telah dituduh menggunakan staf medis mereka untuk menyebarkan ketakutan kepada para pemainnya tentang risiko kesehatan jika kompetisi kembali digulirkan.

Liga Primer membutuhkan 14 suara yang mendukung melanjutkan kompetisi dengan 12 Juni sebagai jadwalnya. Tapi, surat suara itu tidak mungkin dirilis pada pertemuan Jumat (8/5) karena jadwal hari itu berisi mengikuti publikasi dari strategi mengenai pemberlakuan lockdown yang akan selesai.

Karena itu, Liga Primer mencoba menenangkan situasi. Mereka mengingatkan perlunya persatuan dan mendesak klub mengesampingkan kepentingan diri sendiri dan pertengkaran. Sementara ada simpati mengenai masalah integritas yang diangkat Paul Barber, Kepala Eksekutif Brighton & Hoves Albion, dan lainnya.

Seperti diketahui, Barber tidak mendukung penggunaan tempat-tempat netral karena itu dapat memengaruhi "integritas" liga. Klub-klub di klasemen terbawah merasa tidak adil bermain dalam kondisi yang berbeda-beda ketika berisiko terdegradasi.

“Kami harus menerima mungkin ada manfaat dari memainkan empat pertandingan tandang kami yang tersisa di tempat-tempat netral. Tapi, daftar pertandingan sama sekali tidak seimbang pada tahap musim ini. Kami tidak memainkan 29 pertandingan pertama kami dari musim dengan cara ini,” ungkap Barber, dilansir BBC.

Klub yang berisiko kehilangan uang dalam jumlah besar, jika berdegradasi, pun khawatir keuangan mereka akan terkena dampak lebih lanjut jika masih harus memainkan pertandingan secara tertutup di turnamen tahun depan.

Tapi, belakangan, mereka terbuka bermain di tempat netral asalkan tidak ada degradasi di Liga Primer musim ini. Dua atau tiga tim masih bisa dipromosikan dari Championship tahun ini sehingga Liga Primer musim depan berjumlah 22 atau 23 tim.

Klub-klub juga akan didesak menekankan pentingnya Liga Primer bagi negara secara keseluruhan dan peran potensial dalam memulai pemulihan ekonomi dari keterpurukan serta meningkatkan kesehatan bangsa.

Berdasarkan laporan dari firma akuntansi Ernst & Young yang diterbitkan tahun lalu menyatakan bahwa klub papan atas membayar 3,3 miliar poundsterling pajak selama musim 2016/2017. Mereka mempekerjakan 12.000 orang secara langsung dan mendukung hampir 100.000 pekerjaan penuh waktu di perusahaan lain, banyak yang akan hilang tanpa sepak bola Liga Primer.

Selain itu, Liga Primer dan klub mendukung banyak proyek komunitas dan akar rumput, beberapa di antaranya akan dihapuskan sebagai bagian dari langkah-langkah pemotongan biaya. Rencana utama Liga Primer adalah terus mengejar pendekatan langkah demi langkah berdasarkan pada peningkatan intensitas pelatihan dari individu melalui kelompok-kelompok kecil.

Sementara perincian yang lebih baik tentang tempat-tempat netral, penyiaran, promosi dan degradasi. Rencana B jika musim ditangguhkan untuk kedua kalinya masih perlu diselesaikan, kendati Liga Primer berharap kompetisi kembali bergulir.

Selain fokus menyelesaikan musim ini, klub-klub Liga Primer sedang mempersiapkan kemungkinan bermain sepanjang musim depan secara tertutup. Klub mengharapkan sepak bola kembali normal hanya ketika ada vaksin Covid-19 tersedia. Namun, kebanyakan ahli percaya bahwa vaksin tidak akan tersedia sampai pertengahan tahun depan.

Menggelar pertandingan tertutup bukan cuma menimbulkan konsekuensi lainnya. Sebagian besar uang klub-klub Liga Primer didapatkan dari siaran pertandingan. Selain itu, pendapatan mereka sebagian besar berasal dari pendapatan tiket dan kesepakatan komersial. Kedua aliran pendapatan tersebut akan berkurang secara signifikan jika permainan dimainkan secara tertutup selama satu musim. (Alimansyah)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0756 seconds (0.1#10.140)