Faktor Lambatnya MU di Bursa Transfer
loading...
A
A
A
LUTON - Manchester United (MU) sedang mendapatkan kritik dari pendukungnya karena aktivitas transfer musim panas sejauh ini. Kritik pedas membanjiri The Red Devils lantaran lamban dalam upaya membangun kekuatan tim.
Sejauh ini, MU baru mendatangkan Donny van de Beek dari Ajax Amsterdam senilai 40 juta poundsterling. Sayang, itu tidak diikuti kesuksesan transfer lainnya. Padahal, MU dihubung-hubungkan dengan pemain-pemain top macam Jadon Sancho, Gareth Bale, Sergio Reguilon, hingga Alex Telles. (Baca: Inilah Pemandangan Ahli Riya Pada Hari Kiamat)
Khusus Sancho, MU kesulitan karena Borussia Dortmund mematok harga senilai 120 juta poundsterling. Sementara Bale dan Reguilon memilih bergabung dengan Tottenham Hotspur. Lalu Telles? MU dikabarkan baru mencapai kesepakatan personal dengan bek FC Porto tersebut, meski validitas kepastiannya diragukan.
Tidak adanya direktur olahraga diyakini menjadi salah satu faktor kesulitan MU. Vice Chairman Ed Woodward yang mengemban tugas mengurusi transfer pemain justru terlihat tidak becus meyakinkan pemain-pemain top mendarat di Old Trafford.
Masalah lainnya, MU yang dimiliki keluarga Glazers enggan menggelontorkan dana besar. Begitu ironis, The Red Devils, sang pengoleksi 20 gelar Liga Primer, hanya seperti penonton melihat betapa royalnya para rival seperti Liverpool, Manchester City (Man City), Chelsea, Arsenal, dan Tottenham Hotspur merekrut para pemain di bursa transfer. (Baca juga: Proyek Sodetan Kali Ciliwung di Bidara Cina Terganjal Ganti Rugi)
Kenyataan pahit tersebut memantik kemarahan fans MU. Di media sosial, mereka melakukan protes dan menuntut Glazers meninggalkan klub. Keprihatinan terhadap kondisi MU dirasakan mantan kapten Patrice Evra. Evra secara terbuka menganggap MU keliru menerapkan strategi.
Dia menilai Woodward tidak cakap memilih Richard Arnold selaku akunting menjadi seorang negosiator di bursa transfer yang justru mempersulit keadaan. Hal itu membuat Ole Gunnar Solskjaer turun tangan berbicara dari hati ke hati saat mendatangkan Van de Beek seperti yang dilakukan Sir Alex Ferguson dulu.
Evra menilai MU harus mengubah cara mereka dan menempatkan orang-orang berkompeten dengan bidangnya dalam hal ini yang mengurusi bursa transfer. Jika tidak dilakukan, dia menganggap MU bakal terjebak dalam situasi serupa di setiap musim. (Lihat videonya: Riau Jadi Pusat Perhatian Penanganan Karhutla)
“Permasalahannya adalah Woodward memercayai orang yang seharusnya tidak dia percayai. Dia bahkan lebih percaya dengan orang dari luar klub. Seorang seperti Arnold adalah alasan di balik uang yang didapat klub,” kata Evra, menyindir, dilansir express.co.uk.
Kritik fans dan legenda klub seperti Evra diharapkan didengarkan para petinggi klub. Dengan bursa transfer yang akan ditutup Oktober, peluang mendatangkan pemain anyar masih sangat terbuka. Sektor pertahanan menjadi prioritas untuk diperbaiki. MU harus melepas beberapa pemain seperti Phil Jones, Marcos Rojo, Chris Smalling, atau Eric Baily sebelum mendatangkan bek baru.
Sejauh ini, MU baru mendatangkan Donny van de Beek dari Ajax Amsterdam senilai 40 juta poundsterling. Sayang, itu tidak diikuti kesuksesan transfer lainnya. Padahal, MU dihubung-hubungkan dengan pemain-pemain top macam Jadon Sancho, Gareth Bale, Sergio Reguilon, hingga Alex Telles. (Baca: Inilah Pemandangan Ahli Riya Pada Hari Kiamat)
Khusus Sancho, MU kesulitan karena Borussia Dortmund mematok harga senilai 120 juta poundsterling. Sementara Bale dan Reguilon memilih bergabung dengan Tottenham Hotspur. Lalu Telles? MU dikabarkan baru mencapai kesepakatan personal dengan bek FC Porto tersebut, meski validitas kepastiannya diragukan.
Tidak adanya direktur olahraga diyakini menjadi salah satu faktor kesulitan MU. Vice Chairman Ed Woodward yang mengemban tugas mengurusi transfer pemain justru terlihat tidak becus meyakinkan pemain-pemain top mendarat di Old Trafford.
Masalah lainnya, MU yang dimiliki keluarga Glazers enggan menggelontorkan dana besar. Begitu ironis, The Red Devils, sang pengoleksi 20 gelar Liga Primer, hanya seperti penonton melihat betapa royalnya para rival seperti Liverpool, Manchester City (Man City), Chelsea, Arsenal, dan Tottenham Hotspur merekrut para pemain di bursa transfer. (Baca juga: Proyek Sodetan Kali Ciliwung di Bidara Cina Terganjal Ganti Rugi)
Kenyataan pahit tersebut memantik kemarahan fans MU. Di media sosial, mereka melakukan protes dan menuntut Glazers meninggalkan klub. Keprihatinan terhadap kondisi MU dirasakan mantan kapten Patrice Evra. Evra secara terbuka menganggap MU keliru menerapkan strategi.
Dia menilai Woodward tidak cakap memilih Richard Arnold selaku akunting menjadi seorang negosiator di bursa transfer yang justru mempersulit keadaan. Hal itu membuat Ole Gunnar Solskjaer turun tangan berbicara dari hati ke hati saat mendatangkan Van de Beek seperti yang dilakukan Sir Alex Ferguson dulu.
Evra menilai MU harus mengubah cara mereka dan menempatkan orang-orang berkompeten dengan bidangnya dalam hal ini yang mengurusi bursa transfer. Jika tidak dilakukan, dia menganggap MU bakal terjebak dalam situasi serupa di setiap musim. (Lihat videonya: Riau Jadi Pusat Perhatian Penanganan Karhutla)
“Permasalahannya adalah Woodward memercayai orang yang seharusnya tidak dia percayai. Dia bahkan lebih percaya dengan orang dari luar klub. Seorang seperti Arnold adalah alasan di balik uang yang didapat klub,” kata Evra, menyindir, dilansir express.co.uk.
Kritik fans dan legenda klub seperti Evra diharapkan didengarkan para petinggi klub. Dengan bursa transfer yang akan ditutup Oktober, peluang mendatangkan pemain anyar masih sangat terbuka. Sektor pertahanan menjadi prioritas untuk diperbaiki. MU harus melepas beberapa pemain seperti Phil Jones, Marcos Rojo, Chris Smalling, atau Eric Baily sebelum mendatangkan bek baru.