Lewis Hamilton: Black Lives Matter Itu Soal HAM, Bukan Politik
loading...
A
A
A
SOCHI - Lewis Hamilton bersikukuh melanjutkan kampanye anti-rasisme Black Lives Matter (BLM) di lintasan balap Formula 1. Pembalap asal Inggris Raya meyakini BLM adalah gerakan hak asasi manusia (HAM), bukan politik.
Hamilton, 35 tahun, belakangan ini muncul sebagai salah satu tokoh pendukung Black Lives Matter. Pada beberapa kesempatan menjelang balapan, salah satunya di Mugello, Hamilton muncul dengan kaus bertuliskan Black Lives Matter.(Baca Juga: FIA Selidiki Lewis Hamilton )
Menjelang balapan di GP Sochi, Rusia, akhir pekan ini, Federasi Balap Internasional (FIA) berencana meninjau ulang pedoman penggunaan atribut berbau politik di lintasan balap. Rencana tersebut bikin Hamilton merasa FIA tak mendukung gerakan anti-rasisme.
Dalam wawancara bersama The Guardian, Hamilton mengaku tak takut menanggung risiko yang mungkin akan diterimanya apabila melanjutkan gerakan BLM di balapan-balapan terdekat. Menurut Hamilton, gerakan BLM adalah soal hak asasi manusia (HAM) bukan soal politik.
“Saya tidak menyesali satu momen pun. Saya mengikuti kata hati saya dan melakukan apa yang benar,” kata Hamilton dikutip The Guardian, Jumat (25/9/2020).
“Banyak peraturan yang telah ditulis selama bertahun-tahun. Tetapi mereka tak bisa menghentikan saya,” lanjut pembalap dari tim Mercedes itu.
Sebagai gambaran, akhir bulan lalu, Presiden AS Donald Trump menyebut kompetisi NBA seperti organisasi politik karena pemainnya memboikot pertandingan sebagai dukungan terhadap gerakan BLM. Gerakan tersebut muncul setelah warga kulit hitam AS diperlakuan secara diskriminatif oleh polisi setempat. (Lihat Grafis: Peneliti Temukan Sinar UV Bunuh COVID-19 Tanpa Bahayakan Manusia )
Lihat Juga: Termurah!! Nonton LA LIGA hingga F1 Hanya 36 Ribu, Langganan beIN Sports di Vision+ Sekarang
Hamilton, 35 tahun, belakangan ini muncul sebagai salah satu tokoh pendukung Black Lives Matter. Pada beberapa kesempatan menjelang balapan, salah satunya di Mugello, Hamilton muncul dengan kaus bertuliskan Black Lives Matter.(Baca Juga: FIA Selidiki Lewis Hamilton )
Menjelang balapan di GP Sochi, Rusia, akhir pekan ini, Federasi Balap Internasional (FIA) berencana meninjau ulang pedoman penggunaan atribut berbau politik di lintasan balap. Rencana tersebut bikin Hamilton merasa FIA tak mendukung gerakan anti-rasisme.
Dalam wawancara bersama The Guardian, Hamilton mengaku tak takut menanggung risiko yang mungkin akan diterimanya apabila melanjutkan gerakan BLM di balapan-balapan terdekat. Menurut Hamilton, gerakan BLM adalah soal hak asasi manusia (HAM) bukan soal politik.
“Saya tidak menyesali satu momen pun. Saya mengikuti kata hati saya dan melakukan apa yang benar,” kata Hamilton dikutip The Guardian, Jumat (25/9/2020).
“Banyak peraturan yang telah ditulis selama bertahun-tahun. Tetapi mereka tak bisa menghentikan saya,” lanjut pembalap dari tim Mercedes itu.
Sebagai gambaran, akhir bulan lalu, Presiden AS Donald Trump menyebut kompetisi NBA seperti organisasi politik karena pemainnya memboikot pertandingan sebagai dukungan terhadap gerakan BLM. Gerakan tersebut muncul setelah warga kulit hitam AS diperlakuan secara diskriminatif oleh polisi setempat. (Lihat Grafis: Peneliti Temukan Sinar UV Bunuh COVID-19 Tanpa Bahayakan Manusia )
Lihat Juga: Termurah!! Nonton LA LIGA hingga F1 Hanya 36 Ribu, Langganan beIN Sports di Vision+ Sekarang
(sha)