Hamilton Terancam Sanksi, Mercedes Disarankan Siapkan Pembalap Cadangan

Senin, 05 Oktober 2020 - 14:35 WIB
loading...
Hamilton Terancam Sanksi,...
Lewis Hamilton. Foto/dok
A A A
MILTON KEYNES - Lewis Hamilton terancam mendapat sanksi larangan satu balapan pada Formula One (F1 ) musim ini. Bos Red Bull Racing Christian Horner pun menyarankan agar Mercedes segera menyiapkan penggantinya.

Hamilton sebelumnya diganjar dua penalti lima detik pada balapan GP Rusia, 27 September lalu. Ketika itu, dia mendapatkan hukuman akibat berlatih sebelum start di tempat yang dilarang oleh pengawas balapan. (Baca: Amalan yang Dapat Mempercepat Datangnya Rezeki)

Selain itu, pembalap asal Inggris ini juga mendapat penalti dua poin yang membuatnya kini mengoleksi 10 poin penalti. Kondisi itu membuatnya hanya berjarak dua poin dari sanksi larangan membalap.

Meski begitu, FIA akhirnya menghapus penalti Hamilton tersebut setelah memutuskan bahwa tim Mercedes telah melakukan kesalahan karena memberikan instruksi pada pembalapnya. Hasil komunikasi itu membuat sang juara bertahan F1 itu berlatih di tempat yang tidak seharusnya dan mendapatkan kerugian saat balapan di Rusia.

Dalam peraturan FIA disebutkan bahwa pembalap yang memiliki 12 poin penalti akan mendapat hukuman larangan satu kali balapan. Setelah poin penalti dibatalkan, sang juara bertahan itu pun kini kembali memiliki delapan poin. Namun, Horner menilai situasi tersebut akan sulit untuk Hamilton bertahan dan menyarankan skuat Panah Perak itu untuk segera menyiapkan penggantinya. (Baca juga: Masa Pendaftaran Beasiswa Unggulan Ditutup Hari Ini)

“Kesalahan kecil bisa membuat dia terkena larangan membalap. Pasti situasinya akan canggung. Namun, dia masih harus melewati beberapa balapan lagi dan segalanya bisa terjadi. Saya tak tahu siapa pembalap cadangan Mercedes, tetapi sepertinya mereka sekarang ada di gym untuk mempersiapkan diri," kata Horner dilansir planetf1.

Di sisi lain, Horner tak memungkiri bahwa timnya siap memanfaatkan peluang apapun dari kesalahan tim rivalnya tersebut. Namun, dia juga mengakui harapan tersebut bisa diimbangi dengan memperbaiki kondisi mobil mereka. Pasalnya, tim asal Austria ini masih berjuang untuk bisa menyangi Mercedes di atas lintasan.

"Kami sangat ingin punya mobil untuk menantang Mercedes, karena menurut saya Red Bull tim yang kuat. Red Bull sudah menunjukkannya dengan pit stop tercepat. Kami hanya bisa fokus pada diri sendiri. Kadang lebih mudah menjadi tim penantang. Kalau Anda selalu dominan, Anda bisa saja ceroboh," ucap Horner. (Baca juga: Jangan Pernah Malas Pakai Masker karena Ini Alasannya)

Tidak hanya itu, Red Bull juga mengonfirmasi bahwa timnya akan tetap melanjutkan kiprah mereka di ajang F1 kendati mulai musim depan mereka akan kehilangan pemasok mesin mereka, Honda, yang memilih berhenti dari F1. Namun, mereka mengakui belum mendapatkan mesin pengganti untuk musim tersebut.

Saat ini ada tiga pemasok mesin lain di F1 yaitu Mercedes, Ferrari, dan Renault. Namun peluang terbesar mungkin bisa jatuh ke Renault. Sebab, mereka pernah bekerja sama ketika membantu Sebastian Vettel menjadi juara dunia F1 pada 2010 sampai 2013. Akan tetapi, petinggi tim Red Bull, Helmut Marko, bakal mengambil waktu lebih lama untuk menentukan pemasok mesin mereka berikutnya. (Lihat videonya: Lawan covid-19, Pakai Masker Berfiltrasi Baik)

Apalagi, F1 2022 akan memulai era baru dengan regulasi anyar mengenai desain mobil hingga batas maksimal dari anggaran setiap tim dalam pengembangan. "Kami akan bekerja dengan tim untuk mengevaluasi solusi power unit paling kompetitif untuk 2022 dan seterusnya. Kami tetap berkomitmen pada olahraga ini, dengan penandatangan Perjanjian Concorde terbaru F1," ungkapnya. (Raikhul Amar)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1926 seconds (0.1#10.140)