Aksi Aneh Madrid di Bursa Transfer
loading...
A
A
A
MADRID - Seandainya musim 2020/2021 Real Madrid tidak mendapatkan gelar apa-apa, jangan pernah salahkan Zinedine Zidane. Khusus musim ini, Zidane harus dicatat dalam buku sejarah sebagai pelatih pertama Madrid dalam 40 tahun terakhir yang tidak membeli pemain di bursa transfer musim panas.
Di pasar transfer musim ini, Madrid justru fokus mengurangi beban anggaran mereka, baik dengan cara menjual atau meminjamkan pemainnya ke klub lain. Total ada 16 pemain yang meninggalkan Santiago Bernabeu, baik dengan status dijual atau dipinjamkan. (Baca: Menghormati dan Memuliakan Tetangga)
Jumlah tersebut, jika dikonfirmasi dalam nilai pasar, mencapai 257 juta euro. Sementara dari aksi menjual pemain, Los Blancos mendapat pemasukan sekitar 119 juta euro kotor atau 98 juta euro bersih. Pemasukan terbesar didapatkan dari penjualan Achraf Hakimi yang bergabung ke Inter Milan senilai 40 juta euro.
Dari penjualan Sergio Regulion ke klub Liga Primer Tottenham Hotspur, Los Blancos memperoleh pemasukan 30 juta euro. Bahkan, demi mengurangi beban gaji, dua pemain bintang mereka, Gareth Bale dan James Rodriguez, juga diizinkan meninggalkan Madrid.
Bale bergabung ke Tottenham Hotspur dengan status pinjaman, sementara Rodriguez menggunakan jersey Everton dengan status free transfer. Sejauh ini, Bale belum bisa bermain bersama Tottenham karena masih penyembuhan cedera, sedangkan Rodriguez menjadi salah satu pemain anyar yang bersinar di Everton.
“Rodriguez pemain luar biasa. Saya tahu dia berkualitas dan akan tampil bagus. Dia hanya butuh cinta dan Carlo Ancelotti pasti memberinya itu. Dia adalah nomor satu saya, pasti. Sementara Bale, kami belum melihatnya beraksi. Tapi, saya masih berpikir jika dia hanya 75% dari pemainnya, para pemain bertahan, perhatikan Bale,” kata agen Rodriguez dan Bale, Micah Richards, dari SEM Group plc kepada BBC Sport.
Sebagai ganti, Madrid memilih memanggil pemain dari masa pinjaman dan mengambil dari pemain Castilla. Seperti Martin Odegaard yang dipanggil dari masa pinjamannya di Real Sociedad dan dua pemain dari akademi Castilla Marvin Park dan Sergio Arribas. Dua nama terakhir tersebut bahkan sudah bermain di tim senior. (Baca juga: UU Ciptaker Membuat Dunia Pendidikan Semakin Komersil)
Situasi Madrid ini seperti yang terjadi pada 1980, saat mereka tidak membeli pemain dan memilih mempromosikan tiga pemain dari tim Castilla serta membawa pulang pemain pinjaman Rafael Garcia dari di Burgos.
Sejauh ini, Zidane masih berhasil mengatasi “minimnya” skuad yang dimiliki. Pelatih asal Prancis itu juga berani melakukan rotasi dalam empat pertandingan pertama Primera Liga. Zidane sudah menurunkan 23 pemain, lebih banyak dari yang dilakukan Barcelona di bawah Ronald Koeman dan Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone.
Rotasi ini membuat pemain merasa memiliki kesempatan sama besar dalam setiap pertandingan. Imbasnya, ada motivasi dan kepercayaan diri tinggi diperlihatkan para pemain. Seperti yang diperlihatkan penyerang Vinicius Jr. “Musim lalu, saya bermain tanpa rasa percaya diri karena banyak mengalami cedera. Sekarang, saya merasa lebih nyaman bermain di banyak pertandingan dan mencetak gol,” kata Vinicius, dikutip Marca. (Lihat videonya: Pasal Kontroversial UU Cipta Kerja, Dianggap merugikan Buruh)
Dari empat pertandingan, Vinicius sudah tiga kali bermain dengan dua gol berhasil diciptakan. “Mengenakan kembali jersey nomor 20 membuat saya lebih percaya diri karena ini nomor pertama saya. Kepercayaan diri sangat penting dalam sepak bola,” tandasnya. (Maruf)
Di pasar transfer musim ini, Madrid justru fokus mengurangi beban anggaran mereka, baik dengan cara menjual atau meminjamkan pemainnya ke klub lain. Total ada 16 pemain yang meninggalkan Santiago Bernabeu, baik dengan status dijual atau dipinjamkan. (Baca: Menghormati dan Memuliakan Tetangga)
Jumlah tersebut, jika dikonfirmasi dalam nilai pasar, mencapai 257 juta euro. Sementara dari aksi menjual pemain, Los Blancos mendapat pemasukan sekitar 119 juta euro kotor atau 98 juta euro bersih. Pemasukan terbesar didapatkan dari penjualan Achraf Hakimi yang bergabung ke Inter Milan senilai 40 juta euro.
Dari penjualan Sergio Regulion ke klub Liga Primer Tottenham Hotspur, Los Blancos memperoleh pemasukan 30 juta euro. Bahkan, demi mengurangi beban gaji, dua pemain bintang mereka, Gareth Bale dan James Rodriguez, juga diizinkan meninggalkan Madrid.
Bale bergabung ke Tottenham Hotspur dengan status pinjaman, sementara Rodriguez menggunakan jersey Everton dengan status free transfer. Sejauh ini, Bale belum bisa bermain bersama Tottenham karena masih penyembuhan cedera, sedangkan Rodriguez menjadi salah satu pemain anyar yang bersinar di Everton.
“Rodriguez pemain luar biasa. Saya tahu dia berkualitas dan akan tampil bagus. Dia hanya butuh cinta dan Carlo Ancelotti pasti memberinya itu. Dia adalah nomor satu saya, pasti. Sementara Bale, kami belum melihatnya beraksi. Tapi, saya masih berpikir jika dia hanya 75% dari pemainnya, para pemain bertahan, perhatikan Bale,” kata agen Rodriguez dan Bale, Micah Richards, dari SEM Group plc kepada BBC Sport.
Sebagai ganti, Madrid memilih memanggil pemain dari masa pinjaman dan mengambil dari pemain Castilla. Seperti Martin Odegaard yang dipanggil dari masa pinjamannya di Real Sociedad dan dua pemain dari akademi Castilla Marvin Park dan Sergio Arribas. Dua nama terakhir tersebut bahkan sudah bermain di tim senior. (Baca juga: UU Ciptaker Membuat Dunia Pendidikan Semakin Komersil)
Situasi Madrid ini seperti yang terjadi pada 1980, saat mereka tidak membeli pemain dan memilih mempromosikan tiga pemain dari tim Castilla serta membawa pulang pemain pinjaman Rafael Garcia dari di Burgos.
Sejauh ini, Zidane masih berhasil mengatasi “minimnya” skuad yang dimiliki. Pelatih asal Prancis itu juga berani melakukan rotasi dalam empat pertandingan pertama Primera Liga. Zidane sudah menurunkan 23 pemain, lebih banyak dari yang dilakukan Barcelona di bawah Ronald Koeman dan Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone.
Rotasi ini membuat pemain merasa memiliki kesempatan sama besar dalam setiap pertandingan. Imbasnya, ada motivasi dan kepercayaan diri tinggi diperlihatkan para pemain. Seperti yang diperlihatkan penyerang Vinicius Jr. “Musim lalu, saya bermain tanpa rasa percaya diri karena banyak mengalami cedera. Sekarang, saya merasa lebih nyaman bermain di banyak pertandingan dan mencetak gol,” kata Vinicius, dikutip Marca. (Lihat videonya: Pasal Kontroversial UU Cipta Kerja, Dianggap merugikan Buruh)
Dari empat pertandingan, Vinicius sudah tiga kali bermain dengan dua gol berhasil diciptakan. “Mengenakan kembali jersey nomor 20 membuat saya lebih percaya diri karena ini nomor pertama saya. Kepercayaan diri sangat penting dalam sepak bola,” tandasnya. (Maruf)
(ysw)