Project Big Picture Bisa Layu Sebelum Berkembang
loading...
A
A
A
LONDON - Upaya mewujudkan Project Big Picture di sepak bola Inggris terus mendapatkan respons negatif dari berbagai pihak. Inovasi tersebut dianggap kontroversial lantaran hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu.
Rasa keberatan itu datang dari Ketua FA Greg Clarke. Dia mengaku terlibat dalam diskusi awal dengan para pendukung Project Big Picture, tapi kemudian mundur karena menganggap program itu tidak mewakili semua elemen yang terlibat dalam sepak bola Inggris. (Baca: 7 Amalan Setelah Berwudhu dan Keutamaannya)
Clarke menilai kualitas sepak bola memang harus dikembangkan secara profesional, tetapi juga bermanfaat bagi banyak pihak. “Perubahan harus menguntungkan klub, penggemar, dan pemain, bukan hanya neraca selektif. Dengan pengetahuan anggota dewan senior dan CEO kami, saya berpartisipasi dalam tahap awal diskusi,” kata Clarke, dilansir BBC.
Namun, lanjut Clarke, ketika tujuan utama dari diskusi ini menjadi pemusatan kekuasaan dan kekayaan di tangan beberapa klub dengan liga yang memisahkan diri diperdebatkan sebagai ancaman, FA menghentikan keterlibatan dan menasihati pendekatan yang lebih berbasis konsensus dengan melibatkan semua klub Liga Primer.
Clarke mengatakan diskusi untuk menemukan solusi terbaik bagi sepak bola Inggris di masa pandemi harus dilanjutkan. Dia menegaskan, FA harus memastikan setiap perubahan akan menjadi keuntungan jangka panjang dari seluruh sepak bola. Clarke mengatakan, FA memiliki kontrol substansial untuk membantu memastikan bahwa kepentingan terbaik dari sepak bola terwakili oleh proposal baru. (Baca juga: Prioritas Pemberian Vaksin kepada Tenaga Pendidik Diapresiasi)
“Di masa-masa sulit ini, persatuan, transparansi, dan tujuan bersama harus mengesampingkan kepentingan segelintir orang. Mari terus bekerja sama untuk menentukan yang terbaik untuk sepak bola Inggris, dengan dialog penuh antara semua pemangku kepentingan utama,” ujar Clarke.
Bukan hanya, FA, protes terhadap Project Big Picture oleh asosiasi suporter. Melalui pernyataan bersama suporter yang merupakan gabungan dari tim big six secara terbuka menolak proposal. Mereka menentang pemusatan kekuasaan di tangan enam pemilik klub teratas.
Asosiasi suporter menyambut baik rencana pemerintah yang ingin menyertakan suporter ke dalam tata kelola sepak bola. Mereka menilai suporter adalah salah satu elemen penting sehingga harus diajak berkonsultasi.
Menurut mereka, dibutuhkan sumber daya yang adil untuk memastikan bahwa Liga Primer kompetitif untuk ditonton dan bahwa liga yang lebih rendah berkembang sebagai bagian dari permainan nasional Inggris. “Para pendukung yang kami wakili beruntung mendukung klub yang secara teratur mengamankan pendapatan finansial terbesar di Liga Primer. Tapi, kita semua memahami bahwa sepak bola tidak bekerja dalam isolasi. Ini adalah sebuah keluarga,” bunyi pernyataan asosiasi suporter. (Baca juga: Diare Juga Bisa Jadi Gejala Awal Terjangkit Covid-19)
Namun, rencana Project Big Picture tetap mendapatkan dukungan yang cukup signifikan. Tokoh-tokoh penting dari klub-klub English Football League (EFL) di Championship, League One, dan League Two dikabarkan mendukung Project Big Picture berdasarkan pertemuan yang digelar, Selasa (13/10).
Paul Scally, Direktur Klub League One, Gilingham, menuturkan klub-klub kecil di Inggris tentu akan sangat terbantu dengan rencana dana talangan senilai 250 juta poundsterling, terutama dalam menghadapi kesulitan ekonomi seperti saat ini.
"Jelas ada lebih banyak diskusi yang bisa didapat, tapi klub tidak ingin menjual jiwa mereka seharga 250 juta poundstering. Ini bukan tentang mengambil uang, berapa pun biayanya,” kata Scally.
Big Picture tentang keberlanjutan EFL di masa depan dan piramida sepak bola, di mana Liga Primer memainkan peran besar. “Kami akan sangat berharap bahwa ini bisa sampai pada kesimpulan yang positif,” katanya.
Sikap realistis klub-klub EFL didasari fakta di lapangan. Skysports menyebut jika enam klub Championship khawatir dengan keberlangsungan klub mereka jika gagal mendapatkan dana talangan yang dijanjikan di dalam proposal Project Big Picture. (Lihat videonya: Sejumlah Aktivis dan Petinggi KAMI Ditangkap Polisi)
Selain itu, delapan klub Championship juga mengatakan mereka kehilangan antara 15-40% dari pendapatan mereka karena hilangnya pendapatan pada hari pertandingan sementara pertandingan terus dimainkan tanpa penonton. Angka itu belum termasuk penjualan tiket di stadion.
Angka-angka tersebut muncul saat klub-klub EFL di ketiga divisi membahas proposal dari klub Liga Primer papan atas untuk Project Big Picture . Selain itu, 13 klub League Two menanggapi survei Sky Sports News dan 85% mengatakan mereka khawatir tentang situasi keuangan mereka saat ini. Sementaa 92% tidak puas dengan upaya pemerintah untuk mengembalikan penggemar ke stadion. (Alimansyah)
Rasa keberatan itu datang dari Ketua FA Greg Clarke. Dia mengaku terlibat dalam diskusi awal dengan para pendukung Project Big Picture, tapi kemudian mundur karena menganggap program itu tidak mewakili semua elemen yang terlibat dalam sepak bola Inggris. (Baca: 7 Amalan Setelah Berwudhu dan Keutamaannya)
Clarke menilai kualitas sepak bola memang harus dikembangkan secara profesional, tetapi juga bermanfaat bagi banyak pihak. “Perubahan harus menguntungkan klub, penggemar, dan pemain, bukan hanya neraca selektif. Dengan pengetahuan anggota dewan senior dan CEO kami, saya berpartisipasi dalam tahap awal diskusi,” kata Clarke, dilansir BBC.
Namun, lanjut Clarke, ketika tujuan utama dari diskusi ini menjadi pemusatan kekuasaan dan kekayaan di tangan beberapa klub dengan liga yang memisahkan diri diperdebatkan sebagai ancaman, FA menghentikan keterlibatan dan menasihati pendekatan yang lebih berbasis konsensus dengan melibatkan semua klub Liga Primer.
Clarke mengatakan diskusi untuk menemukan solusi terbaik bagi sepak bola Inggris di masa pandemi harus dilanjutkan. Dia menegaskan, FA harus memastikan setiap perubahan akan menjadi keuntungan jangka panjang dari seluruh sepak bola. Clarke mengatakan, FA memiliki kontrol substansial untuk membantu memastikan bahwa kepentingan terbaik dari sepak bola terwakili oleh proposal baru. (Baca juga: Prioritas Pemberian Vaksin kepada Tenaga Pendidik Diapresiasi)
“Di masa-masa sulit ini, persatuan, transparansi, dan tujuan bersama harus mengesampingkan kepentingan segelintir orang. Mari terus bekerja sama untuk menentukan yang terbaik untuk sepak bola Inggris, dengan dialog penuh antara semua pemangku kepentingan utama,” ujar Clarke.
Bukan hanya, FA, protes terhadap Project Big Picture oleh asosiasi suporter. Melalui pernyataan bersama suporter yang merupakan gabungan dari tim big six secara terbuka menolak proposal. Mereka menentang pemusatan kekuasaan di tangan enam pemilik klub teratas.
Asosiasi suporter menyambut baik rencana pemerintah yang ingin menyertakan suporter ke dalam tata kelola sepak bola. Mereka menilai suporter adalah salah satu elemen penting sehingga harus diajak berkonsultasi.
Menurut mereka, dibutuhkan sumber daya yang adil untuk memastikan bahwa Liga Primer kompetitif untuk ditonton dan bahwa liga yang lebih rendah berkembang sebagai bagian dari permainan nasional Inggris. “Para pendukung yang kami wakili beruntung mendukung klub yang secara teratur mengamankan pendapatan finansial terbesar di Liga Primer. Tapi, kita semua memahami bahwa sepak bola tidak bekerja dalam isolasi. Ini adalah sebuah keluarga,” bunyi pernyataan asosiasi suporter. (Baca juga: Diare Juga Bisa Jadi Gejala Awal Terjangkit Covid-19)
Namun, rencana Project Big Picture tetap mendapatkan dukungan yang cukup signifikan. Tokoh-tokoh penting dari klub-klub English Football League (EFL) di Championship, League One, dan League Two dikabarkan mendukung Project Big Picture berdasarkan pertemuan yang digelar, Selasa (13/10).
Paul Scally, Direktur Klub League One, Gilingham, menuturkan klub-klub kecil di Inggris tentu akan sangat terbantu dengan rencana dana talangan senilai 250 juta poundsterling, terutama dalam menghadapi kesulitan ekonomi seperti saat ini.
"Jelas ada lebih banyak diskusi yang bisa didapat, tapi klub tidak ingin menjual jiwa mereka seharga 250 juta poundstering. Ini bukan tentang mengambil uang, berapa pun biayanya,” kata Scally.
Big Picture tentang keberlanjutan EFL di masa depan dan piramida sepak bola, di mana Liga Primer memainkan peran besar. “Kami akan sangat berharap bahwa ini bisa sampai pada kesimpulan yang positif,” katanya.
Sikap realistis klub-klub EFL didasari fakta di lapangan. Skysports menyebut jika enam klub Championship khawatir dengan keberlangsungan klub mereka jika gagal mendapatkan dana talangan yang dijanjikan di dalam proposal Project Big Picture. (Lihat videonya: Sejumlah Aktivis dan Petinggi KAMI Ditangkap Polisi)
Selain itu, delapan klub Championship juga mengatakan mereka kehilangan antara 15-40% dari pendapatan mereka karena hilangnya pendapatan pada hari pertandingan sementara pertandingan terus dimainkan tanpa penonton. Angka itu belum termasuk penjualan tiket di stadion.
Angka-angka tersebut muncul saat klub-klub EFL di ketiga divisi membahas proposal dari klub Liga Primer papan atas untuk Project Big Picture . Selain itu, 13 klub League Two menanggapi survei Sky Sports News dan 85% mengatakan mereka khawatir tentang situasi keuangan mereka saat ini. Sementaa 92% tidak puas dengan upaya pemerintah untuk mengembalikan penggemar ke stadion. (Alimansyah)
(ysw)