Ambisi Neymar Jadi Raja Gol Dekati Rekor Pele
loading...
Ambisi Neymar Jr untuk menjadi raja gol tim nasional Brasil, terbuka lebar. Foto/Reuters
A
A
A
LIMA - Ambisi Neymar Jr untuk menjadi raja gol tim nasional Brasil, terbuka lebar. Hattrick yang dilesakkannya saat membantu Selecao menang 4-2 atas Peru pada kualifikasi Piala Dunia CONMEBOL, Rabu (14/10), membuat bintang Paris Saint Germain (PSG) tersebut semakin dekat dengan pemegang rekor gol terbanyak, Pele.
Pada pertandingan yang berlangsung di Estadio Nacional de Lima, Neymar menjadi bintang lewat tiga golnya dimenit ke-28, 83, dan 90+4. Satu gol Brasil lainnya disumbangkan Richarlison (64). Sedangkan, dua gol Peru dicetak Andre Carrillo (6) dan Renato Tapia (59). (Baca: 7 Amalan Setelah Berwudhu dan Keutamaannya)
Bagi Neymar, hattrick ke gawang Peru membuatnya mengoleksi 64 gol dari 103 penampilan. Dia mengungguli Ronaldo (62 gol dari 98 pertandingan). Neymar kini berada di posisi kedua dan berjarak 13 gol di belakang pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Brasil Pele (77 gol dari 92 penampilan).
Tanpa bermaksud membanding-bandingkan dengan para penyerang legendaris Brasil, pelatih Tite menilai Neymar sebagai pemain spesial berkemampuan hebat sehingga bisa melakukan banyak hal luar biasa. Terlebih, di usianya yang masih 28 tahun, Neymar diyakini bakal terus mencetak gol bagi Brasil.
“Tidak adil membuat perbandingan Neymar dengan para penyerang legendaris kami. Yang bisa saya katakan adalah Neymar memiliki sesuatu yang tidak bisa diprediksi. Dia adalah busur dan anak panah, dia adalah pemain yang membuat dan mengambil risiko. Dan dia menjadi lebih baik dan lebih baik. Neymar semakin dewasa,” puji Tite dilansir dailymail.
Gemilangnya Neymar jelas menguntungkan Brasil. Tite bisa tersenyum lebar. Selecao kini memuncaki klasemen sementara CONMEBOL dengan enam poin hasil dari dua kemenangan di dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 atau sama dengan Argentina yang berada di posisi kedua. Sebelumnya, Brasil menang 5-0 atas Bolivia, Sabtu (10/10/2020). (Baca juga: Prioritas Pemberian Vaksin kepada Tenaga Pendidik Diapresiasi)
Primanya performa Brasil di dua pertandingan kualifikasi tidak terlepas dari kondisi tim terutama staf medis tim yang mengurusi kebugaran para pemain. Hal itu diakui oleh Richarlison. Secara khusus, dia berterima kasih kepada staf medis tim karena membuatnya fit untuk bermain dan berhasil mencetak gol ke gawang Peru.
Padahal, penyerang Everton tersebut sempat mengalami cedera pergelangan kaki ketika baru tiba di Brasil untuk kualifikasi melawan Peru dan Bolivia. Richarliosn tampil sebagai pemain pengganti dalam kemenangan Brasil atas Bolivia tetapi cukup fit untuk bermain penuh melawan Peru, mencetak satu gol dan mendukung Neymar di lini depan selama pertandingan.
Richarlison pun berharap Brasil mampu melanjutkan tren positif. Selanjutnya, Selecao akan menghadapi Venezuela pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 CONMEBOL, 12 November mendatang. (Lihat videonya: Sejumlah Aktivis dan Petinggi KAMI Ditangkap Polisi)
“Saya sangat senang bisa kembali ke tim nasional setelah 11 bulan. Kami bekerja sangat keras minggu ini. Saya sendiri, bahkan dengan masalah pergelangan kaki, mengobatinya pagi, siang dan malam. Saya harus berterima kasih kepada departemen medis yang bekerja keras setiap hari sehingga membuat saya fit menghadapi Peru,” pungkas Richarlison. (Alimansyah)
Pada pertandingan yang berlangsung di Estadio Nacional de Lima, Neymar menjadi bintang lewat tiga golnya dimenit ke-28, 83, dan 90+4. Satu gol Brasil lainnya disumbangkan Richarlison (64). Sedangkan, dua gol Peru dicetak Andre Carrillo (6) dan Renato Tapia (59). (Baca: 7 Amalan Setelah Berwudhu dan Keutamaannya)
Bagi Neymar, hattrick ke gawang Peru membuatnya mengoleksi 64 gol dari 103 penampilan. Dia mengungguli Ronaldo (62 gol dari 98 pertandingan). Neymar kini berada di posisi kedua dan berjarak 13 gol di belakang pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Brasil Pele (77 gol dari 92 penampilan).
Tanpa bermaksud membanding-bandingkan dengan para penyerang legendaris Brasil, pelatih Tite menilai Neymar sebagai pemain spesial berkemampuan hebat sehingga bisa melakukan banyak hal luar biasa. Terlebih, di usianya yang masih 28 tahun, Neymar diyakini bakal terus mencetak gol bagi Brasil.
“Tidak adil membuat perbandingan Neymar dengan para penyerang legendaris kami. Yang bisa saya katakan adalah Neymar memiliki sesuatu yang tidak bisa diprediksi. Dia adalah busur dan anak panah, dia adalah pemain yang membuat dan mengambil risiko. Dan dia menjadi lebih baik dan lebih baik. Neymar semakin dewasa,” puji Tite dilansir dailymail.
Gemilangnya Neymar jelas menguntungkan Brasil. Tite bisa tersenyum lebar. Selecao kini memuncaki klasemen sementara CONMEBOL dengan enam poin hasil dari dua kemenangan di dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 atau sama dengan Argentina yang berada di posisi kedua. Sebelumnya, Brasil menang 5-0 atas Bolivia, Sabtu (10/10/2020). (Baca juga: Prioritas Pemberian Vaksin kepada Tenaga Pendidik Diapresiasi)
Primanya performa Brasil di dua pertandingan kualifikasi tidak terlepas dari kondisi tim terutama staf medis tim yang mengurusi kebugaran para pemain. Hal itu diakui oleh Richarlison. Secara khusus, dia berterima kasih kepada staf medis tim karena membuatnya fit untuk bermain dan berhasil mencetak gol ke gawang Peru.
Padahal, penyerang Everton tersebut sempat mengalami cedera pergelangan kaki ketika baru tiba di Brasil untuk kualifikasi melawan Peru dan Bolivia. Richarliosn tampil sebagai pemain pengganti dalam kemenangan Brasil atas Bolivia tetapi cukup fit untuk bermain penuh melawan Peru, mencetak satu gol dan mendukung Neymar di lini depan selama pertandingan.
Richarlison pun berharap Brasil mampu melanjutkan tren positif. Selanjutnya, Selecao akan menghadapi Venezuela pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 CONMEBOL, 12 November mendatang. (Lihat videonya: Sejumlah Aktivis dan Petinggi KAMI Ditangkap Polisi)
“Saya sangat senang bisa kembali ke tim nasional setelah 11 bulan. Kami bekerja sangat keras minggu ini. Saya sendiri, bahkan dengan masalah pergelangan kaki, mengobatinya pagi, siang dan malam. Saya harus berterima kasih kepada departemen medis yang bekerja keras setiap hari sehingga membuat saya fit menghadapi Peru,” pungkas Richarlison. (Alimansyah)
(ysw)
Lihat Juga :
