Andreas Pereira : Man United Bukan Tujuan Akhir Karier Saya

MANCHESTER - Gelandang Manchester United Andreas Pereira menegaskan kalau klub yang sekarang dibelanya bukanlah tujuan akhir karier. Santos tetap jadi impian Pereira jika kelak pengalaman di Eropa sudah terlampiaskan.

Pereira telah berada di Old Trafford sejak 2011. Sejak saat itu dan hingga sekarang, pemain berusia 24 tahun tersebut menjadi andalan dalam rencana besar Ole Gunnar Solskjaer musim ini. Ia telah 37 tampil di semua kompetisi sebelum dihentikan oleh pandemi virus corona.

Soal kembali bermain di Santos sempat ditanyakan dalam sebuah wawancara yang dikutip Globo Esporte, Kamis (7/5). Ia mengaku dihubungi langsung Presiden Santos Jose Carlos Peres secara pribadi.

Pereira sendiri tak terburu-buru menanggapi permintaan Peres. Kontraknya dengan United masih berjalan hingga Juni 2023. "Seluruh keluarga saya berasal dari Santos. Sejak saya kecil, saya tumbuh menonton ini. Saya menjadi pemain dan saya selalu bermimpi bermain untuk Santos, tetapi saya pergi ke Manchester," katanya.

"Saya semakin tua, lalu semua orang berkata, 'Mengapa kamu tidak bermain untuk Santos?' Saya ingin pergi, tetapi saya tidak bisa sekarang. Saya ingin bermain sepak bola di Eropa dan kemudian saya akan pergi," ucapnya.

"Saya ingin pergi ke Santos untuk menang. Saya tidak pergi ke sana untuk menyelesaikan dan mencuri uang. Saya akan bermain dengan baik, jadi orang-orang berkata: 'Ingat Andreas di Santos?'" tegasnya.

Pereira yang lahir di Belgia sempat bermain untuk tim nasional junior negara itu. Ia menjadi bagian dari Timnas Brasil di kelumpok umur U-20. Dan kesempatan membela senior diperolehnya ketika Brasil menghadapi El Salvador di laga persahabatan pada September 2018.

Walau sudah menjadi orang Brasil, kesempayan Pereira untuk menjadi skuat Timnas Belgia masih terbuka. Pelatih Timnas Belgia Roberto Martinez sendiri yang mengatakan akan menyambut kalau Pereira mau menjadi bagian dari Timnas Belgia. Tapi semua keinginan Martinez ditolak mentah-mentah Pereira.

"Pelatih Belgia berbicara kepada saya setelah saya dipanggil. Dia bertanya apa situasinya, jika ada peluang saya bisa bermain untuk Belgia," katanya.

"Saya mengatakan bahwa saya adalah orang Brasii. Keluarga saya orang Brasil. Saya lahir di Belgia tetapi saya tidak pernah bermaksud bermain untuk Belgia. Saya tidak pernah memikirkan hal itu."

"Dia mengatakan itu, jika saya tidak merasa bahagia suatu hari, jika mereka memperlakukan saya dengan cara yang saya tidak suka, mereka akan selalu memiliki tangan terbuka," pungkasnya.