Reuni di Etihad Stadium, Derby di Goodison Park

Sabtu, 17 Oktober 2020 - 12:35 WIB
loading...
Reuni di Etihad Stadium,...
Penyerang Manchester City Raheem Sterling merayakan gol ke gawang Leeds United. Man City akan melawan Arsenal sekaligus menjadi reuni antara Pep Guardiola dan Mikel Arteta. Foto/Reuters
A A A
MANCHESTER - Mengembalikan peruntungan di Liga Primer menjadi misi utama Manchester City (Man City). Terlalu lama berkutat di periode negatif bisa menyulitkan kans The Citizens dalam perburuan gelar. Awal musim ini memang tidak berjalan sesuai dengan harapan Man City.

Dari tiga pertandingan terakhir Liga Primer, mereka baru mengemas satu kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan. Itu menjadi awal terburuk Man City di Liga Primer sejak 2010/2011. Akibatnya mereka terlempar ke posisi ke-14 klasemen sementara Liga Primer dengan 4 poin. (Baca: Inilah 10 Adab Berbicara Agar Lisan Terjaga)

Torehan yang sangat mengecewakan mengingat reputasi Man City sebagai salah satu bagian dari kekuatan big six. Dominasi mereka begitu terlihat di tiga musim terakhir di mana Man City sukses menjuarai Liga Primer (2017/2018, 2018/2019) dan runner-up musim lalu.

Kendati demikian pelatih Pep Guardiola tetap tenang dan menganggap terlalu dini mempersoalkan posisi Man City di klasemen mengingat musim 2020/2021 masih panjang. Dia menilai timnya hanya perlu meningkatkan kinerja agar dapat meraih hasil bagus. “Setelah tiga pertandingan, saya tidak ingin memikirkan apakah para rival akan menjadi juara atau mendapatkan keuntungan. Sebagai pelatih, saya puas atas apa yang telah pemain lakukan sejauh ini," kata Guardiola seperti dilansir skysports.

Kembali ke jalur kemenangan menjadi sesuatu yang wajib dilakukan Man City saat menjamu Arsenal di Etihad Stadium nanti malam. Meski masih di awal musim, kekalahan lainnya bukan tidak mungkin berpotensi menyulitkan ambisi mereka meraih gelar Liga Primer musim ini. (Baca juga: Kemendikbud Akan Kembangkan SMK untuk Bangun Desa)

Dibayangi kecemasan melewati tiga pertandingan beruntun Liga Primer tanpa kemenangan pertama kalinya sejak April 2017 jelas harus memantik semangat tempur Man City. The Citizens juga didukung rekor positif, yaitu mereka selalu menang di enam pertemuan terakhir di Liga Primer kontra Arsenal.

Jika ada yang harus dicemaskan Guardiola adalah kondisi kebugaran beberapa pilarnya setelah membela tim nasional masing-masing di Nations League. Kapten Kevin de Bruyne dikabarkan mengalami cedera otot sehingga diragukan tampil.

Kehilangan De Bruyne bisa menjadi pukulan telak. Pemain tengah asal Belgia itu terlibat dalam 7 gol dalam 8 pertandingan terakhirnya di Liga Primer melawan The Gunners. Sejauh ini De Bruyne telah membobol gawang Arsenal lima kali.

Pelatih Spanyol tersebut juga berharap Raheem Sterling yang memutuskan mundur dari tim nasional Inggris karena hamstring bisa diturunkan. Maklum dua bomber utama Sergio Aguero dan Gabriel Jesus masih cedera. (Baca juga: Perkuat Imunitas Agar Tetap Sehat Selama Pandemi)

Situasi sulit yang dialami Man City tentu menjadi keuntungan Arsenal yang saat ini bercokol di posisi keempat klasemen sementara Liga Primer dengan sembilan poin. The Gunners sedang berada dalam periode positif berbekal tiga kemenangan dan mengalami satu kekalahan.

Kepercayaan diri semakin tinggi mengingat sejak dipegang Mikel Arteta, Arsenal sukses menaklukkan anggota big six seperti Manchester United (MU), Man City, Chelsea, dan Liverpool. Kedatangan Thomas Partley yang diboyong dari Atletico Madrid senilai 45 juta poundsterling diyakini bakal membuat Arsenal semakin kompetitif musim ini. Arteta adalah mantan asisten Guardiola di Man City.

Bigmatch Liga Primer lainnya juga terjadi di Goodison Park, yaitu Everton menjamu Liverpool. Disebut-sebut sebagai Derby Merseyside paling kompetitif sejak keduanya bertarung untuk gelar di periode 1980-an, pertemuan kali ini memang sangat spesial.

Everton secara mengejutkan memuncaki klasemen sementara Liga Primer dengan torehan sempurna 12 poin, hasil dari 4 kemenangan di 4 pertandingan terakhir. Kepiawaian pelatih Carlo Ancelotti merupakan otak di balik impresifnya kinerja The Toffees. (Baca juga: Didesak Mundur Puluhan Ribu Demonstran, PM Thailand Bertahan)

Kombinasi tiga rekrutan anyar James Rodriguez, Allan, Abdoulaye Doucoure dengan penyerang muda Dominic Calvert-Lewin membuat permainan ofensif Everton sangat berbahaya. Meski sedang berada dalam bentuk terbaik, Ancelotti mengaku tidak merasa terbebani.

Dia mengatakan Everton sangat bersemangat menghadapi Liverpool yang notabene juara bertahan Liga Primer. Pelatih asal Italia tersebut mengindikasikan timnya akan berjuang sekuat tenaga untuk meraih kemenangan pertama di Derby Merseyside sejak 2010.

“Kami harus melakukan yang terbaik, antusias, dan menikmati setiap pertandingan. Kami tidak perlu merasa tertekan. Kami ingin menampilkan permainan terbaik melawan Liverpool. Ini adalah derby dan mereka adalah tim berkualitas,” terang Ancelotti. (Lihat videonya: Pernyataan Bank Dunia Mengenai Undang-Undang Cipta Kerja)

Potensi Everton menciptakan kejutan musim ini rupanya sudah diprediksi bos Liverpool Juergen Klopp. Dia mengaku tidak terkejut karena Everton ditangani pelatih sekaliber Ancelotti yang telah meraih banyak kesuksesan di klub-klub besar Eropa. Klopp menilai Everton adalah tim penuh bakat yang harus diperhitungkan.

“Mereka (Everton) melakukan bisnis yang bagus musim panas lalu. Mereka mendapatkan pemain yang sesuai yang bisa memainkan sepak bola terbaik. Bersama Ancelotti, Everton terlihat sangat meyakinkan,” puji Klopp. (Alimansyah)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1666 seconds (0.1#10.140)