Bisa Bangkit Dovizioso?

Kamis, 22 Oktober 2020 - 13:35 WIB
loading...
Bisa Bangkit Dovizioso?
Andrea Divizioso. Foto/Twitter Andrea Dovizioso
A A A
ALCANIZ - Empat pembalap kini menjadi kandidat kuat peraih gelar juara dunia MotoGP 2020 . Salah satunya adalah andalan Ducati, Andrea Dovizioso. Namun, rider Italia itu dinilai sulit mewujudkan ambisi meraih gelar pertama lantaran terus mengalami penurunan performa sejak merebut kemenangan di GP Austria, Agustus lalu.

Dalam enam balapan terakhir, Dovizioso tak mampu menginjakkan kaki di podium, termasuk di GP Aragon, akhir pekan lalu. Alih-alih bersaing di barisan depan, dia malah kesulitan sejak babak kualifikasi dan memulai balapan dari posisi 13. Namun, rider asal Italia itu mampu memperbaikinya hingga finis di posisi ketujuh. (Baca: Inilah Pahala dan Keutamaan Menjaga Pandangan Mata)

Situasi ini membuat peluang Dovizioso mengakhiri puasa gelarnya semakin menipis. Sempat memimpin klasemen sementara selama beberapa pekan, kini Dovi tercecer ke posisi keempat. Karena itu, dia dituntut untuk bangkit dari keterpurukan jika ingin tampil sebagai juara dunia.

Apalagi, balapan akan kembali berlangsung di Sirkuit Aragon, Minggu (25/10) ini. Bedanya, nama seri yang digunakan nanti adalah GP Teruel. Aragon memang menjadi salah satu trek yang menggelar dua balapan secara beruntun yang dicanangkan Dorna Sport, promotor MotoGP akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Namun, tuntutan untuk meningkatkan performa jelang GP Teruel tampaknya sulit terwujud. Alih-alih optimistis, Dovizioso malah merasa ragu bisa menunjukkan performa terbaik. Pasalnya, dia kurang cocok dengan karakteristik trek di Aragon, serta tak punya catatan bagus selama mentas di dua trek yang sama.

“Kami selalu meraih hasil yang jauh lebih buruk ketika menjalani dua kali balapan (di sirkuit yang sama) musim ini. Namun, saya rasa kami tetap memiliki ruang untuk meningkatkan diri dari yang lainnya,” ucap Dovizioso dilansir motorsport. (Baca juga: Masih Pandemi, Evaluasi Siswa Diminta Kembali ke Ujian Sekolah)

Sebelumnya, Dovizioso juga mendapatkan hasil kurang bagus saat balapan kedua di Jerez dan Spielberg. Bahkan, dia tak mampu naik podium di dua balapan di Misano. Jelas, dia tak ingin kembali melakukan hal yang sama di Aragon.

Rider yang dijuluki DesmoDovi itu harus bisa meningkatkan performanya sejak latihan bebas. Apalagi dia selalu mengalami kesulitan pada sesi kualifikasi. Padahal, itu merupakan hal yang paling penting untuk membuktikan, apakah dirinya layak untuk bersaing atau tidak saat lomba berlangsung.

“Kami yakin bisa melakukan peningkatan di sesi kualifikasi karena saya pun sebenarnya sudah memiliki kecepatan yang sudah baik. Awalan balapan memang menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam hal hasil akhir. Tetapi sebelumnya kami harus lebih cepat di beberapa area, karena saya kalah banyak di awal balapan, saya tidak cepat di beberapa tikungan, dan ketika ini terjadi dalam balapan, Anda tidak dapat mengubahnya,” ujar Dovizioso. (Baca juga: Stres Bisa Pengaruhi Perilaku Makan pada Anak)

Meski mendapatkan catatan kurang bagus di enam balapan terakhir, Dovizioso tetap memburu gelar juara dunia kelas premier perdananya pada tahun ini. Dia pun akan memanfaatkan empat seri terakhir dengan sebaik mungkin.

Apalagi rider berusia 34 tahun ini cuma tertinggal 15 poin dari pemimpin klasemen sementara pembalap MotoGP 2020, Joan Mir untuk duduk di posisi keempat atau di belakang Fabio Quartararo dan Maverick Vinales. Jelas, dia harus bangkit jika ingin tetap berada di jalur persaingan meraih titel tersebut.

Salah satu cara di luar nonteknis Dovizioso mungkin bisa meminta bantuan dari rekan satu timnya, atau sesama pembalap Ducati. Saat ini rider yang biasa disapa Dovi itu menjadi pembalap Ducati satu-satunya yang masih memiliki peluang merebut gelar juara dunia tahun ini.

Pembalap Avintia Ducati Johan Zarco melihat tidak ada masalah dengan kemungkinan membantu Dovizioso ketika dirinya sewaktu-waktu dibutuhkan. Hal ini sama seperti dengan Francesco Bagnaia dari Pramac Racing. Dia merasa tidak keberatan untuk membantu rekan senegaranya itu agar bisa merebut gelar juara dunia. (Lihat videonya: Diduga Depresi, Anggota Polisi Tewas Tembak Dada Sendiri)

“Yang pasti jika saya di depannya dan dia dekat dengan saya, dan kami berjuang untuk poin bagus, itu bukan karena satu hal. Tetapi jika kita berada di depan, pasti saya akan memikirkannya (memberikan tempatnya). Karena lebih penting Ducati memenangi kejuaraan ini daripada saya mencuri posisi dari Dovi,” ucap Bagnaia. (Raikhul Amar)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1267 seconds (0.1#10.140)