Anomali Mourinho Bersama Tottenham

Senin, 26 Oktober 2020 - 12:35 WIB
loading...
Anomali Mourinho Bersama...
Pelatih Tottenham Hotspur Jose Mourinho berdiskusi dengan pemainnya Serge Aurier saat pertandingan melawan Manchester United di Stadion Old Trafford. Foto/Reuters
A A A
BURNLEY - Konsisten di jalur kemenangan tampaknya masih sulit dilakukan Tottenham Hotspur di Liga Primer. Kelemahan itu begitu terlihat bila berkaca pada tiga pertandingan terakhir The Lilywhites.

Tercatat di tiga pertandingan itu mereka hanya mengemas 1 kemenangan dan 2 hasil imbang. Bila ditotal, dari 5 pertandingan Liga Primer sejauh ini, Tottenham bahkan baru meraih 2 kemenangan. Harry Kane dkk tercecer di posisi ke-10 klasemen sementara Liga Primer (8 poin). (Baca: Inilah Penyebab Hati Tidak Merasakan Manisnya Iman)

Permasalahan lain, Tottenham juga mudah membuang kesempatan ketika unggul seperti saat ditahan 1-1 oleh Newcastle United (27/9) dan 3-3 oleh West Ham United (18/10). Khusus saat melawan West Ham, Tottenham bahkan sempat memimpin 3 gol. Sebuah kelemahan yang tidak boleh terulang saat bertandang ke Turf Moor, markas Burnley FC, dini hari nanti.

Namun Tottenham sepatutnya tetap percaya diri mengingat mereka belum terkalahkan dalam sembilan pertandingan terakhir pada semua kompetisi. Produktivitas menjadi salah satu titik utama kekuatan The Lilywhites, yaitu mereka telah mencetak 15 gol atau yang terbanyak di Liga Primer musim 2020/2021 sejauh ini.

Hal itu tidak terlepas dari keganasan dua bomber lini depan mereka, Harry Kane dan Son Heung-min. Keduanya masing-masing mencetak 10 dan 9 gol di semua kompetisi sejauh ini. Heung-min bahkan bercokol di puncak pencetak gol terbanyak sementara Liga Primer bersama Dominic Calvert-Lewin (7 gol).

Belum lagi dengan opsi tambahan sekelas Gareth Bale, Lucas Moura, dan Carlos Vinicius yang tampil bagus saat membantu Tottenham menang 3-0 atas LASK Linz di fase grup Liga Europa (23/10).

Inilah kenapa Tottenham seperti sebuah anomali untuk pelatih Jose Mourinho. Sebelumnya sulit melihat tim asuhan Mourinho memiliki produktivitas di atas rata-rata, tetapi pertahanannya buruk. Tottenham memiliki sisi itu, produktif tapi mudah kemasukan. (Baca juga: Kemenag Bekali Guru RA Keterampilan Psikososial di Masa Pandemi)

Mourinho mengatakan Tottenham perlahan menemukan bentuk permainan terbaiknya karena seluruh pemainnya selalu bekerja keras dan menunjukkan totalitas di setiap pertandingan. “Bermain di Liga Primer dan Liga Europa sama sekali tidak mudah, tetapi para pemain membuatnya terlihat mudah karena mereka selalu menganggapnya serius,” ungkap Mou seperti dilansir tottenhamhotspur.com.

Kans Tottenham membawa pulang 3 poin semakin besar lantaran Burnley sedang berada dalam periode buruk. The Clarets belum mencicipi kemenangan dalam 4 pertandingan terakhir (1 hasil imbang, 3 kekalahan). Namun kewaspadaan harus tetap diberlakukan karena pasukan Sean Dyche selalu bisa menyulitkan Tottenham di 2 pertandingan kandang terakhir Liga Primer (1 kali menang, 1 kali imbang).

Dari pertandingan Liga Primer lainnya, Manchester United (MU) ditahan tanpa gol oleh Chelsea, Sabtu (24/10). Itu menjadi pertanda bahwa Old Trafford kehilangan magisnya bagi The Red Devils. Tercatat mereka gagal memenangi 3 pertandingan kandang pertama di Liga Primer untuk pertama kalinya sejak musim 1972/1973. Harry Maguire dkk pun terdampar di posisi ke-15 klasemen sementara (7 poin). (Baca juga: Ratusan Ribu Bayi Meninggal Akibat Polusi Udara)

Starting line-up yang diturunkan pelatih Ole Gunnar Solskjaer pun dipertanyakan. Dia membangkucadangkan Meson Greenwood, Paul Pogba, Donny van de Beek, dan Nemanja Matic hingga Axel Tuanzebe . Solskjaer justru menurunkan Daniel James yang kontribusinya terbilang minim. Masuknya debutan Edinson Cavani di pertengahan babak kedua sebenarnya cukup baik, tetapi tidak maksimal.

Kendati demikian Solksjaer bersikukuh telah melakukan strategi tepat di tengah jadwal padat yang menanti MU akhir bulan ini hingga awal November mendatang. Dia juga menilai kegemilangan penjaga gawang Chelsea Edouard Mendy yang mementahkan beberapa peluang MU turut memberikan perbedaan.

Solskjaer berharap kebugaran timnya tetap terjaga saat menjamu RB Leipzig, Kamis (29/10). “Chelsea memiliki banyak pemain bagus. Penjaga mereka (Mendy) melakukan beberapa penyelamatan fantastis. Kualitas dalam bertahan sangat bagus," urai Solskjaer.

Skor kacamata juga menandakan penampilan Chelsea masih jauh dari yang diharapkan. Tercatat The Blues meraih 3 hasil imbang di 3 pertandingan terakhir semua kompetisi. Walaupun menganggap Chelsea layak diberi penalti saat leher Cesar Azpilicueta tercekik oleh tangan Maguire saat duel udara, pelatih Frank Lampard menilai timnya tampil cukup baik dan berhasil menorehkan clean sheet di dua pertandingan beruntun. (Lihat videonya: Skateboard Dapat Melatih Keberanian Anak-anak Sejak Dini)

Terlebih Chelsea berada di posisi lebih baik, yakni bertengger di posisi keenam klasemen sementara (9 poin). “Ini awal musim yang ketat dan saya pikir ini hanya kelanjutan dari itu. Dalam sepertiga akhir pertandingan melawan MU memang tidak cukup baik, tetapi clean sheet adalah nilai tambah yang besar bagi kami,” sebut Lampard. (Alimansyah)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2351 seconds (0.1#10.140)