Benitez Frustrasi Melatih di Klub Liga Super China

Rabu, 28 Oktober 2020 - 08:31 WIB
loading...
Benitez Frustrasi Melatih di Klub Liga Super China
Rafael Benitez frustrasi berkarier klub Liga Super China/Foto/cgtn
A A A
BEIJING - Rafael Benitez f rustrasi berkarier klub Liga Super China. Mantan pelatih Liverpool dan Real Madrid itu mengungkapkan kurangnya pemahaman tentang permainan di antara para pemain lokal membuat pelatih asing yang bekerja untuk klub Liga Super China kesulitan.

Klub Dalian Pro yang ditangani Benitez kalah 0-2 dari Tianjin Teda di leg pertama playoff pada Senin (26/10/2020) malam. Pelatih asal Spanyol itu merasa frustrasi karena tidak dapat memengaruhi hasil seperti yang dia lakukan jika dia melatih di klub Eropa atau di tempat lain. ( ).

“Saat Anda bekerja dengan tim di Eropa, itu sangat berbeda dengan saat Anda bekerja dengan tim di China,” katanya dilansir Reuters.

“Di Eropa, pemahaman tentang permainan berbeda dan di sini lebih sulit. Jadi, ini bukan soal apa yang ingin Anda lakukan atau apa yang dapat Anda lakukan, tapi apa yang bisa dilakukan oleh para pemain Anda.” ( ).

Benitez adalah salah satu dari banyak pelatih terkenal yang dibawa oleh klub-klub China selama dekade terakhir untuk membantu meningkatkan standar permainan di negara yang sangat ingin memantapkan dirinya sebagai pemain di kancah global.

Namun, meski ekonomi China telah meningkat pesat selama tiga dekade terakhir dan profil internasional negara tersebut telah meningkat secara signifikan di bidang lain, dalam sepak bola, China tetap menjadi pemain kecil di kancah dunia. ( ).

China baru satu kali lolos ke putaran final Piala Dunia pada 2002, meski klub mereka sudah sukses di level regional, dengan Guangzhou Evergrande dua kali menjuarai Liga Champions Asia dalam tujuh tahun terakhir.

Keberhasilan pertama datang di bawah pemenang Piala Dunia Italia Marcello Lippi pada 2013 lalu Luiz Felipe Scolari, mengarahkan klub tersebut meraih gelar dua tahun kemudian. Scolari memimpin negara asalnya Brasil meraih gelar Piala Dunia 2002.

Tim-tim China, bagaimanapun, sering kali sangat bergantung pada bintang-bintang asing bergaji tinggi atau, pada pemain-pemain naturalisasi yang telah bermain di Liga Super China selama lima tahun dan telah memperoleh kewarganegaraan.

Namun, kualitas pemain lokal tetap rendah, terutama di luar tiga atau empat tim terkemuka yang telah mengumpulkan pemain lokal dengan bakat terbaik meski dalam jumlah sedikit.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2715 seconds (0.1#10.140)