Dua Nama Bersaing di Munas PBSI

Kamis, 05 November 2020 - 15:43 WIB
loading...
Dua Nama Bersaing di...
Foto/dok
A A A
JAKARTA - Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) 2020 akan dilangsungkan selama dua hari di JHL Hotel, Serpong, Tangerang, 5-6 November 2020. Event empat tahunan ini menjadi wadah komunikasi keluarga besar PBSI yang terdiri atas pengurus pusat dan 34 pengurus provinsi di seluruh Indonesia.

Salah satu agenda utama Munas PBSI nanti adalah mencari Ketua Umum PP PBSI periode 2020-2024. Sejauh ini, ada dua bakal calon yang telah masuk catatan Tim Penjaringan. Mereka adalah Ketua Pengurus Provinsi PBSI Banten Ari Wibowo dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna. Pemilihan akan menggunakan mekanisme aklamasi atau suara terbanyak. (Baca: Waspada dengan Virus Kejahilan)

Dua kandidat ini juga menandai bahwa tampuk kepemimpinan PBSI akan kembali ke tangan sosok dengan latar belakang sipil. Pasalnya, sejak pertama kali berdiri pada 1951, tujuh dari 12 pemimpin PBSI berasal dari kalangan militer. Yang terakhir tentu saja mantan panglima TNI Wiranto sebagai Ketua Umum PBSI pada periode 2016-2020.

Sementara itu, untuk pemilihan tahun ini sebenarnya dari kalangan militer telah memunculkan nama Moeldoko, mantan panglima TNI yang kini menjabat Kepala Staf Kepresidenan. Didukung oleh banyak legenda bulu tangkis, Moeldoko akhirnya mundur dari pencalonan. Pensiunan jenderal tersebut dikabarkan memilih fokus pada pekerjaannya yang semakin padat.

Namun, kabarnya, Tim Penjaringan bakal calon Ketua Umum PP PBSI 2020-2024 menyatakan bahwa Ari Wibowo tidak memenuhi persyaratan untuk menjadi calon ketua umum. Menurut informasi yang diterima, dia tidak lolos verifikasi karena adanya lima surat suara dukungan yang ganda.

Meski begitu, Munas PBSI 2020 diharapkan bisa terlaksana dengan baik dan menemukan ketua umum yang tepat untuk meningkatkan prestasi bulu tangkis Indonesia di kancah internasional. (Baca juga: Banyak persoalan, MPR Minta Kemendikbud Evaluasi Pelaksanaan PJJ)

Berbeda dengan acara sebelumnya, Munas PBSI 2020 kali ini akan berjalan di masa pandemi Covid-19. Wakil Ketua Pelaksana Musyawarah Nasional (Munas) PBSI 2020 Sudarto mengungkapkan, situasi ini membuat jalannya munas dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan.

Darto menjelaskan, pengurus dari 34 provinsi hanya diperbolehkan mengirim dua peserta dalam Munas PBSI 2020. “Kemudian, untuk protokol kesehatan, kami sudah bekerja sama dengan pihak hotel dan sudah koordinasi dengan gugus tugas di sini,” ujar Sudarto, kemarin.

Sudarto pun mengaku telah mendatangi Polsek dan Polres terkait perizinan. Sebelum mendatangi Munas PBSI 2020, para peserta juga diwajibkan untuk tes swab yang telah disediakan panitia. “Sekarang, sudah pelaksanaan tes swab. Hasilnya langsung keluar delapan jam seusai tes,” paparnya. (Lihat videonya: Warga Lebak Panggul Motor Menerobos Banjir)

Panitia juga akan melakukan physical distancing di tengah Munas PBSI 2020. Selain itu, pemeriksaan suhu tubuh dan penggunaan handsanitizer sudah menjadi kewajiban selama mengikuti munas.

Adapun acara Munas PBSI 2020 kali ini hanya diikuti peserta dan panitia terkait. Untuk media ataupun peninjau, kata Darto, akan difasilitasi mengikuti munas melalui aplikasi Zoom. “Itu pun harus konfirmasi by e-mail. Karena sifatnya ini internal sehingga tidak semua orang bisa datang,” ucap Darto. (Raikhul Amar)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1484 seconds (0.1#10.140)