Solskjaer Seperti Menanti Hari Penghakiman
loading...
A
A
A
ISTANBUL - Hari penghakiman bagi Ole Gunnar Solskjaer di Manchester United (MU) dan Thomas Tuchel di Paris Saint Germain (PSG) tampaknya tinggal menunggu waktu. Rentetan hasil buruk membuat posisi kedua pelatih di ujung tanduk.
Solskjaer misalnya membuat MU semakin terpuruk seusai mereka menelan kekalahan 1-2 dari Istanbul Basaksehir di pertandingan lanjutan Grup H Liga Champions dinihari kemarin. (Baca: Amalan Ringan Ini Bisa Menjadi Pembuka Berkah)
Bermain di Basaksehir Fatih Terim Stadion, tuan rumah unggul dua gol melalui Demba Ba (12) dan Edin Visca (40). Adapun satu gol MU disumbangkan Anthony Martial (43).
Hasil negatif tersebut membuat persaingan di Grup H kembali terbuka. The Red Devils memang masih memuncaki klasemen sementara dengan 6 poin. tetapi hanya unggul produktivitas atas RB Leipzig dan berjarak 3 poin dari PSG dan Basakhsehir.
Hasil minor itu mengakhiri kemenangan tandang terpanjang MU di semua kompetisi dalam sejarah (10 kemenangan beruntun) dan kekalahan tandang pertama mereka dalam 19 pertandingan sejak kalah di Liga Primer Januari lalu.
Kekalahan ini juga menunjukkan bahwa Turki tidak bersahabat bagi MU. Tercatat, mereka telah mengalami 4 kekalahan dari 6 pertandingan tandang terakhir melawan tim asal Turki di semua kompetisi, termasuk di 3 pertandingan terakhir.
Torehan minor MU pun berlanjut. Harry Maguire dkk menelan kekalahan di 2 pertandingan terakhir semua kompetisi. Sebelumnya MU takluk 0-1 dari Arsenal di Liga Primer, Minggu (1/11).
Rentetan kekalahan membuat posisi Solskjaer semakin terjepit. Petinggi MU dikabarkan mulai mendiskusikan kinerja The Red Devils yang semakin merosot, terutama di Liga Primer di mana mereka tercecer di peringkat ke-15 klasemen sementara. (Baca juga: Mendikbud Sosialisasikan Perubahan Skema Dana Bos)
Masa depan Solskjaer kian tidak jelas karena tuntutan fans yang ramai-ramai menyuruhnya mundur di media sosial. Beberapa nama seperti Mauricio Pochettino dan Massimiliano Allegri digadang-gadang menjadi penggantinya.
Tidak berlebihan mengingat prestasi Solskjaer di MU terbilang tidak terlalu bagus. Musim lalu dia membawa timnya finis di urutan ketiga Liga Primer dan kembali ke Liga Champions. Tapi Solskjaer hanya mampu membawa MU sampai pada dua semifinal, yakni Piala FA dan Liga Europa.
Solskjaer misalnya membuat MU semakin terpuruk seusai mereka menelan kekalahan 1-2 dari Istanbul Basaksehir di pertandingan lanjutan Grup H Liga Champions dinihari kemarin. (Baca: Amalan Ringan Ini Bisa Menjadi Pembuka Berkah)
Bermain di Basaksehir Fatih Terim Stadion, tuan rumah unggul dua gol melalui Demba Ba (12) dan Edin Visca (40). Adapun satu gol MU disumbangkan Anthony Martial (43).
Hasil negatif tersebut membuat persaingan di Grup H kembali terbuka. The Red Devils memang masih memuncaki klasemen sementara dengan 6 poin. tetapi hanya unggul produktivitas atas RB Leipzig dan berjarak 3 poin dari PSG dan Basakhsehir.
Hasil minor itu mengakhiri kemenangan tandang terpanjang MU di semua kompetisi dalam sejarah (10 kemenangan beruntun) dan kekalahan tandang pertama mereka dalam 19 pertandingan sejak kalah di Liga Primer Januari lalu.
Kekalahan ini juga menunjukkan bahwa Turki tidak bersahabat bagi MU. Tercatat, mereka telah mengalami 4 kekalahan dari 6 pertandingan tandang terakhir melawan tim asal Turki di semua kompetisi, termasuk di 3 pertandingan terakhir.
Torehan minor MU pun berlanjut. Harry Maguire dkk menelan kekalahan di 2 pertandingan terakhir semua kompetisi. Sebelumnya MU takluk 0-1 dari Arsenal di Liga Primer, Minggu (1/11).
Rentetan kekalahan membuat posisi Solskjaer semakin terjepit. Petinggi MU dikabarkan mulai mendiskusikan kinerja The Red Devils yang semakin merosot, terutama di Liga Primer di mana mereka tercecer di peringkat ke-15 klasemen sementara. (Baca juga: Mendikbud Sosialisasikan Perubahan Skema Dana Bos)
Masa depan Solskjaer kian tidak jelas karena tuntutan fans yang ramai-ramai menyuruhnya mundur di media sosial. Beberapa nama seperti Mauricio Pochettino dan Massimiliano Allegri digadang-gadang menjadi penggantinya.
Tidak berlebihan mengingat prestasi Solskjaer di MU terbilang tidak terlalu bagus. Musim lalu dia membawa timnya finis di urutan ketiga Liga Primer dan kembali ke Liga Champions. Tapi Solskjaer hanya mampu membawa MU sampai pada dua semifinal, yakni Piala FA dan Liga Europa.