Jelang Akhir MotoGP 2020, Dovizioso Belum Menyerah
loading...
A
A
A
VALENCIA - Performa tim Ducati memang mengalami penurunan dalam beberapa balapan terakhir. Namun Andrea Dovizioso masih memiliki tekad untuk berjuang dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2020 hingga seri terakhir.
Sejak menjadi juara di GP Austria Agustus lalu, Dovizioso mulai kehilangan kecepatannya dalam 7 balapan terakhir. Buktinya dia tak mampu menembus podium, bahkan rider asal Italia itu hanya finis di posisi ke-13 pada balapan terakhir di GP Teruel bulan lalu. (Baca: Amalan Ringan Ini Bisa Menjadi Pembuka Berkah)
Meski begitu Dovizioso masih berada dalam zona persaingan memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2020. Saat ini dia menempati peringkat kelima pada klasemen pembalap dengan koleksi 109 poin, tertinggal 28 poin dari rider Suzuki Ecstar, Joan Mir, yang ada di puncak.
Secara matematis, rider yang biasa dipanggil dengan sapaan Dovi itu masih punya kans untuk menjadi yang terbaik pada tahun ini. Apalagi ada tiga balapan tersisa, salah satunya GP Eropa yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, akhir pekan ini.
Dovizioso pun sadar performanya sedang naik-turun musim ini. Apalagi pada dua balapan terakhir di Aragon, dia tampil sangat buruk. Namun kegagalannya itu tak akan membuatnya menyerah dan akan berjuang untuk bisa meraih hasil terbaik di 3 balapan terakhir.
“Dua balapan di MotorLand Aragon sangatlah berat bagi kami. Kami mengalami kesulitan dan tentu kami tak mendapatkan hasil yang kami harapkan. Kini seusai rehat sepekan, kami akan kembali ke lintasan dengan motivasi lebih baik,” kata Dovizioso seperti dilansir situs resmi timnya.
Keyakinannya itu memang sedikit beralasan, sebab Dovizioso optimistis karena apa pun bisa terjadi dan kejutan dapat muncul kapan saja. Atas alasan inilah dia harus berusaha tampil sebaik mungkin. Rider berusia 34 tahun itu juga ingin mengakhiri kiprahnya bersama Ducati dengan hasil terbaik. (Baca juga: Mendikbud Sosialisasikan Perubahan Skema Dana BOS)
“Kini hanya ada tiga balapan tersisa dan kami tahu apa pun masih bisa terjadi. Tahun ini tiap Grand Prix punya cerita berbeda. Saya pun masih punya tiga balapan tersisa pula bersama Ducati dan seperti biasa, saya akan berjuang sampai akhir,” ucap Dovizioso.
Sementara itu mantan rekan setimnya, Jorge Lorenzo, terkejut dengan hasil buruk yang diraih Dovizioso di 7 balapan terakhir. Padahal dia sempat dijagokan untuk menjadi juara dunia pada tahun ini. Apalagi Dovi merupakan runner-up dua musim terakhir setelah Marc Marquez sang juara bertahan MotoGP absen.
Kini Marquez harus absen karena mengalami cedera. Jelas, Dovi seharusnya berkesempatan untuk mengakhiri tahun ini sebagai raja balap motor paling bergengsi di dunia tersebut. Sayangnya dia terlihat sudah mulai putus asa, terutama saat melihat performa motor Ducati Desmosedici GP20 yang kehilangan kekuatan. (Baca juga: Deteksi Dini Penting untuk Antisipasi Diabetes)
“Tanpa Marquez, dia (Dovi) memiliki peluang 100% untuk meraih gelar juara dunia. Tapi untuk beberapa alasan, dia tidak bisa memanfaatkannya,” ucap Lorenzo.
“Dari luar sepertinya 'Dovi' tidak lagi melihat dirinya di MotoGP. Alih-alih menjadi lebih termotivasi dan emosional untuk menjadi lebih cepat, hal itu malah memiliki efek sebaliknya,” paparnya.
Dovizioso juga belum tahu nasibnya setelah tiga balapan tersisa di Valencia dan Portimao nanti. Juara dunia 125 cc itu memang telah dikaitkan dengan peran sebagai pembalap penguji untuk Yamaha. Jika itu terjadi, pekerjaan Lorenzo sekarang bakal hilang.
Lorenzo sudah tidak melihat Dovizioso sebagai penantang paling kuat untuk menjadi juara dunia MotoGP tahun ini. Dia justru menjagokan rider Suzuki Ecstar Joan Mir sebagai yang terbaik. Adapun dua rider Yamaha, Fabio Quartararo dan Maverick Vinales, juga sudah keluar dari prediksinya. (Lihat videonya: Status Gunung Merapi Naik ke Level Siaga)
“Quartararo adalah favorit, tetapi sekarang tidak lagi. Dia kurang konsisten. Adapun Vinales tidak menunjukkan apa yang diharapkan banyak orang darinya,” sebut Lorenzo. (Raikhul Amar)
Sejak menjadi juara di GP Austria Agustus lalu, Dovizioso mulai kehilangan kecepatannya dalam 7 balapan terakhir. Buktinya dia tak mampu menembus podium, bahkan rider asal Italia itu hanya finis di posisi ke-13 pada balapan terakhir di GP Teruel bulan lalu. (Baca: Amalan Ringan Ini Bisa Menjadi Pembuka Berkah)
Meski begitu Dovizioso masih berada dalam zona persaingan memperebutkan gelar juara dunia MotoGP 2020. Saat ini dia menempati peringkat kelima pada klasemen pembalap dengan koleksi 109 poin, tertinggal 28 poin dari rider Suzuki Ecstar, Joan Mir, yang ada di puncak.
Secara matematis, rider yang biasa dipanggil dengan sapaan Dovi itu masih punya kans untuk menjadi yang terbaik pada tahun ini. Apalagi ada tiga balapan tersisa, salah satunya GP Eropa yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, akhir pekan ini.
Dovizioso pun sadar performanya sedang naik-turun musim ini. Apalagi pada dua balapan terakhir di Aragon, dia tampil sangat buruk. Namun kegagalannya itu tak akan membuatnya menyerah dan akan berjuang untuk bisa meraih hasil terbaik di 3 balapan terakhir.
“Dua balapan di MotorLand Aragon sangatlah berat bagi kami. Kami mengalami kesulitan dan tentu kami tak mendapatkan hasil yang kami harapkan. Kini seusai rehat sepekan, kami akan kembali ke lintasan dengan motivasi lebih baik,” kata Dovizioso seperti dilansir situs resmi timnya.
Keyakinannya itu memang sedikit beralasan, sebab Dovizioso optimistis karena apa pun bisa terjadi dan kejutan dapat muncul kapan saja. Atas alasan inilah dia harus berusaha tampil sebaik mungkin. Rider berusia 34 tahun itu juga ingin mengakhiri kiprahnya bersama Ducati dengan hasil terbaik. (Baca juga: Mendikbud Sosialisasikan Perubahan Skema Dana BOS)
“Kini hanya ada tiga balapan tersisa dan kami tahu apa pun masih bisa terjadi. Tahun ini tiap Grand Prix punya cerita berbeda. Saya pun masih punya tiga balapan tersisa pula bersama Ducati dan seperti biasa, saya akan berjuang sampai akhir,” ucap Dovizioso.
Sementara itu mantan rekan setimnya, Jorge Lorenzo, terkejut dengan hasil buruk yang diraih Dovizioso di 7 balapan terakhir. Padahal dia sempat dijagokan untuk menjadi juara dunia pada tahun ini. Apalagi Dovi merupakan runner-up dua musim terakhir setelah Marc Marquez sang juara bertahan MotoGP absen.
Kini Marquez harus absen karena mengalami cedera. Jelas, Dovi seharusnya berkesempatan untuk mengakhiri tahun ini sebagai raja balap motor paling bergengsi di dunia tersebut. Sayangnya dia terlihat sudah mulai putus asa, terutama saat melihat performa motor Ducati Desmosedici GP20 yang kehilangan kekuatan. (Baca juga: Deteksi Dini Penting untuk Antisipasi Diabetes)
“Tanpa Marquez, dia (Dovi) memiliki peluang 100% untuk meraih gelar juara dunia. Tapi untuk beberapa alasan, dia tidak bisa memanfaatkannya,” ucap Lorenzo.
“Dari luar sepertinya 'Dovi' tidak lagi melihat dirinya di MotoGP. Alih-alih menjadi lebih termotivasi dan emosional untuk menjadi lebih cepat, hal itu malah memiliki efek sebaliknya,” paparnya.
Dovizioso juga belum tahu nasibnya setelah tiga balapan tersisa di Valencia dan Portimao nanti. Juara dunia 125 cc itu memang telah dikaitkan dengan peran sebagai pembalap penguji untuk Yamaha. Jika itu terjadi, pekerjaan Lorenzo sekarang bakal hilang.
Lorenzo sudah tidak melihat Dovizioso sebagai penantang paling kuat untuk menjadi juara dunia MotoGP tahun ini. Dia justru menjagokan rider Suzuki Ecstar Joan Mir sebagai yang terbaik. Adapun dua rider Yamaha, Fabio Quartararo dan Maverick Vinales, juga sudah keluar dari prediksinya. (Lihat videonya: Status Gunung Merapi Naik ke Level Siaga)
“Quartararo adalah favorit, tetapi sekarang tidak lagi. Dia kurang konsisten. Adapun Vinales tidak menunjukkan apa yang diharapkan banyak orang darinya,” sebut Lorenzo. (Raikhul Amar)
(ysw)