Alami Kekerasan, Mantan Pacar Petenis Jerman Coba Bunuh Diri
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kehidupan pribadi petenis terbaik Jerman Alexander Zverev dalam masa-masa sulit. Salah satu penyebabnya adalah pengakuan mantan kekasihnya Olga Sharypova yang mengaku berulangkali mengalami kekerasan fisik selama keduanya berhubungan.
Melalui situs racquetmag.com, perempuan asal Rusia wanita itu menceritakan pangjang lebar tetang kisah cintanya bersama Zverev. Sharypova menyatakan bahwa ada banyak kekerasan selama mereka tinggal bersama.
Baca juga : Pengelola Sirkuit Mandalika Optimistis Gelar Balapan MotoGP 2021
“Saya tidak ingin apa pun darinya, hanya ingin kebenaran diketahui. Satu-satunya tujuan saya adalah membantu orang lain dan tidak membiarkan mereka mengalami apa yang telah saya lalui,” kata Sharypova.
Sharypova sebenarnya sempat meniti karier sebagai petenis saat masih anak-anak. Namun, dia harus melepaskan mimpinya pada usia 15 tahun dan menceritakan seluruh kisahnya.
“Saya memasang foto kami ketika kami masih kecil di pergaulan. Media dan dia menghubungi saya, setelah beberapa hari kami bertemu dan pada 5 September 2018 kami memulai hubungan,” lanjutnya.
Baca juga : Dulu Bengal, Kyrgios Kini Jadi Petenis Manis Kesayangan Australia
Dari sini dia menceritakan betapa kejamnya mantan kekasihnya itu. “Saya menyatakan bahwa saya memiliki bukti atas semua yang dia katakan dan lakukan kepada saya. Dia memukul saya untuk pertama kalinya di Munich, kami bertengkar dan dia memukul saya dengan kepala ke dinding. Di Maladewa kami bersama teman-temannya dan dia terus menerus mempermalukan saya, tidak hanya tuduhan fisik tetapi juga dan di atas semua kekerasan mental,” lanjutnya.
Pada titik tertentu, dia mengaku menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Apalagi dengan apa yang terjadi di New York di mana berita tersebar kekerasan fisik yang dilakukan Zverev tersebar.
Sharypova mengatakan ada beberapa staf yang melihat kejadian itu dan membantunya menghindari Sascha (sapaan akrab Zverev) yang mencarinya di seluruh hotel.
Melalui situs racquetmag.com, perempuan asal Rusia wanita itu menceritakan pangjang lebar tetang kisah cintanya bersama Zverev. Sharypova menyatakan bahwa ada banyak kekerasan selama mereka tinggal bersama.
Baca juga : Pengelola Sirkuit Mandalika Optimistis Gelar Balapan MotoGP 2021
“Saya tidak ingin apa pun darinya, hanya ingin kebenaran diketahui. Satu-satunya tujuan saya adalah membantu orang lain dan tidak membiarkan mereka mengalami apa yang telah saya lalui,” kata Sharypova.
Sharypova sebenarnya sempat meniti karier sebagai petenis saat masih anak-anak. Namun, dia harus melepaskan mimpinya pada usia 15 tahun dan menceritakan seluruh kisahnya.
“Saya memasang foto kami ketika kami masih kecil di pergaulan. Media dan dia menghubungi saya, setelah beberapa hari kami bertemu dan pada 5 September 2018 kami memulai hubungan,” lanjutnya.
Baca juga : Dulu Bengal, Kyrgios Kini Jadi Petenis Manis Kesayangan Australia
Dari sini dia menceritakan betapa kejamnya mantan kekasihnya itu. “Saya menyatakan bahwa saya memiliki bukti atas semua yang dia katakan dan lakukan kepada saya. Dia memukul saya untuk pertama kalinya di Munich, kami bertengkar dan dia memukul saya dengan kepala ke dinding. Di Maladewa kami bersama teman-temannya dan dia terus menerus mempermalukan saya, tidak hanya tuduhan fisik tetapi juga dan di atas semua kekerasan mental,” lanjutnya.
Pada titik tertentu, dia mengaku menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Apalagi dengan apa yang terjadi di New York di mana berita tersebar kekerasan fisik yang dilakukan Zverev tersebar.
Sharypova mengatakan ada beberapa staf yang melihat kejadian itu dan membantunya menghindari Sascha (sapaan akrab Zverev) yang mencarinya di seluruh hotel.