Lopez Kecam Ulah Wilder: Kau Lelaki Dewasa, Stop Jadi Pelacur!

Juara dunia Kelas Ringan Teofimo Lopez jengah dengan ulah Deontay Wilder. Lopez mendesak mantan juara dunia Kelas Berat WBC itu untuk 'berhenti menjadi pelacur' setelah menyebar tudingan liar menyusul kekalahannya dari Tyson Fury.

Reputasi Deontay Wilder hancur berantakan setelah memberikan serangkaian alasan aneh mengapa dia kalah alih-alih menerima kekalahan. Dan Lopez yang berusia 23 tahun - yang berhasil didukung Fury untuk menaklukkan Vasiliy Lomachemko - mengecam mantan juara kelas berat itu karena khayalannya. Dia memberi tahu SiriusXM: ’’Saya pikir Wilder memiliki terlalu banyak waktu luang.’’



’’Dia perlu fokus pada dirinya sendiri, kembali ke gym, bersiap untuk bertarung.’’ ’’Berhentilah bicara tentang penyok di kepalamu. Kau pria dewasa, berhentilah menjadi perempuan jalang.’’

Segera setelah Fury menghentikan Wilder di ronde ketujuh, Bronze Bomber menyalahkan hasil pada kostum £ 45 yang dia kenakan saat melakukan ring walk. Kemudian terungkap bahwa pria berusia 35 tahun itu membutuhkan operasi bisep setelah mengalami cedera.



Fury juga dipaksa untuk menyangkal klaim 'banteng sial yang dibuat oleh saudara laki-laki Wilder, Marsellos, yang menuduh Raja Gipsi memiliki 'benda tumpul' di sarung tangannya. Kemudian, karena Wilder baru-baru ini memecah keheningan yang lama setelah kekalahan pertamanya, dia sendiri mengemukakan teori rumit yang sama.

Diamenuduh Fury 'curang' dengan memiliki 'sesuatu yang keras' di sarung tangannya. Itu terlepas dari anggota timnya dan komisi atletik mengamati Fury yang tangannya dibungkus dan sarung tangan dipasang sebelum kedua pertarungan.



Wilder menindaklanjutinya dengan kemudian mengklaim 'airnya ditaburi' yang membuatnya 'tidak bisa mengendalikan' tubuhnya. Litani alasan dan tuduhan semuanya dibuat tanpa bukti sama sekali.

Alhasil, Fury, 32, mengatakan kepada talkSPORT bahwa Wilder telah 'kehilangan kelerengnya'. Dia melanjutkan: ’’Pertama-tama adalah setelannya, lalu cedera bisep, lalu pelatihnya ada di tim kami, lalu wasit melawannya, lalu saya memakai beban di sarung tangan saya… ’’Sekarang seseorang telah membubuhi airnya… “Itu salah satu dari hal-hal itu, bukan.”