Son Heung Min Tak Pernah Terpikir Jadi Terbaik di Liga Primer

LONDON - Tampil impresif bersama Tottenham Hotspur di sepanjang musim ini tidak membuat Son Heung-min besar kepala. Bomber asal Korea Selatan tersebut memilih tetap membumi dan fokus mempertahankan konsistensi performa. Pemain berusia 28 tahun tersebut menjalani musim 2020-21 dengan gemilang.

Sejauh ini, dia telah mencetak 10 gol dari 13 penampilannya bersama Tottenham di semua kompetisi. delapan gol di Liga Primer menempatkan Heung-min di puncak daftar pencetak gol bersama pemain Leicester Jamie Vardy, Dominic Calvert-Lewin dari Everton, dan Mohamed Salah dari Liverpool.

Bersama Harry Kane (13 gol), Heung-Min dianggap sebagai duet paling mematikan di Inggris saat ini. Namun, Heung-Min tidak menganggap dia sebagai salah satu pemain terbaik Liga Primer . Dia bahkan mengungkapkan bahwa hal itu tidak pernah terlintas dalam pikirannya. “Saya tidak pernah mengira saya salah satu pemain terbaik di Liga Primer. Sejujurnya, saya tidak pernah berpikir seperti itu,'' katanya kepada saluran YouTube Asosiasi Sepak Bola Korea dilansir dailymail.

Mantan pemain Hamburger SV dan Bayer Leverkusen tersebut memilih fokus dengan tugasnya sebagai juru gedor Tottenham. Heung-Min menegaskan prioritas utamanya adalah membawa The Lilywhites sukses musim ini. “Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk Tottenham dan di tim nasional mencoba menunjukkan semua kemampuan saya. Rasanya berbeda bermain untuk tim nasional dan untuk klub. Tetapi dua-duanya adalah prioritas utama,” ungkap Heung-min.

Di bawah komando Jose Mourinho, duet Heung-min dan Kane menjadi tumpuan utama lini depan Tottenham. Ketajaman mereka terbukti menghantarkan tim ke posisi kedua klasemen sementara Liga Primer dan hanya berjarak satu poin dari Leicester City di puncak (18 poin). Tottenham jelas berharap, Heung-Min selalu dalam kondisi bugar.

Sekarang ini, dia bergabung dengan tim nasional Korea Selatan untuk pertandingan uji coba melawan Meksiko, Sabtu (14/11) dan Qatar, Selasa (17/11) kembali ke Inggris tanpa mengalami cedera. Tenaganya sangat dibutuhkan tim. Kesempatan mencuri takhta klasemen terbuka lebar jika The Lilywhites mampu mengatasi Manchester City (Man City), 22 November mendatang.