Saat Terbaik Loew Meninggalkan Timnas Jerman?

Kamis, 19 November 2020 - 12:14 WIB
loading...
Saat Terbaik Loew Meninggalkan...
Kekalahan setengah lusin gol Jerman dari Spanyol di UEFA Nations League, Rabu (18/11/2020), bisa saja menjadi penanda akhir karier dari Pelatih Joachim Loew. Foto/dok
A A A
SEVILLA - Kekalahan setengah lusin gol Jerman dari Spanyol di UEFA Nations League , Rabu (18/11/2020), bisa saja menjadi penanda akhir karier dari Pelatih Joachim Loew. Pelatih yang sudah memberikan kebanggaan kepada Der Panzer dengan gelar Piala Dunia dan Piala Konfederasi.

Loew memiliki karier napas yang panjang bersama timnas. Dia sudah berada di kursi teknikal sejak 2004 dengan menjadi Asisten Pelatih Juergen Klinsmann. Bersama Klinsmann, dia dianggap menjadi otak dari perjalanan Jerman melangkah ke semifinal Piala Dunia 2006 saat menjadi tuan rumah dan Piala Konfederasi. (Baca: Enam Jenis Bisikan Setan yang Merasuki Manusia)

Setelah itu, kariernya naik menjadi pelatih kepala setelah Klinsmann menolak perpanjangan kontrak. Sejak saat itu, pelatih berusia 60 tahun tersebut memperlihatkan keberanian melakukan revolusi pada sepak bola Jerman. Di turnamen major pertama, yaitu Euro 2008, dia melakukan regenerasi secara halus pada skuad Der Panzer.

Loew memasukkan pemain muda dalam daftar skuad sebagai awal dari generasi baru Jerman. Ada nama Bastian Schweinsteiger yang masih berusia 23 tahun, Mario Gomez, 22; Per Mertesacker, 24; Philip Lham, 24; atau Lukas Podolski 23. Nama tersebut bergabung dengan Jens Lehman, Trosten Frings, atau Michael Ballack sebagai kapten.

Regenerasi itu kemudian benar-benar terjadi di Piala Dunia 2010 dan kemudian menuai hasilnya di Piala Dunia 2014, setelah mereka ke final dengan mengalahkan Argentina 1-0 melalui gol tunggal Gotze pada menit ke-113.

Piala Dunia menjadi puncak keberhasilan Jerman bersama Loew di turnamen major. Setelah itu, Manuel Neuer dkk gagal di Piala Dunia 2018 dan Piala Eropa 2016. Di Piala Dunia 2018, Jerman mencatat hasil terburuk dalam sejarah karena gagal lolos fase grup dan berada di dasar klasemen. (Baca juga: Subsidi Gaji 2,4 Juta Guru Non-PNS Cair)

Namun, kecintaan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) kepada Loew masih terlalu besar sehingga tetap dipertahankan. Dia pun menjadi pelatih dengan durasi bekerja terlama bersama timnas bersaing dengan Oscar Tabarez dari Uruguay. Sejak 2006, Loew mencatat 189 pertandingan dengan 120 menang, 38 imbang, dan 31 kalah. Timnya memiliki surplus gol +259 dengan persentase kemenangan 63.49%.

Kemarin, setelah dipermalukan Spanyol 0-6 di Stadion Estadio Olímpico de Sevilla, pertanyaan besar mengemuka, apakah Loew tetap akan dipertahankan atau mulai mencari pengganti yang bisa menghadirkan suasana baru dan lebih segar di Der Panzer?

"Kami sekarang harus mengubah suasana hati menjadi positif. Hasil ini tidak mengubah itu. Itu selalu terjadi dengan timnas yang Anda pikirkan dari turnamen ke turnamen. Saya akan mengikuti yang dilakukan pelatih nasional, termasuk di Kejuaraan Eropa," kata Direktur Timnas Jerman Oliver Bierhoff , dikutip Allgemeine Zeitung. (Baca juga: Bali Destinasi Bulan Madu Terbaik di Dunia)

Menariknya, sebelum kekalahan terjadi, Bierhoff mengatakan telah memiliki kandidat jika nanti Loew diganti atau mengundurkan diri. Dia adalah Hansi Flick, pelatih yang bersinar bersama Bayern Muenchen di musim 2019/2020.

Flick berhasil memberikan tiga gelar bergengsi, termasuk Liga Champions dan Bundesliga, hanya dalam waktu satu setengah musim kepelatihan bersama Die Bayern. "Apakah saya percaya dia? Tentu saja. Flick tahu luar dalam DFB. Dia punya kualitas dan dia memiliki nilai yang dibutuhkan asosiasi," tutur Bierhoff, kepada Sport1, beberapa waktu lalu.

Flick pernah menjadi bagian sukses timnas Jerman saat menjadi Asisten Pelatih Loew. Dia menjadi anggota tim pelatih yang memberikan gelar di Piala Dunia 2014. Namun, setelah kegagalan Jerman di Piala Dunia 2018, dia memutuskan bergabung dengan Bayern. (Baca juga: Putusan MK Jadi Penentu Masa Depan KPK)

Karena itu, Bierhoff menyebut Flick adalah kandidat yang lebih dari layak menggantikan Loew. Masalahnya, kontrak Loew masih dua tahun lagi. "Penampilannya (Flick) dengan Bayern tahun lalu sangat mengesankan. Namun, dari kami maupun dia saat ini tidak ada yang perlu dibahas," tandasnya.

Sementara itu, Loew kehabisan kata-kata. Kekalahan bersejarah di pemungkas Grup A4 UEFA Nations League 2020/2021 sulit dicerna. “Saya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi kepada tim," kata Loew, kepada wartawan, dilansir Reuters.

Ini merupakan kekalahan terberat Jerman dalam 89 tahun dan terburuk mereka dalam sepak bola kompetitif. Enam gol Spanyol disumbang Ferran Torres yang mencetak hattrick menit ke-33, 55, dan 71. Sisanya dikemas Alvaro Morata (17), Rodri (38), dan Mikel Oyarzabal (89). (Lihat videonya: Pemerintah Austria Kembali Putuskan untuk Lockdown Kedua)

Spanyol menggenggam tiket semifinal setelah timnya finis di puncak Grup A4 dengan 11 poin, unggul dua angka atas Jerman. Ukraina di bawahnya (6 poin) dan Swiss jadi juru kunci (3). (Ma'ruf)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1385 seconds (0.1#10.140)