ATP Finals 2020, Menang atau Pulang?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Novak Djokovic dan Alexander Zverev harus tampil habis-habisan saat bertemu di The O2 Arena malam ini. Keduanya akan berebut tiket terakhir ke semifinal dari grup Tokyo 1970 di ATP Finals 2020 .
Djokovic sebenarnya menjadi petenis yang paling diunggulkan melewati fase grup ini dengan mulus. Apalagi dia mengawali pertarungan dengan kemenangan dari Diego Schwartzman 6-3, 6-2 di laga pertama. Sayangnya petenis asal Serbia itu gagal melanjutkan permainan positifnya di laga keduanya setelah kalah dua set langsung 3-6, 3-6 dari wakil Rusia Daniil Medvedev, Rabu (18/11) dini hari. (Baca: Doa-doa Para Nabi yang Tercantum Dalam Alquran)
Adapun Zverev yang pada laga pertama kalah dari Medvedev 3-6, 4-6 berhasil mencatatkan kemenangan dari Schwartzman 6-3, 4-6, 6-3 di laga keduanya. Capaian itu membuatnya mencatatkan 1-1 atau sama seperti yang diraih Djokovic. Jelas laga ketiga akan menjadi penentuan bagi keduanya siapa yang berhak melaju ke babak 4 besar turnamen penutup musim tersebut.
Bagi Djokovic , kekalahan itu tentu membuatnya sangat kecewa. Dia sempat percaya diri bisa melakukan permainan dengan baik saat menghadapi Medvedev. Sayangnya petenis berusia 33 tahun itu tak mampu merebut kemenangan di pertandingan tersebut.
Meski menelan kekalahan, petenis yang telah mengantongi 17 gelar grand slam itu masih berpeluang meraih gelar ATP Finals keenam dalam kariernya. Namun Djokovic mengakui permainannya harus ditingkatkan, khususnya saat menghadapi Zverev di pertandingan nanti. (Baca juga: Menggagas Pengganti Terbaik UN)
Dia merasa performanya tidak seperti biasanya saat menghadapi Medvedev. “Secara keseluruhan level permainan dan kebugaran saya menurun. Saya sedikit mengalami kesulitan menemukan ritme permainan yang tepat selama 15 menit," kata Djokovic seperti dilansir atptour.
Bukan hanya itu, juara Australia Terbuka 2020 tersebut juga memuji Medvedev yang bermain dengan begitu impresif. Djokovic dipaksa tak mampu melayani permainan lawannya dengan baik. Hasil itu sekaligus membuat Medvedev memperkecil rekor pertemuannya dengan Djokovic menjadi 3-4.
“Ini bukan pertandingan yang bagus dari sisi saya. Saya pikir saya bisa dan seharusnya bermain dengan lebih baik, tetapi salut baginya yang bermain di level tinggi. Dia (Medvedev) petenis yang tinggi dan bergerak dengan baik. Dia jarang melewatkan backhand dan dia petenis yang sangat-sangat cerdas,” lanjutnya. (Baca juga: Tips Agar Anak Betah di Rumah Selama Pandemi Corona)
Kini Djokovic berharap bisa melupakan permainan buruknya itu dan fokus meladeni Zverev di laga terakhir fase Grup Tokyo 1970. Namun dia harus tetap waspada menghadapi lawannya. Dari 5 pertemuan sebelumnya, petenis yang dijuluki Djoker itu pernah kalah 2 kali, termasuk di final ATP Finals 2018.
Bagi Zverev, kemenangannya atas Schwartzman membuka peluangnya mengulangi capaian terbaiknya saat menjadi juara ATP Finals pada dua tahun lalu. Dia harus bisa mengalahkan Djokovic yang juga membutuhkan kemenangan agar tidak mengalami nasib yang sama tersingkir di fase grup pada tahun lalu.
Zverev mengaku berada dalam kepercayaan diri tinggi dari hasil kemenangan atas Schwartzman. Menurut dia, kemenangan itu membuktikan dirinya masih mampu bersaing di atas lapangan. "Tidak ada pertandingan yang mudah, tetapi saya senang bisa menang. Saya senang punya kesempatan ke semifinal dan saya bersemangat untuk hari Jumat," ujar Zverev. (Lihat videonya: Bupati Bogor Ade Yasin Terkonfirmasi Positif Covid-19)
Jika kalah dari Djokovic , Zverev harus tersingkir dan gagal melaju ke semifinal ketiga kalinya dari turnamen elite putra tersebut. "Hari Jumat akan menjadi pertandingan paling sulit yang akan saya hadapi di sini dengan melawan Djokovic. Kami sudah bermain dua kali di sini, jadi saya begitu menantikannya," ungkap dia. (Raikhul Amar)
Djokovic sebenarnya menjadi petenis yang paling diunggulkan melewati fase grup ini dengan mulus. Apalagi dia mengawali pertarungan dengan kemenangan dari Diego Schwartzman 6-3, 6-2 di laga pertama. Sayangnya petenis asal Serbia itu gagal melanjutkan permainan positifnya di laga keduanya setelah kalah dua set langsung 3-6, 3-6 dari wakil Rusia Daniil Medvedev, Rabu (18/11) dini hari. (Baca: Doa-doa Para Nabi yang Tercantum Dalam Alquran)
Adapun Zverev yang pada laga pertama kalah dari Medvedev 3-6, 4-6 berhasil mencatatkan kemenangan dari Schwartzman 6-3, 4-6, 6-3 di laga keduanya. Capaian itu membuatnya mencatatkan 1-1 atau sama seperti yang diraih Djokovic. Jelas laga ketiga akan menjadi penentuan bagi keduanya siapa yang berhak melaju ke babak 4 besar turnamen penutup musim tersebut.
Bagi Djokovic , kekalahan itu tentu membuatnya sangat kecewa. Dia sempat percaya diri bisa melakukan permainan dengan baik saat menghadapi Medvedev. Sayangnya petenis berusia 33 tahun itu tak mampu merebut kemenangan di pertandingan tersebut.
Meski menelan kekalahan, petenis yang telah mengantongi 17 gelar grand slam itu masih berpeluang meraih gelar ATP Finals keenam dalam kariernya. Namun Djokovic mengakui permainannya harus ditingkatkan, khususnya saat menghadapi Zverev di pertandingan nanti. (Baca juga: Menggagas Pengganti Terbaik UN)
Dia merasa performanya tidak seperti biasanya saat menghadapi Medvedev. “Secara keseluruhan level permainan dan kebugaran saya menurun. Saya sedikit mengalami kesulitan menemukan ritme permainan yang tepat selama 15 menit," kata Djokovic seperti dilansir atptour.
Bukan hanya itu, juara Australia Terbuka 2020 tersebut juga memuji Medvedev yang bermain dengan begitu impresif. Djokovic dipaksa tak mampu melayani permainan lawannya dengan baik. Hasil itu sekaligus membuat Medvedev memperkecil rekor pertemuannya dengan Djokovic menjadi 3-4.
“Ini bukan pertandingan yang bagus dari sisi saya. Saya pikir saya bisa dan seharusnya bermain dengan lebih baik, tetapi salut baginya yang bermain di level tinggi. Dia (Medvedev) petenis yang tinggi dan bergerak dengan baik. Dia jarang melewatkan backhand dan dia petenis yang sangat-sangat cerdas,” lanjutnya. (Baca juga: Tips Agar Anak Betah di Rumah Selama Pandemi Corona)
Kini Djokovic berharap bisa melupakan permainan buruknya itu dan fokus meladeni Zverev di laga terakhir fase Grup Tokyo 1970. Namun dia harus tetap waspada menghadapi lawannya. Dari 5 pertemuan sebelumnya, petenis yang dijuluki Djoker itu pernah kalah 2 kali, termasuk di final ATP Finals 2018.
Bagi Zverev, kemenangannya atas Schwartzman membuka peluangnya mengulangi capaian terbaiknya saat menjadi juara ATP Finals pada dua tahun lalu. Dia harus bisa mengalahkan Djokovic yang juga membutuhkan kemenangan agar tidak mengalami nasib yang sama tersingkir di fase grup pada tahun lalu.
Zverev mengaku berada dalam kepercayaan diri tinggi dari hasil kemenangan atas Schwartzman. Menurut dia, kemenangan itu membuktikan dirinya masih mampu bersaing di atas lapangan. "Tidak ada pertandingan yang mudah, tetapi saya senang bisa menang. Saya senang punya kesempatan ke semifinal dan saya bersemangat untuk hari Jumat," ujar Zverev. (Lihat videonya: Bupati Bogor Ade Yasin Terkonfirmasi Positif Covid-19)
Jika kalah dari Djokovic , Zverev harus tersingkir dan gagal melaju ke semifinal ketiga kalinya dari turnamen elite putra tersebut. "Hari Jumat akan menjadi pertandingan paling sulit yang akan saya hadapi di sini dengan melawan Djokovic. Kami sudah bermain dua kali di sini, jadi saya begitu menantikannya," ungkap dia. (Raikhul Amar)
(ysw)