Begini Kronologis Meninggalnya Legendaris Timnas Ricky Yacobi

Sabtu, 21 November 2020 - 10:32 WIB
loading...
Begini Kronologis Meninggalnya Legendaris Timnas Ricky Yacobi
Ricky Yakobi saat pengalungan medali emas SEA Games 1987./foto/imgrum
A A A
JAKARTA - Kabar duka datang dari sepak bola Indonesia. Mantan striker timnas Indonesia juga PSMS Medan, Ricky Yacobi meninggal dunia, Sabtu (21/11). Ricky meninggal di RSAL dr Mintohardjo. Menurut informasi sementara, pria erusia 57 tahun itu meninggal karena serangan jantung saat bermain bola dengan sesama pemain asal Medan.

Informasi yang beredar di kalangan wartawan, saat itu Ricky sedang bermain bola dengan beberapa mantan pemain timnas dan wartawan di Lapangan A Senayan Kompleks Geora Bung Karno. "Ricky tiba-tiba terjatuh saat hendak melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang," kata salah satu wartawan yang kebetulan ikut bermain.

Pemain lain kemudian mendekati dan berusaha memberikan pertolongan pertama dengan menekan dada dan memijit kaki yang tujuannya agar Ricky siuman. Tak kunjung sadar, Ricky kemudian dilarikan ke RSAL dr Mintohardjo. Sesmenpora Gatot Dewa Broto juga sempat membagikan informasi yang didapat di grup wartawan Kemenpora. "Dugaan serangan jantung pak," demikian keterangan yang dibagikan Gatot.

Selama kariernya, pria yang lahir di Medan pada 12 Maret 1963 itu merupakan salah satu penyerang terbaik Indonesia di era 1980 sampai 1990. Dia ikut memberikan medali emas cabang sepak bola di SEA Games 1987. Saat itu timnas dihuni banyak pemain berkualitas yang mendapat sentuhan pelatih lokal Bertje Matulapelwa.

Memulai karier di PSMS Junior dia kemudian promosi ke tim utama pada 1982. Kariernya kemudian berlanjut ke banyak klub Indonesia. Dia pernah membela Arseto Solo, BPD Jateng bahkan PSIS Semarang. Dia pernah merumput di J-League bersama tim Matsushita FC pada 1988. Di klub tersebut, dia mencatatkan empat kali penampilan dengan satu gol berhasil disumbangkan. Faktor home sick dan udara dingin menjadi alasan Ricky gagal beradaptasi sehingga kemudian pulang ke Indonesia dan membela Arseto Solo yang pernah dibela sebelumya.

Dikutip wikipedia, ada perbedaan tentang data berapa jumlah bermain dan gol yang dicetak Ricky. Data resmi yang di situs RSSSF menyebut dia hanya mencatatkan 31 penampilan dan lima gol. Tapi, angka lima gol itu bisa jadi lebih banyak melihat kualitas yang dimiliki. Apalagi, permainan Ricky sangat memesona dengan gayanya yang khas. Dia kerap dijuluki Paul Brietner Indonesia dan merupakan penyerang opurtunis yang mengandalkan kecepatan dalam bermain.

Tampangnya yang lumayan ganteng dan rambutnya yang gondrong membuat Ricky begitu dikenal. Aksi puncakya terjadi di ajang Asian Games 1986 di Korea Selatan. Ketika itu, tim nasional Indonesia hanya kalah 0-2 dari Arab Saudi dan bermain imbang 1-1 melawan Qatar. Tim Indonesia lalu menang 1-0 lawan Malaysia dan menang 4-3 (penalty) melawan Uni Emirat Arab (UEA). "Selamat jalan legenda".
(ruf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5846 seconds (0.1#10.140)